Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH. Muhyiddin Junaidi bersama rombongan tim pembangunan Rumah Sakit Islam Indonesia (RSII) Hebron mengunjungi kantor Baznas, Jakarta, Rabu (10/04). Kunjungan tersebut dalam rangka mencari dukungan pembangunan RSII Hebron kepada Baznas.
Menurutnya, Baznas adalah koordinator lembaga amil, zakat, infaq, dan sedekah di Indonesia sehingga diharapkan bisa menggalang filantropi di Indonesia. “Indonesia harus berkontribusi lebih banyak kepada warga Palestina. MUI berencana membangun Rumah Sakit Islam Indonesia (RSII) di Hebron, sehingga kami berharap dapat dukungan dari Baznas sehingga proyek dapat berjalan dengan baik”, ujar Muhyiddin.
Lebih lanjut Kiai Muhyiddin menerangkan, pembangunan RSII di Hebron bertujuan menangani trauma (traumatic healing) masyarakat Palestina. Rumah sakit yang khusus menangani masalah ini, tuturnya, belum ada di sana.
“RS ini didesain guna mengobati orang-orang yang kena trauma akibat tindak kekerasan yang dilakukan tentara Israel. Banyak sekali warga Palestina yang mengalami trauma, sehingga membutuhkan kepedulian kita sebagai sesama muslim,” katanya.
Dalam pertemuan itu, Ketua Baznas, Bambang Sudibyo menyatakan dukungannya membangun RSII di Hebron. Mantan Menteri Keuangan ini mengatakan pembangunan RSII di Hebron merupakan bentuk terimakasih bangsa Indonesia karena Palestina dulu berjasa mendukung kemerdekaan Indonesia. Bambang menyebutkan bahwa pembangunan rumah sakit ini nantinya menjadi kerjasama lembaga filantropi di Indonesia.
“Dana yang dibutuhkan sekitar tujuh juta US Dollar untuk pembangunan RS ini, sehingga memerlukan waktu sekitar dua tahun untuk merealisasikannya,” paparnya.
Walikota Hebron sebelumnya sudah mendukung pembangunan rumah sakit ini. Bahkan 16 penduduk Hebron sudah mewakafkan tanah yang totalnya mencapai 4000 meter persegi sebagai lahan pembangunan rumah sakit.
Tidak hanya itu, Walikota Hebron juga memberikan bantuan dana sebesar 830 ribu US Dollar. Sembilan puluh persen biaya pembangunan sisanya diharapkan berasal dari bantuan bangsa Indonesia.
Dengan dukungan Baznas, MUI juga akan bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ) lain seperti Dompet Dhuafa, LazisNU, LazisMU, maupun LAZ lain di tingkat daerah. (Azhar/Thobib)