Itikaf di Inggris


Alhamdulillah di Birmingham, kami tidak terlalu khawatir sebagai minoritas, selain kota ini juga diisi oleh para pendatang, sentimen Islam phobia tidak kelinhatan, mungkin karena sudah lamanya Muslim disini hingga bergenerasi.
Pengalaman Itikaf yang paling menyenangkan, nyaman dan tidak terlalu khawatir dengan persiapan adalah pada tahin 2015, saat itu ramadhan berada di bulan Juli, yang anak-anak sudah memasuki liburan sekolah dan pekerjaan di Universitasnya sudah ringan karena libur panjang.

Dari beberapa masjid yang pernah kami singgahi, Masjid Greenlane Smallheath, Central Mosque Belgrave Rd, Masjid Jalalabad Selly Oak, Masjid Hamza Balsalheath, Masjid Amanah Muath Sparkbrook, Masjid Jami’ UKIM Sparkvroobrook dan Masjid Moseley; alhamdulillah kesemuanya nyaman, dan ada sedikit preferensi sebagai catatan:

  1. Yang mengakomodasi jamaah perempuan: Greenlane, Central Mosque, Masjid Hamza, Masjid Amanah, Masjid Jami Sparkbrook.
  2. Pencahayaan terang bikin mata kuat melek: Greenlane, Masjid Moseley, Masjid Amanah.
  3. Fasilitas toilet dan shower: Central Mosque, Greenlane, Masjid Hamza, Masjid Jami.
  4. Menyediakan ta’jil dan sahur: alhamdulillah semua menyediakan.
  5. Akses kendaraan publik: Central Mosque, Greenlane, Masjid Jalalabad Selly Oak, Masjid Amanah Sparkbrook.

Selama tiga tahun menjalani ramadhan di Inggris, memang ada kesan berbeda seperti budaya menyiapkan buka puasa dan sahur di masjid-masjid, tarawih sepanjang malam karena malam yang singkat, tuntunan tarawih yang sedikit berbeda (mazhab), khutbah Ied yang ringkas, perayaan Iedul Fitri seperti festival. 

Semoga yang positif dapat menjadi hikmah untuk diadaptasi untuk keluarga di tanah air, salah satu yang terpenting adalah fokus pada ramadhan dan menyederhanakan buka puasa, yang sering menjadikan kita terlena dengan kemeriahan yang sifatnya seremonial.



Wakaf Darulfunun – Aamil Indonesia