The post Infografis Perbedaan Terorisme dan Jihad appeared first on Majelis Ulama Indonesia.
All posts by Admin
Infografis Zakat Untuk Sanitasi
Fatwa Rujukan No 001/MUNAS-IX/MUI/2015
The post Infografis Zakat Untuk Sanitasi appeared first on Majelis Ulama Indonesia.
MUI Pusat dan Vaksin Rubella
Oleh KH. Husin Naparin
Ketua MUI Kalimantan Selatan
Di negeri kita, saat ini ditemukan banyak kasus terjadinya penyakit campak dan Rubella, penyakit yang mudah menular dan berbahaya, bisa menyebabkan cacat permanen (buta, tuli, radang paru-paru, radang otak dan lain-lain) dan kematian. Anak-anak merupakan kelompok yang sangat rentan terkena penyakit tersebut. Untuk mencegah mewabahnya, dibutuhkan upaya efektif, satu di antaranya melalui imunisasi.
Setelah mendengarkan keterangan dari Kementerian Kesehatan RI, Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Pengurus Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Direktur PT Bio Farma, maka Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Jakarta menilai urgensi dan signifikansi pelaksanaan imunisasi MR di Indonesia sudah memenuhi darurat syar’iyyah.
Dalam Fatwa No 33 Th 2018 Tgl 8 Dzulhijjah 1439 H/20 Agustus 2018 M menetapkan keputusan berdasarkan; Pertama, ayat-ayat Alquran al-Karim, antara lain adanya larangan menjatuhkan diri dalam kebinasaan (Al-Baqarah 195). Peringatan agar tidak meninggalkan generasi yang lemah (Al-Nisa: 9). Perintah mengonsumsi yang halal dan thayyib (Al-Baqarah: 168). Penjelasan dalam kondisi kedaruratan syar’i dibolehkan mengkonsumsi yang haram (Al-Baqarah :173).
Kedua; Hadis-hadis Nabi SAW, antara lain “Allah tidak menurunkan suatu penyakit kecuali menurunkan (pula) obatnya” (HR Bukhari). Suruhan berobat, karena Allah tidak menjadikan penyakit kecuali menjadikan pula obatnya, kecuali satu penyakit yaitu pikun (tua) (HR.Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah). Tetapi janganlah berobat dengan yang haram (HR. Abu Dawud). Peringatan Beliau jangan mendatangkan sakit kepada orang yang sehat ( Bukhari).
Ketiga; Kaidah-Kaidah Fiqhiyyah antara lain yakni mencegah lebih utama dari pada menghilangkan. Dharar (bahaya) harus dicegah sedapat mungkin dan harus dihilangkan. Darurat membolehkan hal-hal yang dilarang. Sesuatu yang diharamkan karena dzatnya, dibolehkan karena adanya darurat, dan sesuatu yang diharamkan karena aspek di luar zatnya (lighairihi), dibolehkan karena adanya hajat.
Keempat; Pendapat para ulama akan kebolehan berobat menggunakan barang najis atau yang diharamkan ketika belum ditemukan benda suci yang dapat menggantikannya, yaitu dari Imam Al-‘Izz ibn ‘Abd Al-Salam (Qawa’id Al-Ahkam ), Imam Nawawi (Al-Majmu’ juz 9 hal.55), Imam Muhammad al-Khathib al-Syarbaini ( Mughni al-Muhtaj), Imam Ibnu Hajar al-Haitami (Tuhfatu al-Muhtaj 1/290), Syekh Ahmad al-Dardir ( al-Syarh al-Kabir 2/115), Imam Ibnu Qudamah (al-Mughni 9/416 bahwa dibolehkan hal yang diharamkan ketika keterpaksaan; dan Dr Wahbah al-Zuhaily (al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh 4/2602) bahwa darurat yaitu takut atas jiwa dari kebinasaan, dengan pengetahuan (secara pasti) atau dugaan (prediksi).
