JAKARTA- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Jeje Zaenudin meminta pemerintah bekerja keras mengatasi kenaikan beberapa bahan pokok, termasuk harga minyak goreng yang menjadi kebutuhan pokok yang sangat vital bagi masyarakat.
“Kita tentu sangat prihatin dengan situasi seperti ini. Pada saat umat Islam sedang puasa bulan Ramadhan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat lemah diperparah dengan meroketnya harga-harga kebutuhan pokok,” ujarnya saat dihubungi MUIDigital, Jumat (8/4).
Kiai Jeje memahami kesulitan yang dihadapi oleh pemerintah. Namun di sisi lain, Kiai Jeje menilai, rakyat juga mengetahui bahwa pemerintah memiliki program-program raksasa dengan menggunakan anggaran yang sangat besar.
“Maka masyarakat berpikir bahwa sebaiknya pengendalian harga-harga kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan masyarakat itu lebih diprioritaskan diatasi dari proyek-proyek raksasa yang tidak bersentuhan langsung dengan hajat hidup masyarakat kecil,”sambungnya.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk semakin hemat dan mengendalikan diri dari budaya konsumtif.
“Hindari dan kurangi belanja barang dan benda-benda yang tidak terlalu penting,” jelasnya.
Kiai Jeje menyarankan agar masyarakat yang mengalami kesulitan untuk memasak dengan minyak goreng karena harga yang tidak menentu, sedapat mungkin disiasati dengan berbagai pola masakan yang mengurangi penggunaan minyak goreng.
Ia juga mengajak umat Islam untuk menjadikan momen Ramadhan ini untuk dijadikan sprit budaya hemat.
“Momentum Ramadhan penting dijadikan spirit budaya hidup hemat dan bersahaja terlebih dalam menghadapi kesulitan ekonomi sekarang ini,” pungkasnya.(Sadam Al-Ghifari/Angga).