
Masjid Raya “PADANG JAPANG” Payakumbuh
Menanamkan Semangat Anti Penjajahan Keberadaan Masjid Raya Padang Japang di kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat ini, tidak dapat dilepaskan dari
Menanamkan Semangat Anti Penjajahan Keberadaan Masjid Raya Padang Japang di kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat ini, tidak dapat dilepaskan dari
(1908-1979) Lahir 4 Maret 1908 di Payakumbuh, putera tertua Syekh Thaha Arsyad. Setelah tamat Sekolah Dasar Sambungan, melanjutkan ke Madrasah
Kebangkitan Darul Funun, memang ditunggu-tunggu masyarakat banyak. (Gusman Piliang)
Tidak banyak dari kita yang menyadari bahwa proklamasi yang disuarakan pada 17 Agustus 1945 lekat dan terbungkus dengan seni. Justru
“Kalah politik Jepang oleh Belanda. Kalau Belanda tidak boleh kita menjadi tentara baginya, tetapi Jepang dibolehkannya. Masukilah Gyu Gun itu
Zainuddin Labay el-Yunusi, lahir di sebuah “rumah gadang” (rumah adat lima ruang) yang terletak di jalan menuju Lubuk Mata Kucing
(1905-1985) Haji Zainuddin Hamidy lahir di Koto Nan IV Payakumbuh pada tanggal 8 Februari 1907. Anak dari Abdul Hamid dan
Judul Asli: Pemberontak dari Alam Permai Minangkabau, kami sesuaikan dengan maksud asli dari tulisan, dikarenakan kesan negatif terhadap pemilihan judul
Oleh Prof. DR. H. Amir Syarifuddin Belakangan ini keberadaan intelektual atau secara khusus ulama Minangkabau sering diperkatakan orang Minangkabau sendiri
Sumber Asli: http://ws-tourism.com/islam-minang-culture.htm At the time of Adityawarman, a Muslim Kingdom – Samudra Pasai – was already firmly established in
Sumber: 100 Riwayat Hidup Ulama Minangkabau, Pemda Sumbar Syekh Abbas Abdullah dilahirkan di nagari yang bernama Padang Japang, sebuah nagari
Sumber: http://pdri.multiply.com/journal/item/29 Bagi warga Sumatera Barat yang pernah merunut sejarah pendidikan agama Islam, nama Syekh Mustafa Abdullah dan Syekh Abbas