All posts by Admin

Apa Hukumnya Wanita Ziarah Kubur ?

apa-hukumnya-wanita-ziarah-kubur-?

TANYA, muisulsel.com — Assalamualaikum. Saya ingin menanyakan perihal ziarah kubir bagi wanita. Hukumnya ?

Dari +62 813 4242 99…

JAWAB — Ulama berbeda pendapat tentang hukum ziarah kubur bagi wanita. Sebagian ulama berpendapat bahwa hukum ziarah kubur bagi wanita adalah makruh.

Pendapat ini berdasar kepada hadits dari Abu Huraira ra yang berbunyi
أنّ رسول الله لعن زوّار القبور
Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melaknat para penziarah kubur”.

Dalam hadits tersebut Nabi melarang wanita berziarah kubur dengan menggunakan kalimat لعن . Dan kalimat لعن sendiri termasuk kalimat yang musytarak antara larangan yang haram dan larangan yang makruh.

Ulama lebih memilih laknat pada hadits tersebut sebagai larangan makruh bukan haram karena ada hadits-hadits yang membolehkan Wanita ziarah kubur.

Pendapat kedua, pendapat ulama yang mengharamkan ziarah kubur berdasarkan hadits di atas

Pendapat ketiga, pendapat mayoritas ulama yang membolehkan ziarah kubur bagi wanita selama aman dari fitnah. Pendapat ini berdasar kepada:

  1. Hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah ra. Ia bertanya: Apa yang aku katakan saat ziarah kubur? Nabi menjawab: Katakan “Semoga keselamatan terlimpah kepada ahli kubur dari kalangan kaum mukmin dan muslim. Semoga Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dari kalian dan kami serta orang-orang terkemudian (dari kalian). Sesungguhnya kami insya Allah, benar-benar akan menyusul kalian.” (HR. Muslim)
  2. Hadits tentang seorang wanita yang menangis saat menziarahi kubur anaknya, namun ia tidak dilarang. Dan Rasulullah berkata kepadanya: “Bertakwalah kepada Allah dan sabarlah” (HR. Bukhari)
  3. Apa yang diriwayatkan bahwa Sayyidah Fatimah menziarahi kubur pamannya setiap hari Jumat
  4. Dari Abu Mulaikah, ia berjumpa dengan Aisyah dan bertanya: “Darimana engkau wahai Ibu kaum mukminin?” Aisyah menjawab: “Dari kubur saudaraku, Abdurrahman”. Ia bertanya: “Bukankah Rasulullah melarang ziarah kubur?” Aisyah menjawab: “Ya, Rasulullah melarangnya, tapi kemudian Rasulullah memerintahkan ziarah kubur” (HR al-Hakim).

Berdasarkan dalil-dalil tersebut diketahui bahwa larangan wanita ziarah kubur terkait dengan ziarah yang dibarengi dengan fitnah atau dibarengi dengan perbuatan-perbuatan yang dilarang dalam agama seperti histeris (menangis sambal mejerit-jerit), meratap, menyia-nyiakan kewajiban, ikhtilat antara pria dan wanita di perjalanan dan sebagainya.

Jika ziarah kubur dibarengi dengan fitnah dan perbuatan-perbuatan yang dilarang maka ziarah kubur tidak diperbolehkan.

Namun jika ziarah kubur tidak dibarengi fitnah, maka wanita dibolehkan untuk ziarah kubur, karena kaum wanita butuh untuk mengingat kematian seperti halnya kaum pria.

Imam al Nawawi mengomentari dalam kitab al Majmu’ bahwa pendapat yang mengharamkan wanita ziarah kubur adalah pendapat syaz (aneh) di kalangan mazhab Syafi’iyyah, intinya jumhur ulama membolehkan disertai makruh tanzih.

Muhammad bin Hasan al Syaibani mengatakan: Tidak mengapa ziarah kubur (baik pria maupun Wanita) untuk mendoakan si mayit dan untuk mengingat kematian.■ fir

*) Dijawab oleh Komisi Fatwa MUI Sulsel

The post Apa Hukumnya Wanita Ziarah Kubur ? appeared first on MUI SULSEL.



Tandatangani MoU dengan MUI Sulsel, BSI Ingin Perkuat Literasi Ekonomi Syariah

tandatangani-mou-dengan-mui-sulsel,-bsi-ingin-perkuat-literasi-ekonomi-syariah

FOKUS, muisulsel.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel menandatangani MoU dengan Bank Syariah Indonsia (BSI) Region Makassar di Gedung Kantor BSI Jalan Sam Ratulangi, Makassar, Sabtu (26/3/2022).

Ketua Umum MUI Sulsel Prof DR KH Najamuddin Lc MA berharap kerjasama dengan BSI dapat mengoptimalkan program penguatan ekonomi syariah.

Najamuddin juga menegaskan Bank BSI adalah bagian dari MUI. “Kita berharap kedepannya agar ada usaha bersama untuk memasyarakatkan ekonomi syariah,” imbuhnya.

Dalam kesempatan ini Teguh Prasetya, Deputy Funding Region X Makassar, mengatakan, peran ulama sangat diharapkan untuk menyampaikan dakwah ekonomi syariah kepada umat.

“Ke depannya kita berharap kerjasama dengan MUI Sulsel untuk melakukan dakwah atau ceramah untuk menyampaikan ekonomi syariah.Intinya kita akan maksimalkan literasi ekonomi,” pungkasnya.

Acara yang dirangakaikan dengan pelatihan Dai Ekonomi Syariah ini dihadiri oleh 20 peserta dan pengurus BSI lainya. Peserta pelatihan dai disuguhi materi seputar ekonomi syariah.

Penandatangan dilakukan oleh Ketum MUI Sulsel Prof DR KH Najamuddin Lc MA dan Ficko Hardowiseto Regional CEO PT BSI Region X Makassar dan disaksikan langsung oleh Sekum MUI Sulsel DR KH Muammar Bakry Lc MA, DR KH Mustari Bosrah MA (Waketum MUI Sulsel), Prof DR H Arfin Hamid SH MH (Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomi umat MUI Sulsel) dan Teguh Prasetya (Deputy Funding Region X Makassar).■ Irfan

The post Tandatangani MoU dengan MUI Sulsel, BSI Ingin Perkuat Literasi Ekonomi Syariah appeared first on MUI SULSEL.



Komisi PPRK MUI Sulsel Presentasikan 3 Program Prioritas di Ajang Rakernas

komisi-pprk-mui-sulsel-presentasikan-3-program-prioritas-di-ajang-rakernas

FOKUS, muisulsel.com — Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga (PPRK) MUI Sulawesi Selatan mengikuti Rakernas PPRK MUI Pusat di Hotel Sari Pacifik di Jakarta, Sabtu 26-27 Maret 2022.

