Semarang – Dakwah seringkali dilekatkan dengan amar ma’ruf. Padahal dua konsep itu mempunyai makna yang berbeda, sehingga mempunyai implikasi yang berbeda pula.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi Seni Budaya dan Peradaban Islam Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Tengah Dr. KH. Abdul Muhayya, M.A. dalam gelaran Workshop Seni Musik sebagai wahana dakwah profetik di era milenial di Hotel Grasia, Semarang, Sabtu, 27 November 2021.
“Dakwah itu jangan disamakan dengan amar ma’ruf. Objek dari dakwah itu adalah kebaikan. Kalau amar itu objeknya ma’ruf. Dua konsep ini berbeda,” kata Muhayya.
Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menjelaskan, bahwa setiap kata mempunyai makna yang berbeda. Kata khair tidak dapat dipersamakan dengan kata ma’ruf. Ma’ruf, lanjutnya, merupakan kebaikan yangs udah diketahui umum oleh masyarakat (ma’lum).
Jika kebaikan dalam arti ma’ruf, tidak dilaksanakan maka akan menimbulkan ketidakaturan (disorder). Sementara jika khoir, merupakan kebenaran (kebaikan) universal, yang perlu untuk didakwahkan.
“Dalam dakwah, orang harus pandai. Orang yang berdakwah harus bisa bersikap persuasi, halus, lalu disampaikan dengan cara-cara yang khidmah. Khidmah itu kebaikan yang berada di balik sesuatu. Di sini, kita dituntut untuk pandai melakukan dakwah, dengan strategi yang tidak tunggal,” tambahnya.
Sementar terkait dakwah yang sifatnya profetik, maka itu diperlukan sebagai sarana untuk mengajak orang mengenal ayat-ayat Allah atau ayat-ayat kauniyah.
“Tema-tema bisa dari Alquran atau tentang alam, itu nantinya dibawa kepada tauhid, sikap penyerahan diri,” tambahnya.
Workshop Seni Musik sebagai wahana dakwah profetik di era milenial yang diselenggarakan oleh Komisi Seni Budaya dan Peradaban Islam Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Tengah. Selain Kiai Muhayya, bertindak sebagai narasumber adalah Sabrang Mowo Damar Panuluh atau Noe Letto dan Habib Anis Soleh Baasin. Kegiatan ini sebelumnya dibuka secara resmi oleh Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Tengah Dr. KH. Ahmad Darodji, M.Si. []
The post Dakwah dan Amar Ma’ruf Berbeda, Begini Penjelasannya … first appeared on Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah.
Leave a Reply