JAKARTA— Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam tindakan Israel yang menahan jenazah syuhada Palestina.
“MUI mengecam keras apa yang dilakukan Israel terhadap jenazah syuhada Palestina. Tindakan tersebut selain tidak sesuai dengan ajaran Islam juga melanggar perikemanusiaan,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zaitun Rasmin, dalam konferensi pers tentang kampanye nasional pemulangan jenazah syuhada Palestina di Jakarta, Rabu (4/9).
Kejahatan terhadap kemanusiaan itu telah dipraktikkan berulang kali oleh negara Zionis itu. “Karena itu, dunia internasional seharusnya terbuka matanya dengan tindakan pelanggaran kemanusiaan itu,” kata dia.
Menurut Zaitun, tindakan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina telah membuktikan bahwa negara Yahudi itu adalah teroris yang sebenarnya.
“Umat Islam di dunia terutama umat Islam Indonesia harus terus membantu permasalahan yang dihadapi saudara kita Palestina,” ujar dia.
Pengembalian jenazah para syuhada Palestina tersebut menjadi penting mengingat hak mereka untuk dikuburkan sesuai agama yang dianut, selain hak keluarga untuk mendapatkan kepastian akan nasib kerabat mereka.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Kelompok Kerja Aqsa (Aqsa Working Group) Yakhsyallah Mansur mengatakan penyelesaian permasalahan Palestina menjadi tanggung jawab bersama, khususnya umat Islam.
“Ketika Palestina damai, maka dunia damai. Kedamaian di dunia bersumber dari Palestina,” ujar dia.
Palestina mendesak Israel untuk memulangkan 51 jenazah syuhada Palestina yang ditahan di lemari pendingin sejak Oktober 2015.
Desakan itu disampaikan Sekretaris Pertama Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia, Muamar Milhem, dalam konferensi pers tentang kampanye nasional pemulangan jenazah syuhada Palestina di Jakarta, Rabu (4/9).
Berdasarkan data kampanye nasional untuk pemulangan jenazah syuhada Palestina, Milhem mengatakan otoritas Israel telah menahan lebih dari 260 jenazah Palestina sejak 1967, termasuk 51 jasad di lemari pendingin sejak Oktober 2015.
“Kampanye nasional ini memutuskan untuk meningkatkan langkah-langkah protes di semua kota Palestina untuk menekan pemerintah Israel dan organisasi internasional, termasuk Palang Merah Internasional, untuk segera turun tangan melepaskan jenazah warga Palestina,” ujar Milhem. (Antara/ Nashih)