Wakil Presiden RI Prof DR KH Ma’ruf Amin, dalam sambutanya berpesan agar perempuan terutama pengurus PPRK MUI Pusat dan wilayah menjadi pioner atau pemrakarsa kebaikan di lingkungan masing-masing’.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati SE MSI juga berpesan agar PRK MUI pusat maupun wilayah bisa berkolaborasi dengan KPPA.

Sementara itu, Ketua Komisi PPRK MUI Sulsel DR Indo Santalia MAg tampil menyampaikan 3 prioritas program unggulan diantaranya:

Penguatan Ekonomi Umat dengan mewujudkan keluarga mandiri dan pembinaan UKM perempuan muslimah. Kedua, Optimalisasi Keluarga Sakinah dengan membuka ruang konsultasi keluarga sakinah melalui saluran TV MUI Sulsel. Serta Program Save Perempuan dan Anak dengan melakukan kegiatan preventif kekerasan seksual pada perempuan dan anak.

Ketua Bidang PPRK MUI Sulsel Prof DR Hj Siti Aisyah Kara MA PhD yang juga hadir pada Rakernas ini berharap kedepannya bisa menindaklanjuti program PPRK dan berkolaborasi dengan stakdholders yang sudah ada dan MoU dengan PPRK MUI Pusat.■ Irfan

The post Komisi PPRK MUI Sulsel Presentasikan 3 Program Prioritas di Ajang Rakernas appeared first on MUI SULSEL.



Cara MUI Dekat dengan Anak Jalanan dan Dhuafa, Ajak Berinternet Sehat

DEPOK—Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (Infokom MUI) bekerjasama dengan Baznas pada Rabu (23/3/2022) lalu menyelenggarakan acara bertajuk MUI “Menyapa Anak Jalanan dan Dhuafa Melalui Upaya Menangkal Konten Negatif di Media Sosial.”
 
Sebanyak 25 anak jalanan dan dhuafa yang menjadi siswa Sekolah Masjid Terminal (Master), di Depok, Jawa Barat, mengikuti serangkaian acara yang mulai digelar pukul 09.00 hingga pukul 15.00 WIB. Sekolah Master, menurut pendirinya, Nurokhim, memang dikhususkan untuk kaum dhuafa dan anak jalanan. Sekolah yang sudah berdiri sejak 20 tahun lalu ini awalnya memang berasal dari masjid terminal Depok yang kemudian berkembang menjadi sebuah sekolah sederhana.
 
Sejumlah materi yang diberikan antara lain: ragam manfaat teknologi internet, antisipasi dampak negatif dunia online, pengenalan marketplace, serta cara pembuatan foto dan video produk yang akan dijual. Tak lupa disampaikan pula wawasan tentang MUI dan Islam Wasathiyyah oleh Ketua Komisi Infokom MUI, Mabroer MS.
 
Menurut Mabroer, telah menjadi tugas MUI untuk menyapa umat di semua lapisan masyarakat. “Anak jalanan dan dhuafa adalah bagian dari masyarakat yang memiliki hak yang sama untuk mendapat perhatian dari MUI,” jelas Mabroer. Dalam kesempatan tersebut MUI sengaja menyesuaikan materi yang disampaikan dengan minat para remaja dan anak-anak sekarang, yakni internet.
 
Pemateri pertama, Guntur Subagja, sekretaris Lembaga Wakaf MUI sekaligus asisten staf khusus Wakil Presiden RI, memaparkan bahwa kemajuan teknologi internet saat ini sangat bisa dimanfaatkan untuk berusaha dan mendapatkan keuntungan secara halal, efektif, dan efisien.
 
“Dengan adanya internet, kita tidak perlu lagi punya toko tempat berjualan seperti dulu. Pasarnya juga sangat luas,” jelas Guntur seraya menyebutkan beberapa contoh mereka yang sukses berniaga lewat marketplace.
 
Menurut pembina OSIS Sekolah Master, Bambang Wahyudin, anak-anak dhuafa dan jalanan bukanlah mereka yang tidak memiliki prestasi sama sekali. Mereka hanya tidak memiliki kesempatan saja. “Alumni sekolah ini banyak juga yang bisa melanjutkan kuliah dengan berbagai beasiswa,” jelas Bambang.
 
Hanya saja, pelatihan-pelatihan semacam ini perlu dilakukan secara berkesimbungan. Sebab, kata Bambang, kehidupan dan lingkungan sehari-hari bisa membuat mereka mudah lupa dengan segala yang diajarkan hari ini. 
 
Dalam acara yang digelar di masjid di dalam lungkungan sekolah Master ini, para peserta terlihat antusias mengikuti materi yang disajikan, terutama saat mereka diajarkan bagaimana cara memotret produk jualan yang baik dan benar. Mereka juga cukup aktif berdiskusi dengan para pemateri.
 
Acara yang dibuka oleh Wasekjen MUI Bidang Infokom, KH Asrori S Karni, dihadiri juga oleh Ketua MUI Depok, KHِ Ahmad Dimyathi Badruzzaman. (Mahladi/Nashih)



Rakornas Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga MUI Tekankan Kepemimpinan Perempuan

JAKARTA — Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (KPRK MUI) gelar Rapat Koordinasi Nasional di Hotel Sari Pacific Jakarta,(26/3/2022).

Rapat koordinasi nasional pada tahun ini dikemas dengan kegiatan seminar nasional dan launching buku Kepemimpinan Perempuan dalam Islam Ditinjau dari Berbagai Prespektif.

Buku tersebut ditulis oleh 16 penulis perempuan yang berasal dari pengurus Komisi PRK MUI serta perwakilan lembaga dan komisi MUI.

Ketua Komisi PRK MUI, Dr Siti Marifah Ma’ruf Amin mengatakan bahwa rapat koordinasi nasional ini bertujuan untuk membangun kesadaran perempuan akan pentingnya perempuan pada posisi pengambilan keputusan dan juga untuk mewujudkan kemaslahatan umat dan bangsa.

“Dari kegiatan yang mengambil benang merah terkait kepemimpinan perempuan. Hal tersebut tentunya sangat penting untuk meluruskan stigma yang mengatakan bahwa agama Islam tidak memberi ruang kepada kepemimpinan perempuan, sedangkan sosok perempuan sudah muncul sejak lama,” ujarnya.

Dalam Islam sangat jelas bahwa kedudukan perempuan bukanlah sub ordinat dari laki–laki, akan tetapi merupakan mitra yang sejajar dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Karena pada dasarnya setiap orang adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.

Hal tersebut sesuai dengan HR Bukhari no 2554 :
كُلُّكُمْ رَاعٍ فَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.”

