JAKARTA – Pencegahan terhadap gerakan ektremisme dan terorisme di Indonesia dapat terwujud melalui adanya sinergi yang baik antara negara dan ormas Islam. Menurut Sekretaris BPET MUI, Wachid Ridwan, terdapat tiga model yang menunjang keberhasilan sinergi pencegahan ektremisme dan terorisme yaitu keamanan, sosial, dan keagamaan.
“Security (keamanan) di sini merupakan peran negara yang memiliki kedaulatan untuk merancang struktur sinergi dengan stakeholder lain. Kedua, sosial kemasyarakatan seperti MUI, Ormas, serta LSM yang ada di Indonesia dan ketiga, religion atau agama,” jelas Wachid dalam Halaqah Kebangsaan yang bertajuk “Optimalisasi Islam Wasathiyah dalam Mencegah Ekstrimisme dan Terorisme” di hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (26/1).
Wachid memaparkan, disertasinya mengungkap bahwa mulai 2002 sampai 2015, belum ada kegiatan yang terstruktur untuk menangani ekstremisme dan terorisme. Belum ada pula ide untuk membicarakannya secara bersama dengan stakeholder lainnya.
“Oleh sebab itu, pencegahan menjadi PR bersama yang memerlukan sinergi terstruktur di dalamnya,” ujarnya.
Wachid menuturkan, walaupun BNPT sudah melakukan kerja sama dengan berbagai ormas Islam seperti Muhammadiyah dan NU, tetapi hal tersebut masih sebatas program kerja ‘yang harus dituntaskan’ dan belum menjadi sebuah side plan yang dibuat bersama. Hal ini, kata dia, mengakibatkan tidak terciptanya sistem yang dinamis. Setiap stakeholder pada akhirnya bergerak sendiri-sendiri sekadar menuntaskan tugasnya.
“Peran MUI dalam penanganan ekstremisme dan terorisme yaitu sebagai partisipan. Seberapa jauh kita mampu berpartisipasi di dalamnya. Berdasarkan data disertasi saya, sejak tahun 2002 hingga tahun 2015, presentase penangangan tersebut hanya sebesar 0,57% per tahun. Maka jangan heran jika masih banyak ancaman dari terorisme yang meningkat bahkan mengkristal,” katanya.
Wachid menambahkan, rendahnya partisipasi masyarakat mengenai paham ekstremisme dan terorisme perlu diatasi dengan formulasi dan strategi tepat. Menurutnya, sinergi tersebut dapat dibentuk antara BNPT, Densus, MUI, hingga masyarakat umum. Di samping itu, dia berharap, MUI mampu mengambil peran sebagai aktor utama sinergi seluruh stakeholder yang ada.
(Isyatami Aulia/Azhar)