Masih di Madina, Tim Majalah MUI Sumut Bertolak ke Kec. Siabu Kunjungi Pesantren Darul Hadist

masih-di-madina,-tim-majalah-mui-sumut-bertolak-ke-kec.-siabu-kunjungi-pesantren-darul-hadist

Memasuki hari keempat, Tim Majalah MUI Sumut berkunjung ke pesantren Darul Hadist di Huta Baringin, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, Kamis (3/2).

Kepala Bidang Infokom MUI Sumut, Dr. H. Akmaluddin Syahputra, M. Hum mengatakan kunjungan ini sengaja dilakukan karena Tim Majalah Ulama MUI Sumut akan menjadikan Kabupaten Mandailing Natal sebagai liputan khusus Majalah Media Ulama periode pertama di tahun 2022.

“Kunjungan ini bertujuan untuk mengeksplor tentang keIslaman di Kab. Madina termasuk salah satunya pesantren. Memang ada 24 pesantren di sini, namun tidak dapat semua kami kunjungi karena keterbatasan waktu,” terangnya.

Perjalanan menuju lokasi pesantren, Tim Majalah MUI Sumut turut didampingi ketua MUI Madina, H. Nasir, Lc, M.Pd dan Kabid Infokom MUI Madina, H. Alwin Tanjung, M.Th.

Kedatangan Tim Majalah Media Ulama ini pun disambut hangat oleh Ali Amri Lubis selaku salah satu pengajar yang masih aktif sejak awal Pesantren Darul Hadits beroperasi.

 

Ali Amri Lubis mengatakan, pesantren yang didirikan sejak 1998 ini difokuskan untuk belajar Kitab Kuning mengikuti materi yang ada di Arab Saudi.

“Pesantren ini dibangun pada tahun 1998, namun mulai beroperasi pada tahun 2000, kami para pengajar fokus memberikan ilmu terkait membaca Kitab Kuning dengan materi yang berasal dari Arab Saudi yakni hadist dan tafsir, sebagian materi juga mengikuti dari pesantren Musthafawiyah Purba Baru,” ungkapnya.

Ali Umri juga mengaku bahwa alumni dari pesantren Darul Hadist banyak yang melanjutkan pendidikan untuk meraih gelar Magister dan Doktor baik lulusan dari dalam negeri maupun luar negeri.

“Alhamdulillah alumni dari pesantren ini mencapai 2000an dan banyak yang melanjutkan pendidikannya sehingga berhasil meraih gelar Magister dan Doktor. Ada yang di Indonesia, ada juga yang ke Iran dan Malaysia”, ungkapnya.

Meski demikian, Ali Umri juga tidak menampik bahwa di pesantren ini pun masih terdapat kekurangan. “Kekurangan pesantren kita ini adalah tidak adanya pakaiannya khas dari pesantren, bisa dibilang ya belum ada, mungkin kedepan bisa kita berbenah untuk itu,” kata Ali Umri.

Sebelum berkunjung ke pesantren Darul Hadits, Tim Majalah MUI Sumut sudah lebih dulu melakukan kunjungan ke pesantren lain yang juga berada di Kab. Mandailing Natal. Mulai dari pesantren Musthafawiyah sebagai pesantren tertua dan juga pesantren Aljunai-Diyah yang memiliki pasar wakaf produktif.



Leave a Reply

Wakaf Darulfunun – Aamil Indonesia