Selanjutnya, Dr Marifah mengharapkan kegiatan rapat koordinasi nasional ini dapat menjadi penguatan bagi organisasi.
“Dengan adanya rakornas ini diharapkan dapat menjadi penguat organisasi bagi KPRK seluruh Indonesia dan juga KPRK dapat berkontribusi secara nyata dan mengambil peran strategis terhadap penyelesaian isu–isu yang berkaitan dengan perempuan, remaja, dan keluarga dalam berbagai sendi kehidupan,” tuturnya.

(Dhea Oktavianaa/Fakhruddin)



Wapres RI: Kepemimpinan Perempuan Memiliki Peran Strategis dalam Membangun Bangsa dan Negara

JAKARTA— Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin, mengatakan kepemimpinan perempuan memiliki peran strategis dalam membangun keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Hal itu dia sampaikan saat menjadi pembicara kunci dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komisi Perempuan dan Remaja (KPRK) Majelis Ulama Indonesia (KPRK MUI), Sabtu (26/3) di Hotel Sari San Pacific, Jakarta.

Kiai Ma’ruf mengatakan, dalam perspektif Islam, kedudukan perempuan dan laki-laki setara di hadapan Allah SWT. Oleh sebab itu, kata dia, dalam masalah kepemimpinan, perempuan memiliki tugas yang sama untuk menjadi khalifah di bumi dan menciptakan kemaslahatan.

“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Artinya, tugas dan kewajiban semua menusia sama yaitu menjadi pemimpin. Paling tidak menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri maupun keluarganya, ” ujarnya dalam Rakornas KPRK MUI bertajuk Optimalisasi Kepemimpinan Perempuan Untuk Kemaslahatan Umat dan Bangsa Menyongsong Masyarakat 5.0 itu.

Kiai Maruf menjelaskan, sejarah peradaban Islam juga mencatat kepemimpinan perempuan sudah ada sejak dahulu dan memiliki andil penting. Dia memberikan contoh pemimpin hebat muslimah pada zaman Nabi Muhammad SAW yaitu Siti Khadijah RA dan Siti Aisyah RA.

Selain itu, Kiai Ma’ruf menambahkan, perempuan memiliki peran penting dalam membangun peradaban. Ia mengutip ungkapan yang mengibaratkan perempuan sebagai tiang negara. Baik tidaknya sebuah negara ditentukan dari kondisi perempuan di dalamnya.

“Al-Quran juga menyebutkan, siapapun yang membuat kebajikan untuk berkarya, baik itu laki-laki maupun perempuan, akan memperoleh imbalan yang sama. Tidak dibeda-bedakan baik di dunia maupun akhirat, ” ungkapnya.

Oleh karena itu, Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini mengajak para perempuan menjadi pionir atau pemrakarsa membangun peradaban bangsa.

“Kunci sebuah peradaban bangsa, terutama bagi perempuan, dimulai dari lingkup terkecil yaitu keluarga, ” sambungnya.

Selain itu, ia juga mengajak para perempuan untuk senantiasa meningkatkan keimanan kepada Allah SWT, memiliki akidah yang kuat, dan akhlak yang mulia, serta meningkatkan wawasan dan perannya dalam berbagai aspek kehidupan.

“Sehingga dapat menjadi figure teladan bagi anak dan juga lingkungannya, ” tambahnya.

Dalam menyongsong era masyarakat 5.0 ini, Kiai Ma’ruf berharap perempuan siap menghadapi tantangan dan permasalahan sosial yang kompleks dengan memanfaatkan berbagai inovasi.

Selain itu, Kiai Ma’ruf menyampaikan agar perempuan mampu mengampil peran strategis secara aktif melalui kontribusi pemikiran, gagasan, dan pandangan terhadap pembangunan bangsa.

“Dengan kepekaan dan kecerdasan sosial yang menjadi kekuatan perempuan, mereka juga harus memberdayakan potensi diri dan meningkatkan kualitas diri, ” tuturnya.

Dengan demikian, kata Kiai Ma’ruf, perempuan dapat melahirkan kreatifitas, inovasi, dan pemikiran konstruktif dalam perspektif kesetaraan gender di semua lini kehidupan masyarakat.

“Kehadiran pemimpin perempuan dalam berbagai sektor pembangunan layak diperhitungkan. Termasuk pembangunan karakter bangsa, ” jelasnya.

Untuk itu, Kiai Ma’ruf menilai, perempuan Indonesia perlu didorong agar semakin banyak menempati posisi strategis di tingkat nasional maupun global, demi mewujudkan kemaslahatan umat dan bangsa.

“Harapan saya, Rakornas Komisi PRK ini menghasilkan pemikiran dan kordinasi kebijakan yang berkualitas untuk kemajuan internal MUI sendiri maupun bagi kemajuan bangsa dan negara, ” pungkasnya. (Sadam Al-Ghifari/Azhar)



MUI Jatim Beberkan Alasan Vaksin Booster Tidak Batalkan Puasa

mui-jatim-beberkan-alasan-vaksin-booster-tidak-batalkan-puasa

MUI Jatim meminta warga tidak khawatir bila ingin mendapatkan vaksinasi saat sedang berpuasa di Bulan Ramadan. MUI Jatim menegaskan bahwa vaksinasi tidak membatalkan puasa. “Warga muslim di Jatim khususnya yang sedang berpuasa di bulan Ramadan tidak perlu khawatir. Vaksin (vaksinasi) itu tidak membatalkan puasa,” kata Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim KH Ma’ruf Khozin kepada detikJatim, […]

Artikel MUI Jatim Beberkan Alasan Vaksin Booster Tidak Batalkan Puasa pertama kali di publikasikan oleh MUI Jatim.



Sebut Peran Penting Perempuan dalam Pembangunan Nasional, Menteri PPPA Apresiasi Rakornas Komisi PRK MUI 2022

JAKARTA— Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, mengapresiasi penyelenggaraan Rakornas Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (PRK MUI) yang berlangsung pada Sabtu (26/03) di Hotel Sari Pacific, Jakarta Pusat. Dia menyampaikan, perempuan memegang peran penting dalam pembangunan nasional.

“Banyak analisis yang menyatakan untuk mencapai pembangunan yang maksimal pada suatu bangsa, maka kaum perempuan harus maju dan perperan secara setara (dengan laki-laki) dalam pembangunan nasional,” jelas Menteri PPPA dalam Rakornas bertema “Optimalisasi Kepemimpinan Perempuan untuk Kemaslahatan Umat Dan Bangsa Menyongsong Masyarakat 5.0” itu.

Dia mengemukakan, Rakornas Komisi PRK MUI merupakan agenda penting untuk menyatukan visi dan misi. Sehingga nantinya muncul kesepahaman terkait kedudukan dan peran perempuan baik dalam kepemimpinan maupun pengambilan keputusan.

“Kaum perempuan turut memberikan andil dalam menyelesaikan persoalan serta pembangunan bangsa dengan pendekatan keagamaan, kecerdasan, maupun keilmuan, ” ungkapnya.

