Jakarta – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Marsudi Syuhud didampingi oleh wakil ketua Bidang Luar Negeri dan juga perwakilan Komisi Kerjasama Luar Negeri menerima kunjungan Duta Besar Maroko, Selasa (19/7).
Dalam pertemuan tersebut, Kiai Marsudi dan Dutabesar Maroko membahas terkait kerjasama antara MUI dengan Maroko yang sudah cukup lama terjalin.
“Hubungan kerjasama kita dengan negara Maroko sudah cukup lama, yakni sejak zaman ditemukannya Fakfak,” Ujar Kiai Marsudi saat ditemui oleh tim media MUI digital.
Diketahui, hubungan kerjasama antara Indonesia dengan Maroko sangat erat. Baik hubungan secara resmi dengan pemerintah maupun antarmasyarakat Islam itu sendiri.
Salah satu bentuk kerjasama yang sangat dirasakan adalah kerjasama terkait pendidikan antara Indonesia dengan Maroko. Diketahui, saat ini banyak pelajar dari Indonesia yang melanjutkan pendidikannya ke tingkat Perguruan tinggi yang ada di Maroko.
Menurut Kiai Marsudi, dalam pertemuan tersebut melahirkan beberapa harapan terkait kerjasama ke depannya.
Pertama, MUI dapat menjadi jembatan atau penyambung antara santriwan dan santriwati di Indonesia untuk bisa melanjutkan pendidikan di Maroko.
Kedua, menjalin kerjasama antara Mufti Maroko dengan Majelis Ulama Indonesia.
“InsyaAllah ada kemungkinan untuk kita menjalin kerjasama antara Mufti Maroko dengan Majelis Ulama Indonesia. Kerjasama tersebut dapat berupa Sharing idea tentang ide Istimbatul huk, yaitu bagaimana cara membuat hukum yang sesuai pada zaman dan era yang terus berkembang saat ini, baik itu hukum agama maupun tentang hukum ekonomi syariah saat ini semakin berkembang,” tutur Pengasuh Ponpes Darul Uchwah ini saat menyampaikan harapannya.
Ketiga, menjalin kerjasama dengan lembaga Ulama yang ada di Maroko, baik berupa Sharing idea maupun melakukan agenda – agenda tahunan.
Keempat, membuka kesempatan ekspor dan impor antara Indonesia dengan Maroko melalui komisi Ekonomi di MUI.
(Dhea Oktaviana/Angga)