JAKARTA – Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) muda regional Kalimantan mendeklarasikan diri siap menjadi mujahid digital muda.
Deklarasi itu diikrarkan usai menjalani Workshop Literasi Media Berwawasan Islam Wasathiyah yang diselenggarakan MUI Pusat dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, sejak Rabu (23/11) sampai Jumat (26/11).
Peserta Workshop adalah pengurus MUI masing-masing Provinsi yang berusia muda. Peserta dalam workshop itu berjumlah 60 orang.
Acara dilaksanakan di Hotel Golden Tulip, Pontianak, Kalimantan Barat.
Ketua Komisi Infokom Pusat, Mabroer, membacakan enam butir ikrar yang kemudian diikuti oleh ulama muda se Kalimantan yang menjadi peserta workshop.
Mabroer menjelaskan saat membacakan ikrar, dirinya didampingi utusan MUI Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara.
Mabroer berharap, kegiatan yang dilaksanakan 3 hari dapat membuat para peserta menjadi agen dakwah digital melalui unggahan positif dan mengedepankan kebenaran.
“Dengan Workshop ini akan lahir generasi mujahid muda yang senantiasa membumikan nilai Islam Wasathiyah di ruang digital, baik media sosial, konten video dan platform digital lainnya,” demikian kata Mabroer dalam keterangannya, Jumat (26/11).
Mabroer juga menyinggung tantangan ekosistem digital sangatlah berat. Gencarnya fakenews, hoaks, ujaran kebencian yang nyatanya telah meresahkan masyarakat.
Meski demikian, harapan Mabroer para mujahid muda di dunia digital itu harus memiliki wawasan keilmuwan yang luas. Baik yang sifatnya literatur Islam Wasathiyah dan juga ditopang dengan pengetahuan umum.
“Mujahid muda itu nantinya bisa juga meluruskan berita dan informasi yang hoaks,” pungkas Mabroer.
Workshop literasi digital yang dilaksanakan Infokom MUI Pusat bersama Kementerian Kominfo itu dilaksanakan di seluruh provinsi se Indonesia. Rencananya kegiatan terakhir akan digelar di Provinsi Papua.
Leave a Reply