Ayu Bintang menegaskan, terdapat banyak alasan mengapa perempuan harus maju. Dari sisi agama, kedudukan perempuan dan laki-laki di mata Tuhan adalah sama. Oleh sebab itu, potensi yang dimiliki keduanya setara. Tinggal bagaimana meningkatkan kualitas yang telah dikaruniai.

“Perempuan dan laki-laki harus saling mengisi dalam berbagai sektor untuk mencapai kehidupan yang lebih baik,” katanya.

Menteri PPPA juga menuturkan di era kemajuan teknologi, kemampuan intelektual sangat dibutuhkan. Perempuan memiliki kemampuan yang sama dengan laki-laki atau bahkan lebih baik lagi.

Banyak permasalahan dalam sektor kehidupan yang mampu diselesaikan dengan baik apabila perempuan ikut berpartisipasi di dalamnya, seperti dalam sistem pemerintahan, pendidikan, maupun pembangunan nasional.

“Rakornas yang dilaksanakan oleh Komisi PRK MUI ini sejalan dengan MoU yang telah disepakati antara Kementerian PPPA dengan MUI pada 14 Maret 2021, bahwa kami sepakat ingin menciptakan koordinasi yang efektif dalam upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dengan meningkatkan peran perempuan,” ujarnya.

Menteri PPPA juga berharap kepada MUI, khususnya Komisi PRK, agar dapat terus membangun sinergi dan kolaborasi bersama. Sehingga mampu mengerahkan potensi yang lebih besar dalam memberdayakan perempuan di Indonesia.

“Hal tersebut sekaligus upaya mengangkat derajat bangsa Indonesia menjadi lebih maju dan sejahtera, ” tegasnya. (Isyatami Aulia/Azhar)



Prof Amany Lubis: Rakornas Komisi PRK Satukan Persepsi dan Langkah Perempuan Indonesia

JAKARTA— Ketua MUI Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga (PRK), Prof Amany Lubis, menyampaikan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komisi PRK-MUI sebagai sarana menyamakan persepsi dan langkah berbagai organisasi perempuan di Indonesia.

“Di MUI saja lebih dari 80 organisasi perempuan, remaja, serta organisasi besar yang bergabung. Dengan demikian, kita merasa besar dengan kebersamaan ini,” ujarnya dalam acara Rakornas Komisi PRK-MUI di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta Pusat, Sabtu (26/03).

Dia mengatakan, kiprah perempuan Indonesia di masyarakat patut menjadi contoh (role model) bagi perempuan di seluruh dunia. Sejauh ini, kata dia, tidak ada kiprah perempuan di berbagai belahan dunia yang aktif seperti di Indonesia.

Menurut dia, perempuan Indonesia sudah akrab dengan organisasi sejak kecil, baik organisasi profesi maupun keagamaan. Itu membuktikan, perempuan mendapat ruang yang baik dalam berekspresi di tengah masyarakat. Hal itu, kata dia, tidak didapati di negara Islam Timur Tengah, bahkan di Barat sekalipun.

“Kiprah Perempuan Indonesia patut menjadi contoh bagi perempuan di dunia, ” ungkap Rektor UIN Jakarta itu.

Lebih lanjut, dia mengapresiasi terbitnya buku berjudul Kepemimpinan Perempuan dalam Islam Ditinju dari Berbagai Perspektif. Buku itu ditulis enam belas perempuan dari Komisi PRK dan Komisi-Lembaga lain di MUI. Di dalam buku itu , kata dia, terdapat kajian mengenai kepemimpinan perempuan dengan berbagai sisi. Salah satunya terkait sejarah perjuangan perempuan dalam mengisi kemerdekaan.

“KPRK sudah menerbitkan buku. Ini hal luar biasa, ” ujarnya.

Dia berharap, terlaksananya Rakornas Komisi PRK yang dikemas dengan Seminar Pengarusutamaan Kepemimpinan Perempuan untuk Kemaslahatan Umat dan Bangsa serta Launching Buku, bisa mewujudkan kepemimpinan dan dedikasi perempuan di masayarakat lebih intensif dan masif lagi. (A. Fahrur Rozi/Azhar)



Ketua Umum MUI Jatim Resmikan Kantor MUI Kota Surabaya

ketua-umum-mui-jatim-resmikan-kantor-mui-kota-surabaya

Surabaya, MUIJatim.or.id. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam merespons kebutuhan MUI setempat. Hal tersebut disampaikan saat menghadiri peresmian kantor baru MUI Kota Surabaya, Sabtu (26/03/2022). “Atas nama MUI Jawa Timur sangat berbangga dan berbahagia setelah dalam hitungan hari peresmian pemancangan […]

Artikel Ketua Umum MUI Jatim Resmikan Kantor MUI Kota Surabaya pertama kali di publikasikan oleh MUI Jatim.



MUI Sulsel Dukung Sosialisasi Lembaga Sensor Jaga Keluarga dari Film Negatif

mui-sulsel-dukung-sosialisasi-lembaga-sensor-jaga-keluarga-dari-film-negatif

FOKUS, muisulsel.com — Anggota Komisi Seni Budaya Islam MUI Sulsel H Firdaus Dahlan Lc M Si mendukung penuh sosialisasi Lembaga Sensor Film (LSF) tentang pengawasan keluarga dari tontonann yang merusak anak. Hal ini sampaikan saat menghadiri acara ‘Sosialisasi Budaya Sensor Mandiri’ di Hotel Aston Makassar, Kamis (24/3/2022).
 

Lanjutnya masyarakat harus cerdas memilah dan memilah Film yang sesuai dengan golongan umur.

Firdaus juga berharap LSF kedepanya lebih banyak bekerjasama dengan instansi terkait untuk melakukan sosialisi tentang film yang sehat,misalnya melakukan kerjasama dengan MUI.

“Perlu juga adanya peningkatan pengawasan pada anak saat menonton film. tontonan yang negatif dan tidak sesuai dengan umurnya akan mempengaruhi perilaku anak,” ungkapnya.

Komisi I Bidang Penyensoran Lembaga Sensor Film (LSF) DR Nasrullah menyatakan lembaganya menerima banyak materi untuk produk film di layar lebar, televisi, platform digital, termasuk juga untuk produk-produk iklan.

Lanjutnya,meski di tengah pandemi, kreatifitas insan perfilman tetap produktif membuat produk-produk film, baik film komersil, festival, maupun iklan.

Masyarakat juga harus cerdas memilih tayangan yang sesuai dengan golongan umurnya.”Harus ada peran keluarga untuk melakukan upaya pendidikan perfileman yang sehat agar anak tidak serta merta menonton film yang bukan untuk usianya”, imbuhnya.■ Irfan

The post MUI Sulsel Dukung Sosialisasi Lembaga Sensor Jaga Keluarga dari Film Negatif appeared first on MUI SULSEL.



