SUMEDANG— Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir berharap Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) MUI bisa memberikan bantuan dalam bentuk pemikiran wawasan mitigasi kebencanaan.
Bantuan seperti ini, menurutnya, penting karena wilayah Sumedang, juga wilayah Indonesia pada umumnya, sering menjadi langganan bencana alam.
Di Sumedang sendiri, tutur dia, masih banyak warga yang tinggal di jalur rawan bencana. Adanya pemberian wawasan bencana, diharapkan bisa mengantisipasi (mitigasi) bencana dengan lebih baik, sehingga tidak lagi banyak korban berjatuhan.
“Kami juga berharap LPB MUI terus bisa memberikan bantuannya dalam bentuk pemikiran dan pengetahuan, terutama kepada warga yang selama ini tinggal di kawasan rawan bencana,” ucapnya usai seremonial penyerahan bantuan LPB MUI kepada korban banjir, di Sumedang, Jawa Barat, Senin (25/1).
Dia mengatakan, saat ini ada sekitar 131 kepala keluarga di Sumedang yang akan direlokasi ke tempat aman. Meski lokasi baru tersebut sudah dinyatakan aman, namun belum semua keluarga siap untuk direlokasi.
Maka di peran MUI, menurut dia, di sini penting mengajak warga mau direlokasi di tempat aman.
“Kami terus melakukan sosialisasi kepada mereka, karena keselamatan warga merupakan tanggung jawab kami selaku kepala daerah,” ujarnya.
Menurutnya, wawasan kebencanaan seperti ini penting dilakukan untuk menekan risiko bencana jangka panjang dan komprehensif. Kontur Sumedang yang berbukit, gunung, dan lembah, membuatnya rawan longsor dan banjir. Beberapa lokasi kerap menjadi jalur langganan banjir dan tanah longsor yang menelan korban jiwa.
Banjir dan longsor di Sumedang yang terjadi pada Kamis (9/1) lalu menelan 90 korban jiwa dan puluhan bangunan mengalami kerusakan. Tanpa wawasan kebencanaan yang memadai, korban dan kerugian sebanyak ini akan terulang di masa mendatang.
“Solusi pengurangan risiko bencana jangka panjang dan komprehensif di Sumedang memerlukan sinergi berbagai pihak, termasuk LPB MUI bersama MUI Sumedang,” ujarnya. (Azhar/Nashih)