Opini: Sahabat Sejati di Bulan Ramadhan

opini:-sahabat-sejati-di-bulan-ramadhan

Sahabat Sejati di Bulan Ramadhan
Dr. Agus Hermanto
Dosen UIN Raden Intan Lampung

Sahabat berasal dari kata Shaahib yang juga memiliki istilah lain seperti shadiiq, khaliil, dapat diartikan kawan, sahabat, kekasih atau istilah lain yang serupa, yang menunjukkan adanya hubungan ukhuwwah antara satu dengan yang lainnya, sahabat tidak mesti dalam pengertian saudara, namun juga orang lain yang dianggap ada hubungan dekat yang tidak mesti dalam hubungan kekasih, seperti Rasulullah dengan para sahabatnya, misalnya Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan beberapa para sahabat lainnya yang hidup semasa dengan Nabi atau pernah membersamai Nabi dalam perjuangan menyebarkan ajaran Islam.

Istilah shaahib terdapat dalam beberapa kalimat, misal sabda Rasulullah saw, “Iqra’uu al-Quran, liannahu ya’tii yaum al-qiyaamah syaafii’an liashaabihi (HR. Bukhari Muslim) yang artinya, ” Bacalah al-Quran, karena dia akan datang pada hari kiamat nanti sebagai penolong bagi yang membacanya”. Dalam kalimat lain misalnya “Khair al-Ashaabi maa yadulu ‘alaa khairin” yang artinya (sebaik-baiknya sahabat adalah yang menunjukkan kepadamu pada sesuatu yang baik. Selain dari istilah tersebut juga digunakan dalam kalimat-kalimat lain. Walaupun kata sahahiib juga berarti pemilik, misalnya shahiibul bait”

Penggunaaan kalimat shadiiq digunakan dalam kalimat “Shdiiquka man abkaaka walaa man adhaakaka” (Sahabat sejatimu adalah mereka yang membuatmu menangis bukan yang membuatmu ketawa)

Sedangkan penggunaan istilah khaliil digunakan dalam beberapa istilah termasuk ketika Allah memberikan gelar kepada Nabi Ibrahim as, “kaliilullah” (Kekasih Allah), sebagai gelar atas kesabarannya dalam menerima segala ujian dan musibah yang menimpanya, dalam istilah lain misalnya ungkapan yang digunakan oleh Syaikh Al-Mas’uud Najm, “Lam ara khaliilan yarfa’u qadra khaliil ihi ka al-Quran, fatuubaa limanittakhada al-Quran khaliilan” (Saya belum melihat seorang sahabat yang mengangkat derajat sahabatnya seperti dia mengangkat (memulyakan) al-Quran, maka beruntunglah orang-orang yang menjadikan al-Quran sebagai sahabatnya. Begitu mulianya al-Quran, sehingga akan menjadi petunjuk dan penolong.

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan, bukan tarbiyah, bulan al-Quran dan nama baik lainnya yang disandarkan kepadanya. Allah swt, akan senantiasa menjadikan pahala yang berlipat ganda dibandingkan ibadah di bulan lainnya. Untuk itu, marilah kita jadikan al-Quran sebagai sahabat baik kita, yang sehingganya akan memberikan pertolongan kelak, dalam suatu hikam dikatakan “khairu jaliisin fi al-zamaani kita abun” (Sebaik-baiknya teman duduk adalah kitab), di bulan Ramadhan yang suci nanti mulia ini, mari kita jadikan al-Quran sebagai sahabat baik kita, yang memberi manfaat, dan nilai pahala di dalamnya, bukan pada setiap kalimat atau ayatnya nilai pahala yang kita baca, namun pada setiap hurufnya, wallahu ‘alam.



Leave a Reply

Wakaf Darulfunun – Aamil Indonesia