Sering kita berandai, kalau kita baik dengan seseorang maka kita berharap orang tersebut baik sama kita, tetapi bagaimana jika orang tersebut tidak diberi kemampuan oleh Allah untuk berbuat baik dengan kita?
Yang paling sering adalah mengingat pepatah yang sering diungkap oleh banyak orang, “air susu dibalas air tuba”, kemudian cepat-cepat pasang status. 🙂
Jika harus seperti ini, tentu berhentilah orang berbuat baik, karena setiap hendak melangkah akan selalu teringat apakah jika berbuat baik akan sanggup membalas perbuatan baik saya? atau dulu saya sudah berbuat baik, seharusnya beliau juga baik dengan saya.
Allah SWT menetapkan satu hikmah (hukum, mekanisme) yang disebutkan dalam surat Al-Layl.
sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda(4)
Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, (5)
dan membenarkan adanya pahala yang terbaik/ perbuatan baik (6)
maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.(7)
Jadi jangan heran jika ada banyak manusia biasa-biasa saja yang mudah jalan hidupnya.
Maha suci Allah yang Maha memberi kemudahan, dan menuliskan hikmah dalam satu kitab, Al-Quran.