Ceramah di Pengajian Pemprov, Ketum MUI Sulsel Ingatkan Tanggung Jawab Gubernur di Akhirat

ceramah-di-pengajian-pemprov,-ketum-mui-sulsel-ingatkan-tanggung-jawab-gubernur-di-akhirat

Makassar, muisulsel.com – Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman bekerja sama MUI Sulsel dalam pengajian rutin aparatur sipil negara lingkup Pemprov Sulsel.

Kamis (16/6/22), Ketua Umum MUI Sulsel Anregurutta Prof Dr KH Najamuddin Lc MA hadir sebagai penceramah pengajian tersebut di Baruga Pattingalloang, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jl Sungai Tangka, Makassar. Puluhan peserta hadir.

Peserta pengajian Pemprov Sulsel di Baruga Pattingalloang, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jl Sungai Tangka, Makassar.

KH Najamuddin, mengatakan, pengajian Pemprov salah satu bukti kerja sama antara ulama dan pemerintah. Menurutnya, ulama harus tampil menjadi penasihat pemerintah untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan aturan.

“Ini adalah bentuk kerja sama yang baik di mana pemerintah makin mempercayakan MUI sebagai penasihatnya,” kata KH Najamuddin dalam ceramahnya.

KH Najamuddin mengingatkan, jabatan adalah amanah yang ditipkan Allah yang harus dijaga dengan baik.

“Kelak di hari akhirat akan diminta semua pertanggungjawaban terhadap kepemimpinan kita di dunia,” ujar KH Najamuddin, Guru Besar Unhas.

Kamis (16/6/22), Ketua Umum MUI Sulsel Anregurutta Prof Dr KH Najamuddin HS Lc MA hadir sebagai penceramah pengajian tersebut di Baruga Pattingalloang, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jl Sungai Tangka, Makassar.

KH Najamuddin mengisahkan, Umar Bin Khatab ketika menjadi khalifah, sangat berhati-hati dalam memerintah. Umar tidak akan tidur sebelum memastikan rakyatnya sudah makan malam. Umar sangat khawatir akan tanggung jawab ketika di akhirat.

Umar juga pernah menegur bawahannya yaitu Gubernur Mesir, Amru bin Ash, karena memiliki kekayaan harta yang banyak. Umar menyuruh mengembalikannya ke kas negara.

“Ketika kita mampu menjalankan amanah dengan baik maka kita termasuk orang yang beruntung di akhirat dan Allah akan memberikan keistimewaan kepada kita,” kata KH Najamuddin.

Seorang pemimpin, lanjut KH Najamuddin, harus berlaku adil terhadap apa yang pemerintahannya sebab dalam Islam pemimpin yang adil termasuk golongan yang beruntung di akhirat.

Adil adalah keseimbangan antara hak dan kewajiban dan menempatkan sesuatu pada tempatnya.

Seorang pemimpin harus bekerja sesuai dengan fungsinya begitupun karyawan yang lainya. Sebagaimana Rasulallah menjalankan tugas kenabiannya sesuai dengan tugas yang diberikan Allah.

“Marilah kita melaksanakan amanah dengan baik dan mensyukuri tugas yang diberikan Allah ini. Para pemimpin adalah pewaris para Nabi,” kata KH Najamuddin. (Irfan)

The post Ceramah di Pengajian Pemprov, Ketum MUI Sulsel Ingatkan Tanggung Jawab Gubernur di Akhirat appeared first on MUI SULSEL.



Leave a Reply

Wakaf Darulfunun – Aamil Indonesia