MUI Jatim Imbau Warga Salat Tarawih Tetap Jaga Prokes-Tervaksin

mui-jatim-imbau-warga-salat-tarawih-tetap-jaga-prokes-tervaksin

Surabaya – MUI Jatim mengimbau warga tetap menjalankan ibadah puasa, khususnya salat tarawih dengan protokol kesehatan (Prokes) ketat. Salah satunya dengan jaga jarak. “Setelah arahan Pak Presiden yang sudah membolehkan salat tarawih berjamaah, maka kami mengimbau warga tetap salat tarawih, namun dengan protokol kesehatan ketat,” kata Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim KH Ma’ruf Khozin kepada […]

Artikel MUI Jatim Imbau Warga Salat Tarawih Tetap Jaga Prokes-Tervaksin pertama kali di publikasikan oleh MUI Jatim.



Sambut Ramadhan, LPBKI MUI Gelar Webinar Penentuan 1 Ramadhan dan Khazanah Kalender Nusantara

sambut-ramadhan,-lpbki-mui-gelar-webinar-penentuan-1-ramadhan-dan-khazanah-kalender-nusantara

mui.or.id — Dalam rangka menyambut Ramadhan, Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman Majelis Ulama Indonesia (LPBKI MUI) menggelar webinar “Penentuan 1 Ramadhan dan Khazanah Kalender Nusantara” pada Kamis (24/3) hasil kolaborasi dengan Majelis Pemuda Islam Indonesia.

Acara tersebut dihadiri oleh segenap pakar yang memumpuni keilmuannya yaitu Prof. Susiknan Azhari selaku Guru Besar UIN Sunan Kalijaga, Dr. H. Adib M.M selaku Direktur Urais Binsar Kemenag RI, Mochamad Ali Shodiqin penemu Kalender Bahari Nasional, dan Prof. Dr. Thomas Jamaluddin peneliti Astronomi Pusat Riset Astronomi BRIN.

Dalam pembukaan webinar, Wakil Ketua MUI Pusat, Dr. KH. Marsyudi Syuhud menyampaikan, ilmu penentuan kalender sangat penting untuk diketahui oleh umat Muslim.

Mengenai adanya perbedaan penetapan awal Ramadhan, Pengasuh Ponpes Darul Uchwah ini berpesan bahwa hal tersebut lumrah terjadi dan perlu disikapi dengan saling menghormati argumentasi yang ada.

Selama ini, dikatakan Kiai Marsyudi, Kemenag mewadahi perbedaan-perbedaan yang ada dengan mengadakan sidang itsbat penentuan Ramadhan.

Kiai Marsyudijuga menjelaskan kesepakatan dari 4 mazhab bahwa penentuan bulan Ramadhan hanya bisa ditempuh dengan metode rukyah atau observasi. Metode rukyah dilakukan dengan cara istikmal (menyempurnakan) bulan Syaban menjadi 30 hari.

Pendapat tersebut didasari dengan salah satu dalil Alquran pada kutipan surah al-Baqarah ayat 185, yaitu:

… فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ ..

“…Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah…

Di samping itu, Kiai Marsyudi Syuhud juga menyampaikan terdapat pendapat kedua yaitu menurut Ibnu Subki dan Ibnu Furaij dikatakan bahwa awal Ramadhan bisa ditentukan dengan metode hisab.

“Perbedaan mengenai awal Ramadhan harus disikapi dengan bijak, karenanya para Ulama telah mencontohkan bahwa sekalipun berbeda pendapat dan dalil argumen yang digunakan, namun tetap saling menghormati perbedaan yang ada,” pungkas Kiai Syuhud. (Isyatami Aulia/Angga)



Seri Literasi Pandemi ke-37 Bahas Kebijakan PPKM Jelang Ramadan dan Lebaran

seri-literasi-pandemi-ke-37-bahas-kebijakan-ppkm-jelang-ramadan-dan-lebaran

MUI JATIM – Mejelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim melalui Badan Kesehatan membahas terkait ‘Membaca Kebijakan PPKM Jelang Ramadan dan Lebaran’ pada webinar seri literasi pandemi ke-37 Jum’at (25/03/2022). Mayor Jederal dr. Budiman selaku kepala pusat kesehatan TNI menyampaikan enam kebijakan pemerintah menjelang Ramadhan dan Lebaran 2022. Pertama penghapusan karantina dan diperbolehkannya mudik. Kedua orang yang […]

Artikel Seri Literasi Pandemi ke-37 Bahas Kebijakan PPKM Jelang Ramadan dan Lebaran pertama kali di publikasikan oleh MUI Jatim.



Berikan Kuliah Umum di UMSU, Sekjen MUI: Umat Islam Harus Jadi Problem Solver, Bukan Problem Maker

MEDAN- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan, mengingatkan umat Islam untuk menjadi problem solver (pemecah masalah), bukan menjadi problem maker (pembuat masalah).

Pernyataan ini disampaikan Buya Amirsyah menyitir ungkapan yang pernah diutarakan mantan Ketua Umum PP Muhamadiyah dan Ketua Umum MUI, Prof. Din Syamsuddin.

“Kalau kita mau tampil sebagai penyelesai masalah, maka tentu kita harus punya keahlian,” ujarnya saat memberikan kuliah umum di Universitas Muhamadiyah Sumatera Utara (UMSU), Jumat (25/3).

Buya Amirsyah menambahkan, keahlian yang harus dimiliki antara lain kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, kecerdasan sosial, dan kecerdasan entrepreneurship.

“Sehingga kita bisa menjadikan ini sebagai kekuatan ekonomi untuk membangkitkan dan memulihkan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19 yang utang negara kita hampir Rp 8.000 triliun,”tambahnya.

Untuk itu, ia berharap masyarakat Indonesia dapat membantu pemulihan ekonomi. Salah satunya, kata dia, melalui kekuatan lokal seperti industri halal untuk menjadi solusi terhadap berbagai masalah ekonomi.

“Karena kekuatan lokal kita seperti halal ini harus kita tumbuhkan supaya dia bisa menjadi stimulus, menjadi solusi terhadap berbagai problem ekonomi yang dihadapi oleh bangsa,”tuturnya.

Buya Amirsyah mengungkapkan, bunga uutang Indonesia saat ini mencapai sepertiga dari jumlah APBN. Untuk itu, ia mengimbau masyarakat agar tidak menjadi beban negara, tetapi membantu negara salah satunya lewat pemulihan ekonomi.