Fatwa memutuskan menetapkan; Pertama, penggunaan vaksin yang memanfaatkan unsur babi dan turunannya hukumnya haram; Kedua, vaksin MR produk dari Serum Institute of India (SII) hukumnya haram karena dalam proses produksinya memanfaatkan bahan yang berasal dari babi; Ketiga, penggunaan vaksin produk dari Serum Institute of India (SII), pada saat ini, dibolehkan (mubah) karena ada kondisi keterpaksaan (dlarurat syar’iyyah). Belum ditemukan vaksin MR yang halal dan suci.
Ada keterangan dari ahli yang kompeten dan dipercaya tentang bahaya yang ditimbulkan akibat tidak diimunisasi dan belum adanya vaksin yang halal; Keempat, kebolehan penggunaan vaksin MR sebagaimana dimaksud pada poin ketiga tidak berlaku jika ditemukan adanya vaksin yang halal dan suci.
MUI juga merekomendasikan; Pertama, pemerintah wajib menjamin ketersediaan vaksin halal untuk kepentingan imunisasi bagi masyarakat; Kedua, produsen vaksin wajib mengupayakan produksi yang halal dan mensertifikasi halal produk vaksin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; Ketiga, pemerintah harus menjadikan pertimbangan keagamaan sebagai panduan dalam imunisasi dan pengobatan; Keempat, pemerintah harus mengupayakan secara maksimal, serta melalui WHO dan negara-negara berpenduduk muslim, agar memperhatikan kepentingan umat Islam dalam hal kebutuhan akan obat-obatan dan vaksin yang suci dan halal.
The post MUI Pusat dan Vaksin Rubella appeared first on Majelis Ulama Indonesia.
Infografis Terorisme VS JIhad
Berasarkan Fatwa MUI No 3 Tahun
The post Infografis Terorisme VS JIhad appeared first on Majelis Ulama Indonesia.
MUI, LPSK: Jangan Takut Bongkar Peredaran Narkoba
JAKARTA – Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Abdul Haris Semendawai mengajak masyarakat untuk bersama memberantas narkoba dan tidak takut untuk menjadi pelapor tindak pidana narkoba karena akan dilindungi LPSK.
Ungkapan tersebut disampaikan dalam seminar Berbagi Pengalaman dalam Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba yang digagas Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) MUI, Selasa (7/8) kemarin di Gedung MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat.
“Tindak pidana narkoba merupakan kriminal yang luar biasa menghancurkan generasi, perlu kerjasama semua pihak terutama masyarakat, jangan takut untuk melapor karena akan dilindungi, “ kata Abdul.
LPSK, lanjutnya, akan memberikan layanan perlindungan kepada saksi, korban, saksi pelaku, dan pelapor tindak pidana narkotika.
“Tindak pidana narkotika adalah tindak pidana yang saksi dan korbannya mendapat prioritas perlindungan disamping kasus korupsi, terorisme, pencucian uang, dan pelanggaran HAM berat, “ beber Abdul.
Bentuk perlindungan dan layanan LPSK, sambungnya, tertuang dalam Pasal 2 UU Nomor 13 Tahun 2006 tentang perlindungan saksi dan korban yang antara lain memberikan perlindungan kepada saksi dan korban baik dalam perlindungan fisik, hukum, dan hak prosedural. Bahkan jika diperlukan akan bekerjsama dengan pihak keamanan seperti Brimob.
Selain layanan perlindungan, ada juga layanan bantuan yang diberikan LPSK kepada saksi dan korban meliputi bantuan medis, psikologis, psikososial, dan fasilitas restitusi.
“Dengan adanya upaya perlindungan untuk saksi dan pelapor diharapkan masyarakat mau berperan dalam rangka pengungkapan tindak pidana narkotika,” tutup Abdul.
