Jujur Menghasilkan Kebaikan, Kebohongan Memberikan Keburukan

حَدَّثَنَا رَوْحٌ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ خُمَيْرٍ قَالَ سَمِعْتُ سُلَيْمَ بْنَ عَامِرٍ رَجُلًا مِنْ أَهْلِ حِمْصَ وَكَانَ قَدْ أَدْرَكَ أَصْحَابَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ مَرَّةً قَالَ سَمِعْتُ أَوْسَطَ الْبَجَلِيَّ عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُهُ يَخْطُبُ النَّاسَ وَقَالَ مَرَّةً حِينَ اسْتُخْلِفَ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ عَامَ الْأَوَّلِ مَقَامِي هَذَا وَبَكَى أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فَإِنَّ النَّاسَ لَمْ يُعْطَوْا بَعْدَ الْيَقِينِ شَيْئًا خَيْرًا مِنْ الْعَافِيَةِ وَعَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّهُ فِي الْجَنَّةِ وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّهُ مَعَ الْفُجُورِ وَهُمَا فِي النَّارِ وَلَا تَقَاطَعُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَكُونُوا إِخْوَانًا كَمَا أَمَرَكُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ

Telah menceritakan kepada kami [Rauh] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Syu’bah] dari [Yazid Bin Khumair] dia berkata; aku mendengar [Sulaim Bin ‘Amir] lelaki penduduk Himsha dan dia bertemu para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dia berkata, dan dalam riwayat lain dia berkata; aku mendengar [Ausath Al Bajali] dari [Abu Bakar Ash Shiddiq], Ausath berkata; aku mendengarnya berkhutbah dihadapan manusia, ” dan dalam kesempatan lain dia berkata; ketika dia diangkat menjadi khalifah, dia berkata; “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri di tempatku ini pada tahun pertama,” kemudian Abu Bakar menangis, lalu berkata; “Aku meminta ampunan (afwa) dan kesejahteraan (afiyah) kepada Allah. Sesungguhnya manusia tidak diberi yang lebih baik dari pada kesejahteraan selain keyakinan (iman). Dan berlakulah jujur, karena dia akan menghantarkan ke surga (kebaikan). Dan jauhilah kebohongan (dusta) karena kebohongan itu berkait dengan keburukan, dan keduanya akan berada di Neraka. Janganlah kalian saling bertengkar (bergaduh), saling membenci, saling berdendam (dengki/hasad), dan jangan pula berpaling satu sama lain, akan tetapi jadilah kalian bersaudara sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kalian.” (Musnad Ahmad 34)

Avatar photo

Bey Abdullah