“Bayar bunganya sepertiga APBN kita. Kalau masyarakat Indonesia tidak membantu negara, tidak membantu pemulihan ekonomi ini, bahkan masyarakat menjadi beban negara, naudzubillah mindzalik,” pungkasnya. (Sadam Al-Ghifari/Angga)



MUI Pusat Ajak Saling Hormati Terkait Perbedaan Awal Ramadhan

mui-pusat-ajak-saling-hormati-terkait-perbedaan-awal-ramadhan

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud mengingatkan pentingnya saling menghormati. Perbedaan pendapat adalah suatu keniscayaan pada masyarakat Indonesia. Hal itu ia sampaikan menyikapi  terkait awal puasa Ramadan 2022 yang kemungkinan berbeda antara pengamal metode hisab dan rukyat. Pengamal hisab menyatakan awal Ramadan adalah Sabtu (2/4/2022) dan Idul Fitri 1443 H jatuh […]

Artikel MUI Pusat Ajak Saling Hormati Terkait Perbedaan Awal Ramadhan pertama kali di publikasikan oleh MUI Jatim.



Pesantren Baitun Nur Tanggulangin, Punggur, Tuan Rumah Pelatihan Kepemimpinan Dasar GP Ansor

pesantren-baitun-nur-tanggulangin,-punggur,-tuan-rumah-pelatihan-kepemimpinan-dasar-gp-ansor

Lampung Tengah: Bertempat di komplek Pesantren Baitun Nur, Kampung Tanggulangin, Kecamatan Punggur, jajaran keluarga besar Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerkan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, menggelar agenda Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD), selama dua hari, Sabtu-Ahad, 19–20 Maret 2022.

Hal tersebut disampaikan Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Punggur, Gus Mahfud Muhsin, S.T, dalam agenda PKD tersebut, Sabtu, (19/3/2022) pagi.

“PKD yang diadakan di komplek Pesantren Baitun Nur, Kampung Tanggulangin, Kecamatan Punggur, diikuti 50 (lima puluh) peserta yang diharapkan akan menjadi kader-kader yang militan untuk suatu pergerakan masa yang akan datang, dari jumlah peserta yang ada seluruhnya terdiri dari seluruh kader Pengurus Ranting GP Ansor dari wilayah se – Kecamatan Punggur, dan sekitarnya” tambah alumni UNU Lampung Timur ini.

Tema yang kami usung dalam PKD tahun 2022 ini adalah Revitalisasi Gerakan Menuju Optimalisasi Kader Militan.

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Lampung Tengah, Saryono, S.E, dalam sambutannya menyampaikan, Kecamatan Punggur adalah wilayah yang cukup luas sehingga yang diharapkan bisa optimal dalam pengkaderan dan outputnya adalah kader yang siap di tempatkan dimana saja dalam organisasi apapun dan bahkan dalam pemerintahan.

“Output jangka menengah dan jangka panjang paska kaderisasi ini adalah membentuk kader GP Ansor yang militan, ideologis, berkarakter, berdedikasi, dan berintegritas tinggi. membentuk kader yang memiliki kecakapan mengelola organisasi dan profesional dalam bidang-bidang tertentu,” tambah mantan Ketua Panwaslu Lampung Tengah ini.

“Kolaborasi, kekompakan pengurus PAC Kecamatan Punggur berhasil menunjukan gerakan yang nyata dalam sebuah berorganisasi yang di dukung semua stakeholder, salah satunya adalah Pesantren,” tutup alumnus STIE Widya Wiwaha, Jogjakarta ini.

Salah satu panitia pelaksana PKD PAC GP Ansor Kecamatan Punggur, Eko Purwanto, S.H, menambahkan, para peserta dalam proses PKD ini mendapatkan materi pokok pada PKD, antara lain: Orientasi Pengkaderan, Ahlussunnah wal jama’ah I, Dalil-dalil amaliyah dan Tradisi Keagamaan NU, Ke-Indonesia-an dan Kebangsaan,

“Selanjutnya, Ke-Nahdlatul Ulama-an I, Ke-GP Ansor-an I, Organisasi dan Kepemimpinan, Pengenalan Aturan Organisasi GP Ansor, Rencana Kerja Tindak lanjut, Mujahadah dan Pembai’atan,” tutup alumnus Fakultas Syariah IAIN Kota Metro ini.

Hadir dalam agenda tersebut; pengasuh pondok pesantren Baitun Nur Tanggulangin, KH. Masruri, pengurus MWC NU Kecamatan Punggur, pengurus Ranting NU Kampung Tanggulangin, PAC Muslimat NU Punggur, Sekretaris PW GP Ansor Lampung, Budi Hadi Yunanto, M.Pd, pengurus PC GP Ansor Lampung Tengah, kader-kader PAC GP Ansor se Kecamatan Punggur, Camat Punggur, Sukistoro, S.Pd, Kepala Kampung Tanggulangin, Hj. Rumiyati, S.E, dan lain-lain. (Akhmad Syarief Kurniawan)



KH Ma’ruf Khozin Himbau Ibadah dalam Bulan Ramadhan Tetap Prokes

kh-ma’ruf-khozin-himbau-ibadah-dalam-bulan-ramadhan-tetap-prokes

MUI JATIM – Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim KH Ma’ruf Khozin mengimbau warga supaya tetap menjalankan ibadah puasa, khususnya salat tarawih dengan protokol kesehatan (Prokes) ketat. Salah satunya dengan jaga jarak. “Setelah arahan Pak Presiden yang sudah membolehkan salat tarawih berjamaah, maka kami mengimbau warga tetap salat tarawih, namun dengan protokol kesehatan ketat,” katanya kepada, […]

Artikel KH Ma’ruf Khozin Himbau Ibadah dalam Bulan Ramadhan Tetap Prokes pertama kali di publikasikan oleh MUI Jatim.



Ini Daftar Nama Peserta Lulus Seleksi Dai Literasi Ekonomi Syariah MUI Sulsel-BSI

ini-daftar-nama-peserta-lulus-seleksi-dai-literasi-ekonomi-syariah-mui-sulsel-bsi

FOKUS, muisulsel.com — Bank Syariah Indonesia (BSI) bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel mengadakan Pelatihan Dai Ekonomi Syariah.

Dari 60 peserta yang terdaftar, 20 peserta dinyatakan lulus setelah melalui seleksi dari Panitia Pelatihan Ekonomi Syariah.

Adapun peserta yang dinyatakan lulus akan mengikuti Workshop Literasi Ekonomi Syariah yang diselenggarakan pada Sabtu 26 Maret 2022
di Kantor BSI Jalan Ratulangi Makassar

Sekertaris Umum MUI Sulsel sekaligus Panitia Pelaksana Pelatihan Dai Ekonomi Syariah DR KH Muammar Bakry Lc MA berharap peserta yang lulus seleksi nanti dapat mengikuti pelatihan dengan baik sehingga bisa memberikan pencerahan kepada umat tentang pentingnya ekonomi syariah.

“Kita berharap para dai yang mengikuti pelatihan tak hanya menyampaikan persoalan ibadah saja saat di mimbar, tapi juga memberikan pemahaman tentang ekonomi Syariah,” harapnya.