Hadir sebagai narasumber Ketua Umum MUI Prof Dr KH Ma`ruf Amin, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Heru Winarko dengan peserta anggota Ganas Annar tingkat Pusat dan Provinsi. (Ichwan/Anam)
Temui Presiden, Ketum MUI Bahas Solusi Kesenjangan Ekonomi Umat
Jakarta – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Ma’ruf Amin, bertemu Presiden Joko Widodo pada Kamis 30 Maret 2017 di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Pada pertemuan itu, Presiden Jokowi menyampaikan program baru pemerintah tentang redistribusi aset.
“Bertemu Presiden Jokowi hari kamis jam sepuluh pagi, membahas redistribusi aset,” kata Kiai Ma’ruf saat memimpin rapat pimpinan harian MUI Selasa (04/04) di Kantor MUI, Jl. Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.
Kiai Ma’ruf melanjutkan, dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi menyampaikan, redistribusi aset merupakan pengambilalihan lahan-lahan non-produktif oleh pemerintah yang kemudian dihibahkan kepada masyarakat untuk mengurangi ketimpangan ekonomi.
“Redistribusi aset. Mengambil aset dari konglomerat yang tidak dikelola dengan baik. Akan diberikan kepada ormas, pondok pesantren, maupun koperasi. Syaratnya, harus digarap,” ungkap Kiai Ma’ruf.
Presiden sendiri, tutur Kiai Ma’ruf, mengakui bahwa ketimpangan ekonomi tidak tiba-tiba hadir saat pemerintahannya, namun presiden menuturkan tetap bertanggung jawab terhadap masalah kesenjangan ini. Sehingga, program redistribusi aset adalah salah satu bentuk tanggung jawab pemerintah untuk memangkas kesenjangan tersebut.
Beruntungnya, lanjut Kiai Ma’ruf, program yang dilontarkan Presiden Jokowi tersebut ternyata sejalan dengan rencana Kongres Ekonomi Umat tanggal 22-24 April 2017 di Hotel Grand Sahid Jakarta. Kongres yang diselenggarakan MUI itu bertema Arus Baru Ekonomi Indonesia.
“Setelah dilontarkan tema arus baru ekonomi Indonesia, beliau sangat setuju, beliau mengatakan, akan hadir dalam kongres ekonomi umat,” tambah Kiai Ma’ruf.
Dengan arus baru ini, Kiai MA’ruf menambahkan, kondisi perekonomian yang selama ini sudah menghasilkan ketimpangan akan dibalik modelnya sehingga terjadi pemerataan. “Melakukan kemitraan dengan pengusaha yang kuat dengan pengusaha yang lemah. Ingin menghilangkan kesenjangan,” kata Kiai Ma’ruf.
Melalui program ini pula, Kiai Ma’ruf ingin bisa menyatukan tujuan pemerintah dan masyarakat. “Keinginan umat dan keinginan presiden, diolah menjadi kepentingan umat. Kita mengubah ekonomi yang sangat tidak menguntungkan menjadi arus baru bagi umat,” lanjut Kiai Ma’ruf.
Kiai Ma’ruf juga berharap, perpaduan redistribusi aset dengan agenda MUI ini bisa menghasilkan program yang menguntungkan rakyat kecil “Membalik kebijakan yang selama ini kurang pro rakyat. Mudah-mudahan saja,” pungkas Kiai Ma’ruf. (Azhar)
Festival Film Santri 2017 Banjir Pujian
JAKARTA — Acara Festival Film Santri 2017 yang ditutup Sabtu malam (25/03) di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama, Jakarta Pusat menuai banyak pujian. Salah satu pujian muncul dari Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin.
Kiai Ma’ruf mengatakan karya-karya santri tersebut menyampaikan nilai positif dan kreatif yang tidak terbatas ruang.
“Penyampaian nilai-nilai positif tidak hanya melalui mimbar agama atau di kelas. Namun bisa dikemas secara kreatif melalui hiburan,” ujar Kiai Ma’ruf.
Kiai Ma’ruf melanjutkan, para santri dan siswa diminta terlibat dalam pembangunan bangsa lewat Festival Film Santri 2017 yang diselenggarakAn Komisi Pembinaan Seni Budaya Islam MUI ini.
