Bagaimana Agar Tidak Berpikir Radikal

bagaimana-agar-tidak-berpikir-radikal

TANYA, MUIsulsel.com — Assalamu’alaykum Warohmatullahi Wabarokatuh. Saya ingin menanyakan perihal dakwah khusus radikalisme. BAGAIMANA MENGHALANGI ATAU MEMPROTEKSI ORANG AGAR TDK BERPIKIR RADIKALIS?

— Dari 0853 9574 51…

JAWAB : Agama Islam memiliki karakter wasathiyah, salah satu maknanya moderat. Sekalipun tidak sepenuhnya arti moderat adalah wasathiyah.

Makna itu diterima jika dilawankan dengan kata ektrimisme dan radikalisme. Dua kata terakhir ini konotasi maknanya negatif. Sebab orang yang memiliki faham radikal dan ekstrim memiliki pemahaman yang ekslusif.

Menganggap hanya pemikiran keagamaannya yang paling benar. Padahal boleh jadi masalah tertentu dalam agama Islam adalah masalah furuiyah (bukan prinsipil) seperti doa berjamaah setelah salat, menjahar basmalah, qunut subuh, tahlil, maulidan dan lain sebagainya.

Mengklaim satu kebenaran dan menyalahkan pandangan lain adalah ciri ekstrim dan radikal. Untuk menangkal radikalisme adalah perlu mengaji fiqhi ikhtilaf belajar kajian empat mazhab minimal, dan belajar iktkhilaf pemahaman akidah asya’riah, maturidyiah serta memahami tarikh tasyri’ begitu pula kaidah kaidah-kaidah tafsir.

Prinsip yang diajarkan Imam Syafi’I perlu ditanamkan kepada masyarakat terutama pada pemuka dan tokoh agama, “Bahwa pendapatku benar tapi boleh jadi ada kekeliruan, pendapat orang lain salah tapi boleh jadi mengandung kebenaran”.

Jika Islam sudah pasti wasathiyah, sekarang kita umat ditantang untuk menjadi ummatan wasthan. Sebagaimana ayat 143 Surah Al-Baqarah.■

The post Bagaimana Agar Tidak Berpikir Radikal appeared first on MUI SULSEL.



Leave a Reply

Wakaf Darulfunun – Aamil Indonesia