JAKARTA–Kementrian Agama (Kemenag) menyampaikan bahwa matahari akan melintas tepat di atas kabah pada 15 dan 16 Dzulhijjah atau 15 dan 16 Juli 2022.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kemenag, Adib menjelaskan, peristiwa ini dikenal dengan istilah Istiwa A’zam atau Rashdul Kiblat.
Adib menambahkan, peristiwa yang akan terjadi pada 15 dan 16 Juli itu diperkirakan terjadi pada pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA.
“Matahari melintas tepat di atas kabah. Sehingga bayang-bayang suatu benda yang berdiri tegak lurus dimana saja akan mengarah lurus ke kabah,” kata dia dalam keterangan yang diterima MUIDigital, Rabu (13/7/2022).
Mantan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Jawa Barat ini menambahkan, berdasarkan tinjauan asrronomi atau ilmu falak, terdapat beberapa tekhnik yang dapat digunakan untuk memverifikasi arah kiblat.
Beberapa teknik tersebut di antaranya menggunakan kompas theodolite dan fenomena posisi matahari tepat diatas kabah.
“Bagi unat Islam yang bertempat tinggal di Wilayah Waktu Indonesia Timur (WIT) tidak mendapatkan peristia Istiwa A’zam atau Rashdul Kiblat,” tuturnya.
Adib menjelaskan, pada wilayah WIT, tidak mendapatkan peristiwa tersebut dikarenakan matahari sudah terbenam.
Sehingga, lanjutnya, tidak dapat menghasilkan bayang-bayang benda.
Pada peristiwa ini, Adib mengatakan, Kemenag mengimbau umat Islam yang mempunyai pedoman arah kiblat untuk dapat menyesuaikan dengan arah bayang-bayang benda tersebut.
Adib mengimbau umat Islam agar memperhatikan pedoman arah kiblat. Salah satunya dengan memastikan benda yang menjadi patokan harus berdiri tegak dan lurus atau menggunakan Lot/Bandul.
“Permukaan dasar harus datar dan rata, serta jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI dan Telkom,” pungkasnya.
(Sadam Al-Ghifari/Angga)
Leave a Reply