JAKARTA – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal 1444 H harus dijadikan momentum untuk uswatun hasanah atau teladan yang baik bagi seluruh umat Islam.
Wakil Ketua Umum MUI, Buya Anwar Abbas mengatakan, umat Islam harus berusaha memiliki sikap dan pandangan, serta tingkah laku yang telah dimiliki dan dilakukan Nabi Muhammad SAW.
Buya Anwar Abbas menambahkan, Nabi Muhammad merupakan sosok yang memiliki akhlak atau kepribadian yang agung dan mulia.
Sehingga, kata Buya Anwar, Nabi Muhammad SAW tidak hanya dicintai oleh Allah SWT saja, tetapi juga dipuji oleh umat manusia.
“Karena Beliau dalam berbuat yang dipikirkannya tidak hanya dirinya saja, tapi juga orang lain. Bahkan seluruh umat manusia yang menjadi umatnya,” kata Buya Anwar Abbas dalam keterangan yang diterima MUIDigital, Minggu (9/10/2022).
Buya Anwar Abbas menerangkan, Nabi Muhammad SAW tidak pernah merasa letih dalam mengajarkan dan mencontohkan kepada umatnya terkait sikap dan hubungannya dengan Allah SWT.
Tidak hanya itu, lanjutnya, Nabi Muhammad SAW juga tidak pernah merasa letih dalam mengajarkan dan mencontohkan umatnya, bagaimana bersikap dan berhubungan dengan sesama serta alam.
“Sehingga, akhirnya kita tahu akan tugas dan tanggung jawab kita. Baik sebagai seorang hamba, maupun sebagai warga masyarakat,” kata Buya Anwar.
Buya Anwar menjelaskan, sebagai seorang hamba dan warga masyarakat, memiliki tanggung jawab untuk mengorientasikan segala aktivitas dan kegiatan untuk terciptanya kemaslahatan dan kemakmuran, baik untuk hidup di dunia maupun di akhirat.
“Petunjuk dan pedoman itu semuanya telah Beliau sampaikan kepada kita dan kepada seluruh umat manusia seperti yang terdapat dalam Alquran dan assunah,” ujarnya.
Waketum MUI mengatakan, Nabi Muhammad pernah berpesan kepada umatnya apabila berpegang teguh pada Alquran dan assunah akan membuat hidup umatnya tidak akan tersesat untuk selama-lamanya.
Oleh karena itu, tegasnya, salah satu hikmah dan pesan terbesar dalam perayaan Maulid Nabi adalah bagaimana umat Islam menyadari hal tersebut.
Selain itu, lanjutnya, menjadikan Alquran dan assunah yang diwariskan dan ditinggalkan Nabi Muhamnad untuk dijadikan sebagai pedoman dalam mengarungi hidup dan kehidupan ini.
“Alquran dan sunnah Nabu juga harus menjadi pedoman dalam segala aspeknya agar hidup kita bisa mendapatkan hidayah dan inayah, serta ridho dari-Nya,” tegasnya.
(Sadam Al-Ghifari/Angga)
Leave a Reply