Oleh: Dra Badriyah Fayumi Lc, Ma, Wasekjen MUI Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga
Rasulullah SAW sangat tegas melarang Muslim mendoakan hal buruk kepada diri sendiri, orang lain, maupun benda. Pada sebuah hadits riwayat Muslim, dari Jabir bin Abdullah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
لاتدعوا على انفسكم ولا تدعوا على اولادكم ولا تدعوا على اموالكم لا توافقوا من الله ساعة يساءل فيها عطاء فيستجيب لكم
“Janganlah kalian berdoa buruk terhadap dirimu sendiri, janganlah kalian berdoa buruk terhadap anak-anakmu, dan janganlah kalian berdoa buruk terhadap harta bendamu. Janganlah (berdoa buruk karena bisa saja) kalian menepati suatu saat di mana Allah diminta memberikan sesuatu pada saat tersebut lalu Allah mengabulkan permintaan kalian itu.”
Rasulullah SAW secara terang-terangan juga melarang doa untuk perbuatan dosa dan doa untuk memutus silaturahim kepada sesama. Rasulullah menegaskan bahwa doa seperti tidak akan dikabulkan Allah SWT.
لا يزال يستجاب العبد ما لم يدع باءثم او قطيعة رحم ما لم يستعجل …. الحديث رواه مسلم عن ابى هريرة رضى الله عنه
“Doa seorang hamba itu akan selalu dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk berbuat dosa atau memutus tali kasih sayang (persaudaraan/persahabatan), selama ia tidak terburu-buru (mau segera terkabul)…”
Rasulullah berulangkali memberi contoh mengesankan bahwa beliau selalu mendoakan baik, bahkan kepada yang menyakiti dan menghinanya. Saking tidak pernahnya Rasulullah SAW mendoakan keburukan kepada orang-orang yang bersikap buruk kepadanya, Malaikat sampai bersedih. Malaikat justru menyatakan siap membinasakan penduduk Thaif jika Rasulullah mau memohon doa kepada Allah SWT.
Bukannya menuruti tawaran malaikat, Rasulullah SAW justru semakin mendoakan kaum yang banyak menyakitinya. “Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kaumku. Sesungguhnya mereka kaum yang tidak mengerti,” pinta Rasulullah.
Apa yang dicontohkan Rasulullah SAW itu adalah keagungan akhlak luar biasa. Maka, kalau kita mengaku sebagai umat Muhammad dan menjadikan Nabi sebagai suri teladan yang baik, tidak semestinya kita mengumbar doa buruk kepada siapapun dan apapun.
Apalagi jika orang atau barang yang kita anggap jelek, ternyata tidak seperti itu di hadapan Allah SWT. Doa buruk tadi malah bisa berbalik kepada pengirim doa.
Rasulullah SAW bersabda:
ما من عبد مسلم يدعو لاخيه بظهر الغيب الا قال الملك : ولك بمثل. رواه مسلم عن ابى الدرداء رضي الله عنه
“Tidaklah seorang hamba muslim yang mendoakan saudaranya di belakangnya (tanpa sepengetahuannya) kecuali malaikat berkata,” Dan doa yang sama untukmu.” (HR Muslim dari Abu Darda’ RA).
Seorang Muslim yang mendoakan saudaranya dengan penuh kebaikan, maka kebaikan pula yang akan kembali kepadanya. Hal yang sama juga berlaku jika seorang Muslim mendoakan buruk kepada saudaranya.
Melantunkan doa-doa kebaikan adalah wujud kebaikan hati dan kemuliaan budi. Doa-doa jelek yang muncul dari diri kita sebenarnya hanya letupan nafsu amarah akibat lepas kendali. Doa-doa buruk berlandaskan hawa nafsu, amarah, serakah, ingin berkuasa, angkara murka seperti itu tidak layak kita mintakan kepada Allah SWT.