Berikut nama peserta yang lulus seleksi Pelatihan Dai Literasi Ekonomi Syariah :

  1. Prof DR KH Najmuddin Lc MA
  2. DR KH Mustari Bosra MA
  3. DR KH Muammar Bakry Lc M Ag
  4. DR La Ode Ismail Ahmad M Th I
  5. DR H Muhaemin B M Ag
  6. Jamalullaeli
  7. DR KH Syamsul Bahri Abd Hamid Lc MA
  8. Drs H M Abbas Hasan Assegaf
  9. H Alamsyah Halim Lc M Pd I
  10. H Mubarak Bakry M Th I
  11. Abdul Rahman Zain
  12. DR Muhammad Irsyad Lc M Th I
  13. Muhammad Nasrul Bahtiar
  14. Ahmad Husain S Ag M Ag
  15. H Firdaus Dahlan Lc M Si
  16. DR H Syahruddin Yasen, S Ag SE MM MBA
  17. DR Nasaruddin M Ag
  18. Dr H Andi Darmawangsa S Ag M Ag
  19. DR Ir H Idris Parakkasi MM
  20. DR Nasrullah Bin Sapa Lc MM. ■ Irfan

The post Ini Daftar Nama Peserta Lulus Seleksi Dai Literasi Ekonomi Syariah MUI Sulsel-BSI appeared first on MUI SULSEL.



MA Ponpes Raudlatul Muta’alimin Gelar Pembekalan Santri Kelas Akhir

ma-ponpes-raudlatul-muta’alimin-gelar-pembekalan-santri-kelas-akhir

Way Kanan: Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlatul Muta’allimin, Kasui Kabupaten Way Kanan, gelar kegiatan pembekalan santri kelas akhir di Gedung Pondok Raudlatul Muta’allimin, Kamis (24/03/2022).

Program pembekalan santri kelas akhir, rutin dilakukan setiap tahunnya dalam rangka pembekalan santri kelas akhir, agar santri semangat untuk terus menuntut ilmu baik ke Perguruan Tinggi atau untuk melanjutkan mondok di Ponpes wilayah Jawa agar lebih dalam lagi ilmunya.

Kepala Sekolah MA Ponpes Raudlatul Muta’alimin Ustad Kuswara, M. Pd.I mengatakan santri kelas akhir harus serius mendengarkan materi dan pembekalan, ini salah satu bekal setelah lulus dari MA Ponpes Raudlatul Muta’alimin bagaimana kehidupan di dunia kampus dan santri juga harus pandai menulis karena penting sekali. Jelasnya

Lebih lanjut Ustad Kuswara, M. Pd.I berharap santri MA Ponpes Raudlatul Muta’alimin bisa lulus dengan nilai baik dan bisa melanjutkan kejenjang Pendidikan Tinggi ke Universitas Negeri atau Swasta, semangat mencari ilmu jangan sampai padam, tak lupa ridha orang tua sangat penting teruslah berbakti kepada orang tua juga selalu mendo’akan ini salah satu kunci keberhasilan.

Acara program pembekalan santri kelas akhir ini, diikuti oleh sekitar 60 santri dengan penuh semangata meski dalam menjalankan puasa sunah di hari kamis, program ini juga menghadirkan pemateri dari Bandar Lampung Hariyanto, S.Kom.I., M.Sos dan Ramdan, M. Sos yang merupakan dosen di salah satu Perguruan Tinggi di Lampung.

Dalam materinya Hariyanto, S. Kom.I., M. Sos menjelaskan karakteristik Dunia Kampus, proses belajar di Kampus, bagaimana belajar yang baik, cara mendapatkan beasiswa, bisa memperoleh IPK tinggi, pentingnya berorganisasi dan betapa pentingnya menuntut ilmu.

Tak hanya itu, materi kedua membahas tentang Jurnalistik Islami yang disampaikan oleh Ramdan, M.Sos dalam pemaparannya ia menekankan pentingnya menulis, bijak dalam bermedia sosial dan bahayanya menyebarkan berita bohong atau hoax. Ia juga menekankan, betapa pentingnya mengatur waktu dengan baik. Kita memeliki potensi yang luar biasa dikaruniai dari Allah SWT mulai paca indara hingga akal pikiran, potensi terebut harus digunakan dengan baik. Dengan analogi, air yang diam tidak bergerak akan kehilangan kejernihannya. (Ramdan/Rita Zaharah)



Tausiyah di Harlah IPHI, Ketum MUI Sulsel: Pertahankan Nilai Haji Mabrur

tausiyah-di-harlah-iphi,-ketum-mui-sulsel:-pertahankan-nilai-haji-mabrur

FOKUS, muisulsel.com — Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel Prof DR KH Najamuddin MA berharap nilai haji mabrur terus dipertahankan untuk bekal hari akhirat.

Hal ini disampaikan saat mengisi tausiyah pada Tasyakur dan Ramah Tamah Harlah ke-32 Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Sulsel di Ballroom Hotel Sultan Alauddin Makassar, Kamis (24/3/2022/).

Dalam tausiyahnya Najamuddin menyebut kriteria haji mabrur dapat dilihat dan dirasakan ketika seorang bertambah keimanan dan kebaikannya. Haji Mabrur itu ketika dalam pelaksanaan haji tidak melaksanakan dosa.

Selain itu, haji mabrur bisa dilihat dari perubahan yang terjadi ketika pulang haji. Peningkatan jiwa sosial dan tutur kata yang santun bertanda kemabruran seorang.

Prof Najamuddin mengutip sebuah hadits Rasulallah “Tidak ada balasan haji mabrur kecuali surga”

Dalam sambutanya, Ketua IPHI Sulsel Hj Andi Ina Kartika Sari SH MSi menyampaikan tugas IPHI tak hanya sebatas mengurus haji saja tapi juga kegiatan sosial yang lain.

Kartika yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sulsel menjelaskan IPHI sudah terlibat dalam mendukung program perintah sepeti masalah Stanting dan pencegahan Covid di Sulsel karena IPHI merupakan mitra pemerintah.

“Saya bertekad memajukan IPHI dengan meningkatkatkan kerjasama dengan instansi-Instansi terkait dan meningkatkan program kerja yang unggul kedepanya”

Turut hadir Dewan penasehat IPHI Sulsel Drs KH Idil Fitri Latif, Sekertaris Umum PW IPHI Sulsel DR HM Rappe MPd dan Ketua Harian DR H Abubakar Wasahua.(Irfan)

The post Tausiyah di Harlah IPHI, Ketum MUI Sulsel: Pertahankan Nilai Haji Mabrur appeared first on MUI SULSEL.



Sambut Ramadhan, LPBKI MUI Gelar Webinar Penentuan 1 Ramadhan dan Khazanah Kalender Nusantara

JAKARTA — Dalam rangka menyambut Ramadhan, Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman Majelis Ulama Indonesia (LPBKI MUI) menggelar webinar “Penentuan 1 Ramadhan dan Khazanah Kalender Nusantara” pada Kamis (24/3) hasil kolaborasi dengan Majelis Pemuda Islam Indonesia.

