JAKARTA — Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional (HLNKI) terus menggalang dukungan dan dana untuk program pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron Palestina yang akan didirikan di atas tanah waqaf seluas 4.000 m2.
Hal ini dinyatakan Ketua Bidang HLNKI-MUI Sudarnoto Abdul Hakim saat menerima kunjungan delegasi pimpinan lembaga kemanusiaan Al-Aqsa Working Group (AWG), Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR), Maemunah Centre (Mae_C) dan Kantor Berita MINA dalam rapat Komisi HLNKI MUI yang digelar secara virtual, Rabu (17/3).
Rapat ini juga dihadiri Wasekjen Bidang HLNKI MUI Ali Hasan Bahar, Sekretaris Komisi Andy Hadiyanto, Wakil Sekretaris Komisi Ghozali Moenawar, dan jajaran Komisi HLNKI MUI lainnya.
Sedangkan dari AWG hadir Pembina, Agus Sudarmadji, Ketua Presidium M Anshorullah, Pemimpin Umum Kantor Berita MINA, Arief Rahman, dan beberapa pengurus lainnya. Rapat itu juga dihadiri Ketua UAR Bustamin Utje, Ketua Mae_C Fitriyah Mukti Asih beserta jajaran pengurus lainnya.
Sudarnoto menjelaskan, rencana pembangunan rumah sakit yang menelan dana kurang lebih 100 miliar rupiah ini diharapkan dapat selesai dalam waktu sesuai kesepakatan MUI dengan Walikota Kota Hebron, Tayser Abu Sneineh yang ditandai MoU pada 4 Januari 2020 lalu di Amman, Yordania.
“Dana yang saat ini ada di MUI sekitar 2 miliar rupiah masih jauh dibandingkan dengan total budget pembangunan. Bersama lembaga-lembaga filantropi, kami sangat terbuka menjalin kerja sama bersama menggagas fundraising pembangunan ini,” kata Sudarnoto.
Rumah sakit tersebut rencananya akan dibangun untuk menampung para pasien di wilayah Hebron yang berpenduduk sekitar 1,2 juta yang membutuhkan bantuan pengobatan, khususnya untuk fisioterapi dan rehabilitasi.
Saat ini, proses pembangunan masih tahap pengumpulan dana dan pengiriman relawan dan insinyur ke sana. Sebenarnya rombongan MUI sudah siap untuk diberangkatkan ke lokasi pembangunan namun belum dapat berangkat karena kondisi belum memungkinkan dan situasi pandemi saat ini.
Selain itu, MUI juga sedang menyiapkan pembaruan perpanjangan MoU dengan Walikota Hebron soal pembangunan RS Indonesia ini.
“Panitia (pembangunan) yang sudah dibentuk ini akan melakukan rapat koordinasi dengan lembaga-lembaga filantropi, termasuk yang hadir di sini. Sinergi bersama ini sangat penting guna memperkuat komitmen agar pembangunan ini dapat terakselerasi secara baik dan terealisasi sesuai dengan harapan kita,” ujarnya.
Sudarnoto tertarik dengan kerja sama pengiriman relawan dan insinyur dari UAR dan AWG untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron.
Ketua Presidium AWG M Anshorullah menyambut kerjasama bersama MUI dalam progam pembangunan rumah sakit di lokasi di mana Masjid Ibrahimi sebagai salah stau masjid bersejarah bagi dunia Islam itu yang kini masih diduduki Israel.
Dia menyampaikan, AWG telah 13 tahun berkomitmen untuk membantu rakyat Palestina dan berpartisipasi dalam berbagai aksi kemanusiaan seperti pembangunan RS Indonesia di Gaza Palestina yang diinisiasi oleh Medical Emergency Rescue Committee (MER-C).
“Pembangunan rumah sakit ini merupakan bentuk nyata komitmen dan dukungan yang besar bangsa Indonesia terhadap penderitaan rakyat Palestina,” tegasnya.
Setelah pembangunan rumah sakit pertama di Gaza sepuluh tahun yang lalu, maka pembangunan rumah sakit ke dua di wilayah Tepi Barat ini diharapkan bisa memberikan manfaat untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina.
Sementara itu, Pemimpin Umum Kantor Berita MINA Arief Rahman mengatakan siap untuk memfasilitasi pemberitaan dan program bersama dalam pengumpulan dana atas usulan MUI terkait proses pembangunan rumah sakit ini.
“Kantor Berita MINA menjadi media umum terpercaya sebagai cerminan Islam Rahmatan lil Alamin dengan misi utamanya adalah berperan aktif dalam perjuangan dan dakwah Islam serta perjuangan Pembebasan Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina, sangat menyambut baik kerja sama ini,” kata Arief. (HLNKI/Din).
Leave a Reply