Selayar, muisulsel.com – Dari Abu Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau hendaklah ia diam. (HR. Bukhari Muslim)
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ
Tidaklah seorang bertawadhu’ karena Allah melainkan Allah akan mengangkat derajatnya. (HR. Muslim)
Al Imam Abu Hatim bin Hibban Al Busti berkata:
ﻟﺴﺎﻥ ﺍﻟﻌﺎﻗﻞ ﻳﻜﻮﻥ ﻭﺭﺍﺀ ﻗﻠﺒﻪ ﻓﺈﺫﺍ ﺃﺭﺍﺩ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺭﺟﻊ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻘﻠﺐ ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﻟﻪ ﻗﺎﻝ ﻭﺇﻻ ﻓﻼ
Lisannya orang berakal ada di belakang hatinya, apabila ingin mengutarakan sesuatu ia rujukkan kepada hatinya, jikalau pantas maka dia ucapkan, jika tidak, maka ia diam.
ﻭﺍﻟﺠﺎﻫﻞ ﻗﻠﺒﻪ ﻓﻲ ﻃﺮﻑ ﻟﺴﺎﻧﻪ ﻣﺎ ﺃﺗﻰ ﻋﻠﻰ ﻟﺴﺎﻧﻪ ﺗﻜﻠﻢ ﺑﻪ ﻭﻣﺎ ﻋﻘﻞ ﺩﻳﻨﻪ ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺤﻔﻆ ﻟﺴﺎﻧﻪ
Sedangkan hati orang yang pandir berada di ujung lisannya, apa saja yang datang kepada lisannya langsung dia utarakan, sungguh tidaklah paham agama orang yang tidak mampu menjaga lisannya. (Roudhotul Uqola’: 49).
والله أعلم بالصواب
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
The post Berkata Baik atau Diam appeared first on MUI Sul Sel.