MUI mendesak penyelenggaraan Pilkada Serentak yang rencananya dilaksanakan Desember 2020 ditunda. Pada bulan itu, penyebaran Covid-19 diyakini masih sangat tinggi. Bila tetap berlangsung pada bulan itu sangat berpotensi memunculkan klaster baru yang membuat grafik Covid-19 terus meninggi dan semakin lama melandai.
“Pelaksanaan Pilkada Serentak beserta seluruh prosesnya pada saat itu sangat berpotensi menimbulkan cluster baru akibat kerumunan massa baik ketika kampanye atau saat pencoblosan,” ujar Sekjen MUI Buya Anwar Abbas, Rabu (30/09) saat mengeluarkan Taklimat MUI tentang Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah 2020.
Anwar mengatakan, penundaan Pilkada harus dilaksanakan demi menjaga keselamatan jiwa manusia (hifdzun nafs). Penundan itu juga sesuai dengan kaidah fiqih “dar’ul mafaasid muqaddamu ‘alaa jalbil al-mashaalih, menunda kerusakan lebih baik daripada mengambil manfaat”.
“Itu sesuai juga dengan Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa tugas negara adalah melindungi segenap bangsa Indonesia, maka pelaksanaan Pilkada pada Desember 2020 sebaiknya ditunda hingga Pandemi Covid-19 tramisinya melandai,” kata dia.
Hasil rapat terakhir Komisi II DPR RI dan KPU memang telah menyepakati bahwa Pilkada tetap berlangsung. Bila penyelenggara pilkada tetap dilaksanakan, MUI meminta agar dibuat aturan sangat tegas terkait protokol kesehatan.
“Sehingga tidak terjadi kerumunan yang bisa menjadi mata rantai penularan Covid-19. Penegakan hukum harus dilakukan secara tegas dengan mengenakan sanksi yang berat bagi pelanggarnya, baik kepada juru kampanye, partai pengusung, dan lain sebagainya,” katanya.
Menurutnya, kebijakan tetap melaksanakan Pilkada di tengah pandemi seperti ini menunjukkan penyelenggaranya tidak peka. Dia menilai, di masa pandemi seperti ini, setiap komponen bangsa sebaiknya bersatu padu berupaya agar pandemi segera teratasi.
“Setiap sumberdaya yang ada harus difokuskan untuk hal itu, termasuk sumberdaya keuangan yang menjadi anggaran pilkada, maupun sumberdaya manusia,” ujarnya.
“MUI mengajak seluruh elemen bangsa agar selalu melakukan upaya maksimal agar pandemi Covid-19 segera berakhir, bangsa Indonesia terselematkan jiwanya, serta dilindungi kehormatannya dari segala bahaya,” imbuhnya. (Azhar/Thobib)