Selain itu, Kiai Ma’ruf berharap penonton dalam hal ini masyarakat bisa menumbuhkan budaya yang baik. Sehingga, lanjut Kiai Ma’ruf, masyarakat bisa memilah mana tontonan yang bisa menjadi tuntunan.
Acara ini, tambah Kiai Ma’ruf, membuka pandangan baru terkait dunia seni.
Menurutnya, tidak ada lagi generalisir bahwa semua film itu buruk atau pandangan dunia film terhadap santri yang sebelah mata. “Kesan tidak kreatif tak boleh lagi disematkan kepada mereka” kata Kiai Ma’ruf.
Selain Kiai Ma’ruf, Wakil Gubernur Jawa Barat sekaligus sineas tanah air, Deddy Mizwar juga memberi tanggapan serupa.
Sebagai sineas, Deddy memberi masukan agar film santri dapat ikut menyampaikan nilai-nilai ketuhanan.
Terlebih, lanjut Deddy, kemajuan teknologi yang sangat cepat memudahkan akses film. Deddy juga berharap agar santri-santri terus belajar membuat film agar lahir sineas baru di lingkungan pesantren.
Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara berharap kalangan pesantren dapat berkontribusi mengisi media sosial dengan konten positif melalui karya film pendek para santri. “Saat ini media sosial banyak dipenuhi dengan konten-konten negatif,” katanya.
“Di tengah gempuran konten negatif, tontonan yang menampilkan nilai-nilai moral sangatlah diperlukan,” kata Rudiantara dalam sambutannya di acara Malam Anugerah Festival Film Santri 2017, Sabtu (25/3).
Rudiantara sendiri bahkan mengatakan akan menayangkan karya film pendek para santri yang menang dari setiap kategori melalui laman Youtube.
“Membersihkan dunia maya dari konten negatif tidak bisa hanya dilakukan dengan cara memblokir situs, tetapi juga harus mengisinya dengan konten positif seperti film pendek karya para santri ini,” katanya. (Azhar/Din).
Ketua MUI Pidato tentang Pemberdayaan Ekonomi Muslimah Indonesia di PBB
NEW YORK — Ketua Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Dr Amany Lubis menghadiri Persidangan Commission on The Status of Women (CSW) ke-61 di New York mulai Senin (13/3/2017) sampai Jumat (24/3/2017).
Acara tersebut dibuka di General Assembly Hall dengan menghadirkan pembicara dari berbagai negara di seluruh dunia.
“Keberangkatan delegasi Indonesia ke New York adalah mewakili organisasi untuk menjadi narasumber pada sesi yang dilakukan oleh organisasi non pemerintah yang telah berafiliasi kepada ECOSOC, yakni badan otonom di PBB yang menghimpun banyak ormas dari semua negara anggota PBB,” kata Prof Amany, Kamis (23/3).
Menurut Prof Amany, sidang CSW ke-61 adalah perhelatan akbar perempuan sedunia. “Sebagaimana sidang sebelumnya, kali ini ditetapkan suatu tema yang terkait semua perempuan di seluruh pelosok dunia,” katanya.
Prof Amany mengatakan, tahun ini Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) melalui CSW menaruh perhatian penuh terhadap masalah pemberdayaan ekonomi perempuan di era perubahan kondisi dunia kerja.
Pada kesempatan itu, Prof Amany selaku pimpinan International Muslim Women’s Union (IMWU) cabang Indonesia memimpin sesi sidang IMWU. Beliau menyampaikan makalah berjudul “The Economic Empowerment of Muslim Women in Indonesia: From Local Efforts to National Support.”
Prof Amany menjelaskan, globalisasi dan perubahan ruang kerja perempuan menjadikan perempuan harus mampu menemukan solusi bagi penguatan ekonominya. “Alquran mendorong manusia untuk berbisnis (surah al-Jumu’ah 10), tidak ada unsur eksploitasi (al-Nisa’ 29), dan transaksi yang bebas dari kecurigaan dan penipuan (al-Baqarah 282),” kata Prof Amany menjelaskan.
