Site icon Darulfunun El-Abbasiyah

Kang Abik: Tulisan Adalah Gagasan Paling Penting Dalam Sejarah Umat Manusia

BOGOR – Tulisan adalah salah satu jenis alat komunikasi dan alat transformasi informasi, ide dan gagasan yang paling penting dalam sejarah umat manusia.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Habiburrahman El Shirazy, saat menjadi pemateri dalam workshop, Rabu (20/4).

Kegiatan workshop tersebut digelar oleh MUI bekerja sama dengan Baznas dengan tema: Penyadaran dan Peningkatan Budaya Literasi dan Penulisan Kreatif.

Kang Abik, sapaan akrabnya, mengutip firman Allah dalam QS Al-Qalam ayat satu. “Nun, demi qalam (pena) dan apa yang mereka tulis.”

Kang Abik menjelaskan, dalam ayat ini mengabadikan kegemilangan seorang great leader atau seorang pemimpin besar yaitu Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman atau King Solomon, berhasil menundukkan kerajaan Saba dengan tulisannya yang dahsyat.

Kang Abik menyebut, berawal dari kata, perubahan besar akan terjadi. Juga berawal dari kata, kata Kang Abik, peristiwa-peristiwa besar hadir dalam sejarah.

Kang Abik memberikan contoh tulisan yang bersejarah. Salah satunya, buku berjudul Der Judenstat (_The Jewish Stat).

Buku karya Benyamin Ze-ev alias Theodore Herzl pada tahun 1894 ini dinilai sangat berpengaruh terhadap pendirian Negara Israel. Jika tidak ada buku ini tidak mungkin berdiri Negara Israel.

“Herzl telah menginspirasi banyak orang Yahudi bergerak mendirikan negara Israel apapun taruhannya, meskipun harus merampas hak-hak orang Palestina,” tegas Kang Abik.

Kang Abik yang juga penulis banyak buku Novel ternama seperti Ayat-ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih ini mengungkapkan, sejumlah pemimpin Indonesia juga aktif menulis seperti Soekarno dan Bung Hatta.

Kang Abik memberikan pesan dan motivasi agar mau memulai untuk menulis.

Dia mengutip ungkapan motivasi dari sejumlah tokoh seperti Roland Fishman dalam Creative Wisdom For Writes yang menyatakan,”jika kamu ingin menulis, tulis dan teruslah menulis.”(Sadam Al Ghifary/Angga)

Exit mobile version