Site icon Darulfunun El-Abbasiyah

Hadir Dalam Halaqah Kebangsaan, MUI Sumut Siap Cegah Paham Radikal-Terorisme

hadir-dalam-halaqah-kebangsaan,-mui-sumut-siap-cegah-paham-radikal-terorisme

muisumut.com MUI Sumatera Utara siap berpartisipasi dalam mencegah paham radikal-terorisme yang beredar di masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan para Dewan Pimpinan MUI Sumatera Utara pada acara Halaqah Kebangsaan, Rabu (26/1).

Digelar secara hybrid, Halaqah Kebangsaan yang diadakan oleh Badan Penanggulangan Ekstremisme Terorisme (BPET) MUI Pusat tersebut  mengahadirkan 100 orang secara luring bertempat di Ballroom Singosari, Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta. Sedangkan melalui daring diundang 100 orang termasuk Ketua Umum MUI Provinsi se Indonesia.

Dalam hal ini Ketua Umum MUI Sumatera Utara, Dr. H. Maratua Simanjuntak mengajak seluruh Dewan Pimpiniana MUI untuk secara bersama mengadiri kegiatan tersebut di Aula Lantai 2  melalui aplikasi zoom.  Dr. H. Maratua Simanjuntak dalam hal ini menyampaikan “bahwa acara ini sangat penting dan sangat strategis pada saat ini, sehingga saya mengundang seluruh Dewan Pimpinan untuk bersama mengikuti acara halaqah ini secara bersama.”

Tentang diadakannya Halaqah Kebangsaan ini, Ketua BPET MUI PUSAT, M. Syauqillah, Ph.D menjelaskan bahwa kegiatan ini dimaksudkan dalam rangka membangun kesadaran masyarakat dan umat Islam terhadap pencegahan tindakan terorisme.

“Gerakan radikal-terorisme merupakan pemahaman dan tindakan yang terlarang dalam agama. Melalui fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 tentang Terorisme, BPET MUI memiliki kepentingan untuk terlibat aktif dalam pencegahan dan penanggulangan radikal-terorisme,” jelasnya.

Syauqillah juga melanjutkan bahwa salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menghadapi ragam tantangan kebangsaan tersebut dengan melakukan optimalisasi penguatan Islam wasathiyah (moderat) di semua level.

“Islam wasathiyah bisa menjadi solusi bagi umat Islam Indonesia dan dunia untuk mewujudkan kehidupan beragama yang berkemajuan, toleran,” lanjutnya.

Ia berharap dengan adanya Islam Wasathiyah kehidupan bermasyarakat kan damai.

“Islam Wasathiyah diharapkan mampu membentuk kehidupan kemasyarakatan yang damai dan saling menghargai, mengejawantahkan ajaran agama yang inklusif, bersatu dan berkeadaban, serta menciptakan kehidupan kenegaraan yang demokratis,” tutupnya.

Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk:
1. Mensosialisasikan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa
2. Meneguhkan identitas islam keindonesiaan yang ramah dan toleran dalam
perbedaan piliihan dan aliran.
3. Menumbuhkembangkan kesadaran dalam ber-Indonesia melalui penguatan
nilai-nilai Islam wasathiyah.
4. Membangun ketahanan kolektif ideologi berbangsa guna menjaga Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Exit mobile version