Prof Amany juga menambahkan bahwa kini banyak upaya komunitas Muslimah menerapkan prinsip ekonomi profetik yang mendorong pemberdayaan ekonomi umat, seperti pengololaan dan hasil dari koperasi, Baitul Maal Wattamwil (BMT), Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta sukuk dan pasar modal berdasarkan prinsip syariah.
Terkait hasil CSW ke 61, terdapat perubahan yang mencolok dalam draft documen CSW 61 dibanding sidang sebelumnya. “Perubahan yang mencolok adalah tentang legalisasi pekerja seksual dan pengakuan terhadap LGBT sebagai pemberian hak terhadap orang-orang yang terpinggirkan secara sosial dan ekonomi,” ujar Prof Amany. (Azhar/Din)
Ketua Umum MUI: Tidak Perlu Demo-demo Lagi, Sudah Cukup!
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH. Ma’ruf Amin, meminta agar umat Islam tidak ikut aksi 313, Jum’at (31/03) di Jakarta. Menurut beliau, aksi tersebut tidak lagi diperlukan karena presiden sudah berdialog dengan berbagai kelompok dan mendengarkan aspirasi umat Islam.
“Kalau menurut saya, kalau besok itu seharusnya kita sudah tidak perlu lagi demo-demo itu sebenarnya. Sudah cukup. Sudah terdengar keinginan-keinginan itu,,” ungkap Kiai Ma’ruf Kamis (30/03) di Istana Merdeka, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat pasca bertemu Presiden Joko Widodo.
Selain itu, menurut Kiai Ma’ruf, komunikasi intensif Presiden dengan berbagai pihak akan menghilangkan gejolak umat selama ini. “Presiden sekarang itu terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, insyaallah kalau menurut saya selesai mendengarkan apa yang dikemukakan Presiden saya kira nantinya akan hilanglah gejolak-gejolak,” ucap Kiai Ma’ruf.
Kiai Ma’ruf menambahkan bahwa pertemuan presiden dengan berbagai pihak tersebut merupakan keinginan umat selama ini. Mengingat hal tersebut sudah dijalankan presiden, maka aksi seperti ini tidak perlu ada lagi. “Menyapa semua pihak. Yang kita harapkan itu,” tutur Rais Am Syuriyah PBNU ini.
Kalaupun nanti aksi 313 tetap berlangsung, Kiai Ma’ruf meminta agar aksi berjalan tertib, santun, dan fokus pada masalah utama. “Sampaikan sajalah kalau besok itu dengan tertib dengan santun, jangan ada ke mana-mana, melebar ke mana-mana,” ujar Kiai Ma’ruf.
Kiai Ma’ruf juga mewanti-wanti supaya aksi tidak menjadi upaya mengganti pemerintahan yang sah. Bagi Kiai Ma’ruf, tindakan seperti itu kurang cermat dan tidak tepat. “Upaya untuk mengganti pemerintahan, itu saya kira itu tidak tepat,” ungkapnya.
Hal tersebut disampaikan, lantaran Kiai Ma’ruf ingin keutuhan negara ini tetap terjaga. “Negara ini keutuhannya harus dijaga, saya memang mengharapkan seperti itu” tutup Kiai Ma’ruf. (Azhar)
Seminar Film Islami Asean Rekomendasikan Optimalisasi Film Sebagai Penguat Karakter Bangsa
JAKARTA– Seminar dan Workshop Film Islami Asean yang dihelat Komisi Pembinaan Seni Budaya Islam Majelis Ulama Indonesia (KPSBI-MUI) merekomendasikan pihak terkait baik pemerintah, sineas, dan insan perfilman menjadikan film sebagai sarana penguatan karakter generasi bangsa yang berakhlakul karimah.
