Kini PPTQ Al Imam Ashim Punya Media Digital, KH Syam Amir Apresiasi MUI Sulsel

kini-pptq-al-imam-ashim-punya-media-digital,-kh-syam-amir-apresiasi-mui-sulsel

Makassar, muisulsel.com – Pondok Pesantren Tahfizul Quran al-Imam Ashim Makassar terus saja beradaptasi digital. Semula media publikasinya berbekal laman media sosial dan channel Youtube, kini punya media siniar podcast. Namanya, IMAS Media.

IMAS Media diluncurkan dalam halalbihalal yang dihelat di Gedung Halal, Ponpes Al Imam Ashim Kampus II, Manggala, Makassar, Sabtu (14/5/22).

Pimpinan PPTQ Al-Imam Ashim Makassar KH Syam Amir Yunus SQ berharap, IMAS bisa bermanfaat bagi santri dan masyarakat.

“Semua kegiatan santri termasuk para hafiz akan kita abadikan lewat video untuk memotivasi dan syiar kepada masyarakat khususnya di media digital,” kata KH Syam Amir kepada muisulsel.com, Sabtu (4/6/2022).

Peluncuran IMAS Media dalam halalbihalal yang dihelat di Gedung Halal, Ponpes Al Imam Ashim Kampus II, Manggala, Makassar, Sabtu (14/5/22).

KH Syam Amir yang juga anggota komisi dakwah MUI Sulsel mengungkapkan, pesantren perlu adaptif, mampu membaca perubahan zaman.

“Pesantren harus mengikuti perkembangan zaman, pemanfaatan media digital sangat bagus untuk menyampaikan pesan dakwah,” ujarnya.

Direktur Produser IMAS Media, Hilal Al-munawwar, mengatakan, kehadiran media punya banyak sisi manfaat untuk pendidikan santri. Pula membangun citra dunia pesantren.

“Saatnya pesantren harus memanfaatkan media digital untuk menepis anggapan masyarakat bahwa pesantren tidak bisa mengikuti perkembangan informasi,” ujarnya.

Pimpinan PPTQ Al Imam Ashim bekerja sama tim MUI Sulsel Channel dalam proses pengadaan studio IMAS Media.

KH Syam Amir menyampaikan apresiasi kepada MUI Sulsel. Apresiasi secara khusus kepada Koordinator MUI Channel Budi Kamrul Kasim yang turut membantu.

“Kami ucapkan Terima Kasih yg sebesar besarnya kpd MUI khususnya Pak Budi dan Tim yg telah membimbing para santri sehingga bisa terbentuk STUDIO IMAS MEDIA.Semoga Berkah.Amiin,” tulis KH Syam Amir melalui chatroom WhatsApp.

Terpisah, Budi Kamrul Kasim mengucapkan selamat bagi IMAS Media Ponpes Al-Imam Ashim.

“Terima kasih telah memberi kesempatan untuk ambil bagian dalam perjuangan dakwah. Semoga bisa jadi bekal kami kelak di akhirat. Sukses terus Pesantren Al- Imam Ashim, pelopor pesantren digital,” kata Budi Kamrul melalui muisulsel.com.

Awalnya 2 Santri

Pondok Pesantren Tahfizul Quran al-Imam Ashim lembaga pendidikan Islam di Makassar yang ikut serta memelihara kemurnian al-Quran melalui hal hafalan.

Al Imam Ashim Makassar berdiri pada tahun 1997. Didirikan dengan nawaitu menjawab kekhawatiran semakin langkanya penghafal Alquran khususnya di Indonesia bagian timur.

Metode hafalan Quran dengan sistem talaqqi/musyafahah. Formula yang diharapkan menjadi nilai tambah lahirnya para penghafal al-Quran yang mempunyai kualitas dalam hafalan maupun bacaan.

Al-Hafidz KH Syam Amir Yunus SQ adalah pendiri Pondok Pesantren Tahfizul Quran (PPTQ) al-Imam Ashim.

KH Syam, anak HM Yunus – Alm Hj Hamdianah, mengusung visi dan misi “membentuk pribadi muslim haamilil qur’an, lafzhan wa ma’nan wa amalan (hafal quran, mengetahui makna dan mengamalkan isi al-Quran).”

Awalnya Syam Yunus mendirikan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) al-Imam Ashim. Fase ini dia menunjukkan kepada publik generasi-generasi qurani.

Pada tahun 1999, masyarakat berbondong-bondong ke Imam Ashim, ingin menjadikan anak mereka sebagai penghafal Al-Quran.

Kiai Syam Amir pun mulai membuka kelas tahfizh dan dari kelas tahfizh tersebut berkembang menjadi empat kampus. Ada di Tidung Mariolo, Skarda, dan Manggala.

Nama Al-Imam Ashim diambil dari salah satu Imam Qiraat, jika dalam bahasa fiqih ada Imam Hanafi, Malik, syafi i dan Imam Hambali. Sedangkan Imam Qiraat ada tujuh yang mutawatir, salah satu dari Imam Qiraat itu adalah al-Imam Ashim, dan Qiraat Ashim ini merupakan Qiraat yang al-Masyhur di Timur Tengah bahkan sampai di Negara-negara Asia.

Pada awalnya santri yang mondok di pesantren Al Imam Ashim Makassar hanya dua orang, namun seiring berjalannya waktu, perkembangan jumlah santri semakin pesat dan sudah ribuan santri berikut alumninya.

Demi mencapai visi dan misinya, PPTQ al-Imam Ashim menggunakan kurikulum gabungan atau terpadu yaitu kurikulum dari kementerian agama dan kurikulum pesantren sendiri. Sedangkan untuk ujian akhir sekolah, PPTQ al-Imam Ashim mengikutkan santrinya pada sekolah negeri, sehingga lulusan dari Pondok Pesantren al-Imam Ashim Makassar memiiki ijazah negeri. (Ilham K, iLe/Irfan/IMAS)

The post Kini PPTQ Al Imam Ashim Punya Media Digital, KH Syam Amir Apresiasi MUI Sulsel appeared first on MUI SULSEL.



Leave a Reply

Wakaf Darulfunun – Aamil Indonesia