JAKARTA— Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Abbas, berpesan masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan kejadian kericuhan di sejumlah wilayah Papua.
Kericuhan Papua dipicu ulah oknum tak bertanggung jawab terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur akhir pekan lalu.
Menurut Buya Anwar, begitu akrab disapa, banyak sekali isu yang bermacam-macam yang kebenarannya diragukan dan justru memperkeruh suasana.
Dia berharap masyarakat tetap tenang sehingga bisa menilai situasi secara jernih dan masalah lekas selesai. “MUI mengimbau masyarakat agar tetap tentang dan mampu mengendalikan diri serta tidak terprovokasi oleh isu yang bermacam-macam agar damai tetap terjaga dan tidak semakin keruh,” kata dia kepada MUI.OR.ID di Jakarta, Senin (19/8).
Dia mengingatkan bahwa Indonesia baru saja memperingati usianya yang ke-74. Karena itu, menurut dia, sudah seharusnya Indonesia menjadi negara yang dicintai dan tidak menimbulkan konflik perpecahan lagi. “Indonesia yang kita cintai ini adalah miliki kita bersama yang harus kita jaga dan pelihara bersama,” paparnya.
Buya Anwar menyayangkan peristiwa kericuhan akibat rasisme oleh oknum di Jawa Timur. Dia menilai, kalau saja aparat penegak hukum waktu itu bisa lebih profesional menghadapi masalah, peristiwa di beberapa daerah di papua hari ini tidak perlu terjadi.
Karena itu, dia meminta ke depan para aparat penegak hukum bekerja lebih profesional agar masalah serupa yang membahayakan persatuan bangsa tidak terulang.
“Kepada pihak aparat keamanan dan penegak hukum, MUI mengimbau agar bekerja profesional sehingga masalah yang kita hadapi dapat kita atasi dengan baik,” katanya. (Azhar/ Nashih)