Tampil sebagai narasumber dalam kegiatan yang berlangsung di Balai Sidang Utama, Kemetrian Agama RI Jl MH Thamrin Jakarta Pusat, akhir pekan lalu, Sabtu (25/3) yaitu Helvy Tiana Rosa (Penulis dan Produser Film), Syed Nur Faiz Khalid bin Syed Ibrahim (Direktur Les’ Copaque Production Malaysia), Dr Zefri Arif (Seniman dan Dosen Universitas Brunei Darussalam), Dr Lukmanul Hakim M.Si (Direktur LPPOM-MUI), dan Dr Amirsyah Tambunan (Wasekjen MUI).
Kang Abik, sapaan akrab Habiburrahman El-Shirazy, mengatakan film menggabungkan semua jenis kesenian. Peluang dakwah di aspek ini masih sangat terbuka. Indonesia membutuhkan para sineas yang tampil dengan perspektif dan latar belakang keagamaan kuat. Animo masyakat terhadap film karya dalam negeri memang tengah menguat. Sayangnya jika dibandingkan dengan genre-genre percintaan dan horor, film-film keislaman masih sangat sedikit. “Ini membutuhkan sinergi dan dikungan berbagai pihak, termasuk MUI,” kata Ketua Bidang Pembinaan Seni dan Budaya Islam MUI yang populer lewat dua karya monumentalnya ‘Ayat-Ayat Cinta’ dan ‘Ketika Cinta Bertasbih’ itu.
Helvy menambahkan, dakwah melalui media film sangatlah efektif. Hal ini terbukti dengan banyak kasus perubahan seseorang usai menonton film-film bergenre dakwah. Helvy menyebutkan contoh antara lain seorang kakak yang kebetulan guru mengaji yang selama tujuh tahun berkeinginan dan mendorong kuat adiknya berhijab tidak membuahkan hasil. Namun, hidayah tersebut justru datang setelah sang adik menyaksikan sebuah film bertemakan dakwah dan akhirnya memutuskan berhijab dengan sendirinya. “Lihatlah bagaimana peran film sebagai perantara hidayah,” kata penulis yang melejit lewat karyanya ‘Ketika Mas Gagah Pergi’ itu.
Untuk segmentasi serial anak-anak, Syed Faiz, mengatakan film animasi ‘Upin-Ipin’ sukses memberikan edukasi kepada anak-anak tentang nilai-nilai universalitas Islam. Film ini berhasil mengambil peran sebagai media dakwah, bukan hanya untuk kalangan Muslim, melainkan juga masyarakat non-Muslim. Banyak adegan film ini menginspirasi anak-anak dalam kehidupan sehari-hari mereka. “Ada anak non-Muslim cina, yang biasa menonton film ‘Upin-Ipin’ menegur kedua orang tuanya agar membaca doa ketika hendak makan,” kata dia.
Wakil Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan, mengatakan acara yang dihadiri perwakilan para pegiat film dari negara tetangga dan para nominator film pendek, peserta Lomba Film Pendek Antar Pesantren se Indonesia itu, diharapkan dapat meningkatkan kualitas perfilman Islam di Indonesia. Kualitas dalam arti adegan-adegan di dalam film Islam itu harus seusai dengan syariat Islam. Bagaimanapun berdakwah lewat film tidak lagi bisa dianggap sebelah mata. “Dakwah dengan seni sangatlah penting,” tutur dia. (IM/Nashih)
Inilah Para Juara Festival Film Santri 2017
JAKARTA – Panitia Lomba Film Pendek Islami tingkat Pesantren se-Indonesia menetapkan sejumlah pemenang di tiga kategori yaitu sutradara terbaik, penulis skenario terbaik, dan film terbaik.
Pengumuman dan penganugerahan apresiasi tersebut setelah melalui tahap seleksi administratif dari 118 film pendek dari berbagai pesantren dan boarding school di berbagai penjuru Indonesia, antara lain Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Panitia lomba film pendek mengundang 10 nominator terbaik untuk mengikuti Malam Anugerah Pemenang Lomba Film Pendek Islami Antar pessantren se-Indonesia yang diselenggarakan Sabtu, 25 Maret 2017.
