JAKARTA- Innalillahi wa ina ilaihi rajiun. Umat Islam kembali berduka dengan wafatnya salah satu ulama terkemuka Syekh Yusuf Al Qaradhawi, Senin (26/9/2022).
Kabar wafatnya sosok yang pernah menjabat sebagai Sekjen Ulama Islam ini dikonfirmasi akun resmi televisi Qatar, Aljazirah. MUIDigital mengutip akun resmi Syekh Yusuf Al-Qaradhawi sebagai berikut:
Dalam akun resmi Syekh Yusuf Al-Qaradhawi tertulis: “Telah berpulang ke Rahmat Allah, Ulama Islam Al Imam Yusuf Al-Qaradhawi yang telah menghibahkan hidupnya untuk menjelaskan hukum Islam, dan membela umatnya. Kami berdoa Allah SWT mengangkat derajatnya bersama orang-orang mulia, menerima amal salehnya dalam timbangan kebaikannya, dan mempertemukannya dengan para nabi, orang-orang yang jujur, para syuhada, orang saleh, dan mereka sebaik-sebaik pendamping. Dan semoga Allah menjadikan penyakit yang menimpanya agar mengangkat derajat. Ya Allah kabulkanlah. Beliau meninggal dunia pada waktu Zuhur hari ini, lokasi makam dan takziyah akan diumumkan segera.”
Sebagai informasi, di berbagai negara di dunia, nama Dr Yusuf Qaradhawi (ada yang menulisnya dengan Yusuf Qaradhawi), sangat populer.
Qaradhawi dikenal sebagai ulama yang berani dan kritis. Pandangannya sangat luas dan tajam. Karena itu, banyak pihak yang merasa ‘gerah’ dengan berbagai pemikirannya yang seringkali dianggap menyudutkan pihak tertentu, termasuk pemerintah Mesir.
Akibat pandangan-pandangannya itu pula, tak jarang pria kelahiran Shafth Turaab, Mesir pada 9 September 1926 ini harus mendekam dibalik jeruji besi. Namun demikian, dia tak pernah berhenti menyuarakan dan menyampaikan pandangannya, dalam membuka cakrawala umat.
Hingga saat ini, ratusan buku telah ia tulis dan sudah diterjemahkan kedalam berbagai bahasa di dunia. Buku-buku Qaradhawi, membahas berbagai hal terkait kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Mulai dari urusan rumah tangga hingga negara dan demokrasi.
Sejak 2013, dia memilih hijrah ke Qatar, dan mendapatkan perlindungan di sana. Sampai sekarang, ulama yang kerap bolak-balik dipenjarakan oleh rezim penguasa Mesir itu, tinggal di Doha hingga beliau dikabarkan meninggal dunia hari ini, Senin.