Sepatu dan Tas dari Kulit Babi

Hati-hati bila membeli produk sepatu dan tas. Periksa dengan hati-hati, pastikan apakah bahan yang dipakai berasal dari kulit sintetis atau dari kulit binatang asli. Bila dari kulit binatang asli, pastikan apakah ia berasal dari kulit binatang yang diharamkan, seperti kulit babi. Cek terlebih dahulu dengan teliti, jangan sampai salah beli.

Hati-hati bila membeli produk sepatu dan tas. Periksa dengan hati-hati, pastikan apakah bahan yang dipakai berasal dari kulit sintetis atau dari kulit binatang asli. Bila dari kulit binatang asli, pastikan apakah ia berasal dari kulit binatang yang diharamkan, seperti kulit babi. Cek terlebih dahulu dengan teliti, jangan sampai salah beli.

Imam Abu Hanifah memiliki pendapat yang sedikit berbeda. Beliau mengijinkan kulit dari semua jenis hewan (termasuk hewan haram) boleh dipakai setelah disamak, dengan satu pengecualian, yaitu : kulit babi. Oleh karena itu, kulit babi tidak boleh dipakai sebagai bahan sepatu.

Sedangkan Imam Daud az-Zahiri berpendapat lain. Beliau berpendapat bahwa setelah disamak, semua kulit hewan, baik yang dagingnya halal maupun yang diharamkan (termasuk kulit babi), dapat dimanfaatkan. Oleh karena itu, kulit babi boleh dipakai sebagai bahan sepatu.

Kulit sepatu merk Beebug dan Anyo punya pola seperti kulit babi walaupun sudah diberi warna yang berlainan (pink, purple dll). Ketika ditanyakan kepada salesgirl-nya apakah bahan yang dipakai adalah kulit babi (pigskin), maka dijawab dengan bangga bahwa itu memang kulit babi. Dengan bangga dikatakan pula bahwa itulah keunggulan produknya. Pemakaian pig-skin akan menciptakan kenyamanan bagi pemakai, di samping tentunya empuk dan keringat tidak berbau.

Sepatu merk-merk tersebut di atas banyak pula dijual di beberapa mall terkemuka di Indonesia, seperti di Plaza Indonesia (Jakarta). Sepatu Kickers pun punya pola yang sama. Pabrik sepatu Merk Next juga memberikan konfirmasi sama bahwa ada beberapa produknya yang memakai kulit babi. Mereka meminta konsumen bertanya sebelum membeli.

Selain dipakai sebagai bahan untuk membuat sepatu, kulit babi juga dipakai sebagai bahan pembuatan jaket, sarung tangan, tas, dll. Sarung tangan dengan bahan kulit babi pernah ditemukan di Sarinah Thamrin (Jakarta). Sementara belum ada laporan mengenai tas dan jaket berkulit babi dijual di Indonesia. Di luar negeri, termasuk di Tokyo, dijual secara terbuka.

Ciri kulit babi dapat dilihat dengan jelas. Apalagi apabila dilihat secara langsung. Ada polanya, seperti ada pori-porinya. Selain itu, ada tiga titik-titik kecil seperti tusukan jarum yang berdeketan. Ada yang membentuk garis lurus, setengah lingkaran atau segitiga.

Apabila kita lihat secara langsung, maka Insya Allah kita akan langsung faham. Tanda titik 3 berpola segitiga (lubang tersebut mirip bekas tusukan jarum) merupakan tanda khas kulit babi, dan tidak dapat hilang mesti telah diolah/disamak. Allaahu a’laam bish-showwab.

Nanung Danar Dono, S.Pt., M.P
Sumber: http://kibar-uk.org/2012/08/28/sepatu-dan-tas-dari-kulit-babi/



Leave a Reply

Wakaf Darulfunun – Aamil Indonesia