JAKARTA– Rektor UIN Jakarta, Prof Amany Lubis, menyampaikan bahwa kepergian Ketua Komisi Fatwa MUI, Prof Hasanuddin AF, meninggalkan duka mendalam. Dia menceritakan bahwa Prof Hasanuddin AF berperan besar dalam perjalanan akademiknya meraih gelar Guru Besar bidang Hukum Tata Negara di UIN Jakarta.
“Saya atas nama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya almarhum Prof Hasanuddin AF. Beliau mantan dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta periode 2000-2005. Sejak itu, beliau menjadi Ketua Komisi Fatwa,” ujar Rektor Perempuan Pertama UIN Jakarta ini, Jumat (11/02) pasca tahlilan malam pertama untuk KH Hasanuddin AF.
Ketua MUI Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga (PRK) ini memiliki pengalaman personal dengan Prof Hasanuddin AF. Dia menceritakan sangat kehilangan.
“Saya merasa dibersarkan oleh beliau walaupun tidak pernah menjadi muridnya langsung. Ketika mau menjadi Guru Besar dengan spesialisasi sejarah politik Islam, Prof Hasanuddin AF sangat berjasa, seperti halnya Prof Huzaemah T. Yanggo. Mereka berdua seperti telah meranacng masa depan saya untuk tetap di syariah dan berkiprah di Hukum Tata Negara, ” ujarnya.
Dia ingat, pada tahun 2004, ketika menyusun persyaratan menjadi Guru Besar, banyak sekali bantuan dari Prof Hasanuddin AF.
“Saya ingin menyampaikan bahwa Prof Hasanuddin AF sangat baik, sangat santun, dan secara pribadi kedekatan keluarga dan kekerasaban sangat terhormat. Kita merasakan sangat kehilangan namun kita harus relakan kepergian beliau menghadap sang khaliq,” ujarnya.
Dia menyampaikan, Prof Hasanuddin AF wafat di malam Jum’at dan dimakamkan di hari Jum’at. Beliau insyallah syahid dan diterima di tempat yang sangat mulia di sisi Allah SWT.
“Insyaallah almarhum dimakamnya juga merasakan kebahagiaan dari doa yang kita panjatkan, dilapangkan kuburnya, dan diberikan cahaya di dalam kuburnya. Insyallah beliau diterima di surga Allah SWT bersama orang-orang shalih dan para nabi,” ucapnya. (Ilham Balindra/Azhar)
Leave a Reply