Acara tersebut dihadiri oleh segenap pakar yang memumpuni keilmuannya yaitu Prof. Susiknan Azhari selaku Guru Besar UIN Sunan Kalijaga, Dr. H. Adib M.M selaku Direktur Urais Binsar Kemenag RI, Mochamad Ali Shodiqin penemu Kalender Bahari Nasional, dan Prof. Dr. Thomas Jamaluddin peneliti Astronomi Pusat Riset Astronomi BRIN.

Dalam pembukaan webinar, Wakil Ketua MUI Pusat, Dr. KH. Marsyudi Syuhud menyampaikan, ilmu penentuan kalender sangat penting untuk diketahui oleh umat Muslim.

“Pentingnya mengetahui ilmu penentuan kalender sangat berpengaruh untuk menetapkan kapan dimulainya ibadah Ramadhan. Jadi sudah selayaknya ilmu ini dipelajari dengan serius,” ungkap Kiai Marsyudi Syuhud.

Mengenai adanya perbedaan penetapan awal Ramadhan, Pengasuh Ponpes Darul Uchwah ini berpesan bahwa hal tersebut lumrah terjadi dan perlu disikapi dengan saling menghormati argumentasi yang ada.

Selama ini, dikatakan Kiai Marsyudi, Kemenag mewadahi perbedaan-perbedaan yang ada dengan mengadakan sidang itsbat penentuan Ramadhan.

Kiai Marsyudijuga menjelaskan kesepakatan dari 4 mazhab bahwa penentuan bulan Ramadhan hanya bisa ditempuh dengan metode rukyah atau observasi. Metode rukyah dilakukan dengan cara istikmal (menyempurnakan) bulan Syaban menjadi 30 hari.

Pendapat tersebut didasari dengan salah satu dalil Alquran pada kutipan surah al-Baqarah ayat 185, yaitu:

… فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ ..

“…Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah…

Di samping itu, Kiai Marsyudi Syuhud juga menyampaikan terdapat pendapat kedua yaitu menurut Ibnu Subki dan Ibnu Furaij dikatakan bahwa awal Ramadhan bisa ditentukan dengan metode hisab.

“Perbedaan mengenai awal Ramadhan harus disikapi dengan bijak, karenanya para Ulama telah mencontohkan bahwa sekalipun berbeda pendapat dan dalil argumen yang digunakan, namun tetap saling menghormati perbedaan yang ada,” pungkas Kiai Syuhud. (Isyatami Aulia/Angga)



MUI Menyapa Anak Jalanan, Ketua Infokom: Mereka Harus Disentuh karena Bagian dari Umat

DEPOK — Ketua Komisi Infokom MUI, KH Mabroer MS mengatakan, anak jalanan merupakan bagian dari umat yang seharusnya mendapatkan sapaan dan sentuhan MUI meski acapkali dimarginalkan.

Hal ini disampaikannya seusai program MUI berkerja sama dengan Baznas yaitu menyapa anak jalanan untuk melakukan pembinaan skill dan pengetahuan, di Depok, Jawa Barat, Rabu (23/3/2022).

“Sentuhan seperti ini semoga bisa berkelanjutan ke depan, termasuk juga bisa dilakukan oleh MUI Provinsi di berbagai daerah,” ujarnya kepada MUIDigital.

Kiai Mabroer menambahkan, anak jalanan merupakan salah satu kelompok masyarakat yang sangat rentan terhadap berbagai efek kriminalitas, maupun tindak kejahatan lain, termasuk kejahatan seksual.

“Dari posisi seperti itulah, diharapkan sapaan dan partisipasi MUI bisa sedikit menguatkan daya imunitas sosial mereka agar ada harapan untuk meniti masa depan,” sambungnya.

Selain itu, menurutnya, anak jalanan juga rentan terhadap pengaruh negatif media sosial sehingga memerlukan adanya pendampingan agar mereka juga bisa menjadi agen nilai-nilai kebajikan berdasarkan Islam Wasathiyah.

Dalam kegiatan ini, yang diikuti oleh 25 anak sekolah kelas 10 dan 11 SLTA ini diberikan pengetahuan dan pemahaman terkait dengan MUI, Islam Wasathiyah, pengenalan markerplace, cara pembuatan video dan produk, antisipasi negatif dunia online, dan pemanfataan teknologi internet.

Kiai Mabroer juga menyampaikan bahwa anak jalanan juga memiliki peluang untuk menjadi enterpreneur di era digital ini.

“Sehingga memerlukan cakrawala pemahaman yang lebih komperhensif terhadap digitalisasi dunia usaha, seperti tata cara berjualan produk di marketplace,” pungkasnya. (Saddam Al Ghifari/Fakhruddin)



MUI Sulsel Apresiasi Konsep Wisata Halal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel

mui-sulsel-apresiasi-konsep-wisata-halal-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-sulsel

FOKUS, muisulsel.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel mengapresiasi konsep Wisata Halal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel.

“Konsep wisata halal ini sangat cocok dengan kultur Sulsel karena memiliki kebudayaan yang Islami,” ujar Sekertaris Komisi Pembinaan Seni dan Budaya Islam Fihris Khalid SS MA PhD saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Hotel Almadera Jalan Somba Opu Makassar, Rabu (23/3/2022).

Menurutnya, wisata halal menjadi angin segar bagi MUI Sulsel untuk berperan untuk memberikan kontribusi pemikiran kepada pemerintah. Saat ini wisata halal sudah banyak digemari oleh umat non muslim karena faktor kebersihan yang terjamin.

“MUI juga telah menetapkan Fatwa Nomor 108 tentang pariwisata berbasis syariah. Kita akan merujuk pada Fatwa MUI untuk menilai apakah program ini sesuai syariah atau tidak,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Sulsel, Patarai A Burhang GS SSos MM juga menyampaikan harapannya agar peran MUI bisa memberi sumbangsih pemikiran bagi pengembangan program wisata halal.

“Program wisata halal menjadi salah satu program unggulan Pemprov Sulsel saat ini. Wisata halal juga mempunyai dampak positif selain karena potensi besar di Sulsel yang beragama mayoritas Islam.

Hadir sebagai pemateri pada FGD tersebut DR H Syamsu Rijal M Pd CHE (Dosen Poltekpar Makassar), Assoc Prof DR IR H Muhamad Nusran MM Phd IPM ASEAN Eng (Direktur Halal Industri Development Institusi Sulsel) dan Nasrullah Karim (Ketua PHRI Sulsel).■ Irfan

The post MUI Sulsel Apresiasi Konsep Wisata Halal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel appeared first on MUI SULSEL.