Site icon Darulfunun El-Abbasiyah

Hidayah dan Covid-19

Rabu, 27 Sya’ban 1441

Respons warga terhadap pandemi Covid-19 berbeda di tiap negara.
Sebagai contoh, fenomena menarik dan menggetarkan jiwa adalah yang terjadi di Belanda dan Belgia.

Di Belanda sejak pandemi terjadi, semakin banyak masjid yang diizinkan mengumandangkan adzan, disiarkannya pengajian di stasiun TV dan ayat Al-Qur’an dikutip dijadikan poster yang tersebar di tempat-tempat umum.

Tak jauh berbeda, di Brusel, ibu kota Belgia, bahkan setelah adzan merdu selesai dikumandangkan, warga yang stay at home bertepuk tangan dan bersuit riuh dari balkon apartemen menyambutnya.

Semoga adanya pandemi ini bisa memberikan hidayah kepada umat manusia dan mau bertobat.

Allah swt telah berfirman dalam Al-Qur’an:

وَإِنِّى لَغَفَّارٌ لِّمَنْ تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ صٰلِحًا ثُمَّ اهْتَدٰى

“Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat, beriman, dan berbuat kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk.” (QS. Thaha: 82)

Ketahuilah pula sabda Rasulullah saw, dari Ibnu Umar dari Nabi saw, beliau bersabda:

إِنَّ اللَّهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ

Sunan at Tirmidzi 3460: “Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala menerima taubat seorang hamba selama ruhnya belum sampai di kerongkongannya.”

Dengan masuknya bulan suci Ramadhan menjadi momen utk bertaubat jg bagi org yg beriman agr segala dosa diampuni dan segala penyakit dan bencana diangkat. Krn datangnya bala’ disebabkan dosa dan diangkatnya dg taubat. Sebagaimana do’a ‘Abbas bin Abdul Mutholib, Allah meredhoinya saat meminta turun hujan:

“اللهم إنه لم ينزل بلاء إلا بذنب، ولم يكشف إلا بتوبة”
“Ya Allah, sesungguhnya bala’ tidak diturunkan melaikan disebabkan dosa. Dan tidaklah diangkat kecuali dg taubat” (Ibnu ‘Asakir, Tarikh Dimasyq, Terjemah ‘Abbas Ra., 184-185).

Akhukum,

Exit mobile version