Surabaya, MUIJatim – Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur menggelar Rapat Kerja Daerah dan Buka Bersama di Hotel Shangri La Surabaya pada Sabtu (01/05/2021). Acara ini dihadiri oleh Pengurus MUI Pusat, yakni KH. Miftachul Akhyar dan Prof Dr. Amirsyah Tambunan, M.A. Sejumlah Dewan pertimbangan MUI Jatim, juga turut hadir, ada KH. Anwar Mansur, KH. Marzuki Mustamar, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak.
Selain itu, Rakerda juga diikuti oleh 20 perangkat organisasi MUI Jatim masa bhakti 2020 – 2025, yakni ada Ketua Komisi, Lembaga dan Badan. Kemudian hadir juga Ketua dan Sekretaris MUI Kabupaten/Kota seluruh Jawa Timur.
Rakerda digelar untuk menindaklanjuti ekspose program kerja oleh masing-masing Komisi, Badan dan Lembaga yang digelar pada 3 pekan lalu, tepatnya 10 April 2021. “Setelah saya amati dan cermati, ekspose program oleh masing-masing ketua Komisi, Badan dan Lembaga sungguh luar biasa. Benar-benar sudah sesuai dengan kondisi dan permasalahan yang terjadi di masyarakat, artinya sudah muqtadol hal wal maqam”, ujar Ketua Umum MUI Jatim, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah saat membuka acara.
Kiai Mutawakkil memberikan salah satu contoh program yang disusun oleh Komisi Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, yakni program Sertifikasi Halal Lingkungan. Jika sebelumnya MUI sudah punya sertifikasi halal atas produk, maka yang satu ini fokus pada lingkungan. Harapannya program ini dapat mencegah adanya unsur subhat atau keadaan samar tentang kehalalan dan keharaman.
“Mudah-mudahan program yang digagas oleh Komisi, yang diketuai oleh Prof. Dr. Suparto Wijoyo, dapat berjalan lancar. Program ini menjadi satu-satunya di Indonesia dan kalau perlu nanti diadakan juga Eco Award,” ujar Kiai Mutawakkil.
Secara keseluruhan program kerja yang disusun telah mencakup 3 bidang kluster garapan MUI, yaitu peningkatan kualitas kehidupan keagamaan, peningkatan kualitas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat, dan peningkatan ekosistem industri halal.
Kiai Mutawakkil, yang merupakan mantan Ketua PWNU Jatim, berharap program MUI Jatim dapat disambungkan dan diwadahi oleh Ketua dan Sekretaris MUI Kabupaten/Kota di seluruh Jawa Timur. “Mana yang bisa di-connecting-kan atau dikerjasamakan, mana yang perlu pendampingan dan pengembangan, mana yang perlu perluasan relasi dan akses untuk bekerjasama dengan institusi lain, baik dalam maupun luar negeri” pinta Kiai Mutawakkil.
Selanjutnya melalui forum Rakerda program kerja ditetapkan dan menjadi program kerja 5 Tahun kedepan. “Program kerja itu merupakan perencanaan atau planing yang menjadi elemen pertama dalam sebuah manajemen, lalu ada organizing atau pengorganisasian di internal kepengurusan, dan actuating atau pelaksanaan program, yang terakhir ada sistem pengawasan atau controlling demi tercapainya misi dan mandat organisasi MUI masa khidmat 2020 – 2025,” ujar Kiai Mutawakkil.
Hal itu sejalan dengan ajaran Islam, bahwa segala sesuatu harus diawali dengan perencanaan atau niatan yang mulia, semisal Ibadah Shalat selalu diawali dengan niat. “Kalau kita lihat dalam shalat, itu lebih rinci, ada jenis shalat apa yang akan dilakukan, apakah sunnah atau wajib, kemudian ada detail berapa rakaat yang akan dilakukan, kemudian ada standar mengadap ke kiblat, dan ada waktu atau timeline yang jelas, kemudian ditegaskan lagi dengan niatan semata-mata karena Allah,” tegas Kiai Mutawakkil.
Kiai Mutawakkil meminta seluruh pengurus MUI Jawa Timur agar menjalankan program kerja yang diputuskan dengan mengadopsi konsep dan filosofi niat ibadah shalat yang setiap hari dilakukan atau dijalankan. “Semua dilakukan semata-mata karena Allah, tidak boleh ada niatan yang bersumber dari ego atau ambisi duniawi,” tegas Kiai Mutawakkil. “Tapi saya yakin jajaran pengurus memiliki niatan untuk menjadikan MUI sebagai ladang ibadah, tempat untuk memberikan manfaat kepada masyarakat, kepada umat, kepada Bangsa dan Negara,” Imbuh Kiai Mutawakkil.
“Jadi masing-masing perangkat MUI diharapkan membuat terobosan, inovasi, kreasi yang cemerlang dan target jelas,” ujar Kiai Mutawakkil sambil menyemangati peserta Rakerda. (iim/Infokom).