MUI Sulsel, IPIM, dan IMMIM Imbau Salat Gaib untuk Korban KM Ladang Pratiwi dan Putra Gubernur Jabar

mui-sulsel,-ipim,-dan-immim-imbau-salat-gaib-untuk-korban-km-ladang-pratiwi-dan-putra-gubernur-jabar

Makassar, muisulsel.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel sekaligus sejumlah pimpinan ormas mengimbau muslim Sulsel salat gaib untuk korban KM Ladang Pratiwi yang tenggelam di perairan Selat Makassar 27 Mei 2022.

MUI Sulsel juga mengimbau salat gaib untuk putra Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril, yang dinyatakan wafat, tenggelam di Sungai Aare, Bern, Swiss.

“Kita menghimbau kepada semua masjid dan para imam yang ada di Sulsel untuk memprakarsai salat ghaib ini. Adapun waktu pelaksanaan habis salat Jumat esok (10/6/2022) karena merupakan waktu yang tepat di mana semua kaum muslimin berkumpul,” kata Ketua Komite Dakwah Khusus (KDK) MUI Sulsel Drs KH Masykur Yusuf M Ag, Kamis (9/6/22).

Ketua Komite Dakwah Khusus (KDK) MUI Sulsel Drs KH Masykur Yusuf M Ag

KH Masykur, ketua Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Sulsel, mengungkapkan, salat gaib merupakan bentuk kepedulian dan salah satu cara untuk mendoakan para korban yang meninggal agar diberi tempat yang layak di sisi Allah swt.

“Kita juga menyampaikan belasungkawa dan kiranya keluarga yang ditinggalkan agar diberi kesabaran,” ujar KH Masykur.

Sekretaris Ikatan Masjid Muballigh Indonesia Muttahidah (IMMIM) Dr HM Ishak Samad MA juga menghimbau agar seluruh umat muslim Sulsel terutama imam masjid mengambil bagian dari salat gaib ini.

“Ini sebagai wujud kepedulian dan doa kita terhadap sesama muslim karena dalam Islam setiap muslim bersaudara,” kata Ishaq Shamad, ketua Bidang Infokom MUI Sulsel, kepada muisulsel.com.

Ketua MUI Sulsel Bidang Infokom Dr HM Ishaq Shamad MA

Seperti diberitakan detik.com, Badan SAR Nasional (Basarnas) mengakhiri pencarian korban tenggelamnya kapal motor (KM) Ladang Pertiwi 02 di sekitar Pulau Pammantauang, Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan (Sulsel).

Lima belas penumpang dinyatakan hilang setelah Basarnas mencari selama 10 hari.

“Dengan berat hati operasi SAR kecelakaan KM Ladang Pertiwi 02 yang tenggelam dinyatakan ditutup pada pukul 16.00 Wita, Senin, 6 Juni 2022,” kata Kepala Basarnas Makassar Djunaidi, dikutip detik.com, Senin (6/6/2022).

Djunaidi menuturkan dari 50 penumpang KM Ladang Pertiwi, sebanyak 31 orang ditemukan selamat dan empat lainnya meninggal dunia. Sebanyak, tiga orang yang wafat telah teridentifikasi dan diserahkan ke keluarga, sedangkan satu orang lainnya masih diidentifikasi oleh tim DVI Polda Sulsel.

Tim SAR gabungan telah berupaya mencari 15 korban hilang hingga hari ketujuh pencarian pada Jumat (3/6/22) lalu. Bahkan tim SAR memperpanjang pencarian tapi tidak membuahkan hasil.

Sementara Eril, sebagaimana diberitakan CNN Indonesia, setelah pencarian kurang lebih sepekan, pihak keluarga menyatakan Eril telah meninggal dunia.

Ridwan Kamil dan rombongan dikabarkan telah menunaikan salat gaib di tepi Sungai Aare sebelum kemudian kembali ke Indonesia.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaksanakan salat Gaib di tepi Sungai Aare, lokasi anaknya Emmeril Kahn Mumtadz hilang. (Arsip Pemprov Jabar)

Pihak otoritas setempat juga sudah mengubah status pencarian Eril. Dari awalnya berstatus mencari orang hilang (missing person) menjadi status mencari orang yang tenggelam (drowned person). Pihak keluarga menyatakan telah merelakan kepergian Eril.

