JAKARTA – Ulama adalah pewaris para Nabi yang mengisi dunia dengan ilmu yang telah dimiliki. Dengan demikian, ulama akan menjadikan agama Islam membawa kebaikan dan kesejukan.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Pendidikan dan Kaderisasi, KH Abdullah Jaidi saat mengisi pesantren Ramadhan1443 H yang digelar oleh MUI. Kegiatan yang berlangsung sejak 15-17 April 2022 ini bertemakan ‘’Membangun Remaja Muslim Beriman dan Bertaqwa Pacsa Pandemi.’’
‘’Bagaimana kita menghormati para ulama, karena sejak dasarnya kita sudah dibimbing oleh orang tua kita yang lebih tua, apalagi menghormati ulama,’’ kata Ketua MUI dikutip MUIDigital, Rabu (20/4).
Menurut dia, ulama yang baik adalah ulama yang benar-benar menjadikan ilmunya dengan sangat mendasar, yaitu untuk memperbaiki akhlakul karrimah dan kehidupan masyarakat yang akan membawa kesejahteraan pada kehidupan di dunia dan akhirat.
Kiai Abdullah Jaidi mengutip para ulama yang memberikan contoh tentang Kota Madinah, Arab Saudi, yang mewujudkan kehidupan dengan penuh kasih sayang. Karena kota tersebut diisi dengan kebersamaan, saling menghargai dan menghormati, serta saling tolong menolong.
‘’Ulama, dia akan terus menerus memantau situasi dan keadaan masyarakat sehingga hal-hal yang tidak sesuai dengan tujuan agama akan diperingatkan dan disampaikan. Perjuangan para ulama selama ini dalam kehidupan patut dihargai,’’ jelasnya.
Apalagi, kata Kiai Abdullah Jaidi, ulama dengan segala kesederhanaan yang mereka lakukan dalam kehidupan patut dibantu dan diapresiasi karena telah berjuang di jalan Allah untuk membimbing umat dan masyarakat.
‘’Masyarakat kita bagaimana pun juga (memiliki) dampaknya dari pengaruh-pengaruh yang kita saksikan, baik pengaruh medsos, pengaruh budaya-budaya, atau hal-hal yang merusak generasi kita ini. Para ulama ini menjadi garda terdepan dalam memperbaiki tatanan kehidupan masyarakan yang demikian,’’ tuturnya.
Untuk itu, agar tatanan masyarakat Kembali pada tatanan yang penuh dengan kasih sayang dan kesantunan harus diwujudkan dengan akhlakul karimah terutama pada ulama.
‘’Apabila ini diwujudkan, maka akan menjadi masyarakat yang saling menyayangi, menolong dan menghargai,’’ pungkasnya.(Sadam Al Ghifary/Angga)
Leave a Reply