FOKUS, muisulsel.com — Komisi Pemberdayaan Ekonomi Ummat MUI Sulsel dan Koperasi Karyawan Kalla Group (KOPKAR) menggelar seminar kewirausahaan dan bahas pinjaman online ilegal di Hotel Best Western Plus di Jln Botolempangan, Makassar, Kamis (9/12/2021)
Seminar yang menghadirkan para pengusaha, mahasiswa dan praktisi ini mengangkat tema “Merangsang Minat Generasi Milenial untuk Berani Berwirausaha Tanpa Modal dari Pinjaman Online”.
Ketua Bidang Komisi Pemberdayaan Ekonomi MUI Sulsel Prof Dr Arfin Hamid SH MH yang juga sebagai pemateri seminar mengungkapkan pinjaman online saat ini banyak yang ilegal sehingga kita perlu berhati-hati untuk memilih. “Tidak semua pinjaman online juga Ilegal. Dalam Islam, pinjalaman online itu dibolehkan asal konteknya tolong menolong dan bukan komersil,” ungkapnya saat mengisi materi seminar.
Sementara itu Ketua Umum MUI Sulsel Prof. DR KH Najamuddin MA juga menyambut baik kegiatan ini. Dalam sambutanya beliau berpesan agar kedepanya MUI Sulsel harus mandiri dan punya usaha sendiri sehingga bisa membantu masyarakat miskin karena MUI adalah pelayan umat.
Sekertaris Komisi Pemberdayaan Ekonomi MUI Sulsel H Baidillah Sahabuddin SE Msi yang juga sebagai ketua panitia seminar ini berharap agar peserta dapat memahami dengan baik materi yang disampaikan terutama semangat berwirausaha.”Kita berharap agar peserta juga memahami tentang bahaya pinjaman online yang ilegal yang marak terjadi sekarang ini,” harapnya.
Sekertaries Koprasi Karyawan Kalla Group (KOPKAR) Novitasari N Saputri SE mengaku bangga karena sebelumya tidak pernah ada kegiatan kolaborasi dengan MUI Sulsel seperti ini.
“Tema yang diangkat hari ini sangat baik dan relevan karena mengajak generasi milenial untuk berwirausaha. Selain itu penjelasan tentang hukum pinjam online ilegal dengan perspektif Islam sangat bermanfaat di saat situasi seperti ini” ungkapnya.
Aslan Wiguna SE AK MM, Profesional di Bidang Energi yang juga sebagai pemateri menurutnya MUI Sulsel harus berbenah dengan mendirikan usaha agar bisa mandiri.
Aslan juga menyampaikan dalam berwirausaha harus kedepankan integritas, kejujuran dan etika.
Suhu Wan yang juga praktisi bisnis dan Ketua Umum IKA UNRI dalam pemaparan materinya juga menjelaskan kunci kebahagiaan ketika pengeluaran harus dibawa penghasilan. “Kita juga harus dahulukan kebutuhan pokok daripada keinginan” ungkapnya.■ irfan