Panduan Salat Gaib

Rukun salat gaib tak ada bedanya dengan rukun salat jenazah pada umumnya. Yang membedakan keduanya hanyalah soal ada dan tidak ada jenazah di hadapannya. Dipublikasikan nuonline, berikut ini tujuh rukun salat gaib yang harus dilakukan:

Pertama, berniat, seperti umumnya shalat yang lain dengan pilihan redaksi di atas.

Kedua, berdiri bagi yang mampu, dan bila tak mampu, boleh shalat dengan cara yang dimampuinya.

Ketiga, membaca empat takbir termasuk takbiratul ihram. Bila lebih dari empat, baik sengaja maupun tidak, shalatnya tetap sah. Terpenting ia tak meyakini bahwa menambah bacaan takbir itu membatalkan, atau dalam pengulangan bacaan takbir ia tak mengangkat tangannya sebagaimana empat takbir sebelumnya. Jadi, jika diyakini membatalkan, atau seiring menambah bacaan takbir juga mengangkat tangan, maka shalatnya batal.

Keempat, membaca surat al-Fatihah, berdasarkan hadits riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah saw bersabda: “Amarana Rasûlullâhi shalallâhu ‘alaihi wasallam an naqra‘a bi fâtihatil kitâb ‘alâ janâzah” (Rasulullah saw memerintahkan kami membaca surah al-Fatihah saat shalat jenazah). (HR Ibnu Majah).

Kelima, membaca shalawat kepada Nabi saw setelah takbir kedua. Minimal dengan membaca, Allahummâ shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad. Namun yang paling sempurna adalah membaca shalawat Ibrahimiyah yang biasa dibaca saat tasyahud akhir dalam shalat.

Keenam, membaca doa untuk jenazah setelah rakaat ketiga. Berikut doa Rasulullah saw yang diriwayatkan dari ‘Auf bin Malik ra:

اللهم اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ وَعَافِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Allahummagfir lahû warhamhû wa’fu ‘anhû wa’âfihî wa akrim nuzulahû wa wassi’ madkhalahû waghsilhu bi mâ‘in wa tsaljin wa baradin wa naqqihi minal khathâyâ kamâ yunaqqast tsaubul abyadhu minad danas wa abdilhu dâran khairan min dârihî wa ahlan khairan min ahlihî wa zaujan khairan min zaujihî waqihî fitnatal qabri wa ‘adzâbin nâr.

Artinya, “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah ia, maafkanlah dan berilah ia keafiatan (nasib ukhrawi yang baik), muliakanlah tempatnya, lapangkanlah jalurnya, basuhlah ia dengan air surgawi yang sejuk nan segar, bersihkanlah ia dari noda-noda kesalahan laiknya baju putih yang kembali mengkilap setelah dibersihkan dari kotoran dan noda, gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih indah, keluarga dan pasangan yang lebih baik, lindungilah ia dari fitnah kubur dan siksa neraka.”

Ketujuh, membaca salam setelah takbir keempat. Namun, setelah takbir dan sebelum salam, disunnahkan membaca doa berikut:

“Allâhumma lâ tahrimnâ ajrohû walâ taftinnâ ba’dahû wagfir lana walahû” (Ya Allah, janganlah engkau jadikan kami penghalang pahalanya, dan janganlah biarkan kami dalam ajang fitnah, umpatan atau buah bibir setelah ini semua, dan ampunilah kami dan dia).

Demikian, semoga amal ibadah kita dan amal ibadah para korban diterima di sisi-Nya. aamiin. (muisulsel.com/Irfan/Ile/detik.com/cnnindonesia/islam.nu.or.id)

 

The post MUI Sulsel, IPIM, dan IMMIM Imbau Salat Gaib untuk Korban KM Ladang Pratiwi dan Putra Gubernur Jabar appeared first on MUI SULSEL.



Leave a Reply

Wakaf Darulfunun – Aamil Indonesia