Malam Anugerah yang diadakan di Auditorium KH M Rasjidi, Kementerian Agama RI Jl MH Thamrin, Jakarta melibatkan juri-juri ternama yaitu Habiburrahman El Shirazy, Dani Sapawie, dan Embie C Noor.
Hadir dalam Malam Anugerah Pemenang Lomba Film Pendek Antarpesantren se-Indonesia, jajaran ulama dan umrah. Tampak Ketua Umum MUI, KH Ma’ruf Amin, Menkominfo, Rudiantara, Menteri Agama yang diwakili Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah, Abdul Djamil, dan sejumlah tokoh lainnya termasuk insan senior perfilman, Dedy Mizwar.
Berikut ini daftar lengkap para pemenang Lomba Film Pendek Islami Antar pesantren se-Indonesia 2017 yang digelar MUI:
A. Kategori Sutradara Terbaik
– Terbaik I
Nama : Sinta Wina Maryani Asal : Pondok Pesantren Zaiunul Hasan, Genggong, Probolinggo, Jawa Timur.
Film : ‘Diary Santri’
– Terbaik II
Nama : Zaira Rizqiany Firdaus Asal : Perspektive of Sineas SMK Al Wafa, Bandung, Jawa Barat
Film : ‘Jujur = Pintar’
-Terbaik III
Nama : Zafran Nabil Fauzan Asal : Raru Production Pondok Pesantren Modern Rahmatul Asri, Enrekang, Sulawesi Selatan
Film : ‘96’
B. Kategori Film Terbaik
-Film Terbaik I
Judul : ‘Diary Santri’
Karya : Pondok Pesantren Hasan, Genggong, Probolinggo, Jawa Timur
-Film Terbaik II
Judul : ‘A Light’
Karya : Pondok Pesantren Al Ikhlas Putri, Kuningan, Jawa Barat
-Film Terbaik III
Judul : ‘Alif’
Karya : Pondok Pesantren Nurul Huda, Pring Sewu, Lampung
C. Kategori Penulis Skenario Terbaik
– Penulis Skenario Terbaik I
Nama : Syahdan Asmara
Asal : Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur
Film : ‘Anna Dofatul Minal Iman’.
-Penulis Skenario Terbaik II
Nama : M Ardianysah
Asal : Pondok Pesantren Al Taqwa, Depok, Jawa Barat
Film : ‘Singa-singa Peradaban’
-Penulis Skenario Terbaik III
Nama : Siti Nur Hikmah
Asal : MTS Miftahul Khaer, Babakan, Sukabakti, Curug, Tangerang
Film : ‘Tabungan Masa Akhir’.
(IM/Nashih)
MUI, Ormas Islam, dan Kapolri Lakukan Dialog tentang Penanganan Problem Keumatan
JAKARTA – Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengunjungi Kantor Pusat MUI Jalan Proklamasi 51, Menteng, Jakarta Pusat. Kedatangan Kapolri untuk berdialog mengenai kebhinekaan dengan Dewan Pertimbangan MUI dan perwakilan ormas Islam.
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Prof Din Syamsuddin mengatakan model Rapat Pleno MUI mulai Januari adalah dialog. “Sesuai keinginan sejak januari lalu (rapat pleno dewan pertimbangan MUI) mengambil bentuk dialog dengan penyelenggara negara khususnya umara (pemimpin). Pada bulan Maret ini adalah dialog ketiga bersama Kapolri,” kata Prof Din Syamsuddin, Selasa (21/3/2017).
Dalam dialog bertema “Meneduhkan Kondisifitas Umat” itu, Kapolri menyebutkan masalah besar yang mengancam kebhinekaan di negara ini adalah kesenjangan ekonomi.
“Masalah kaya dan miskin masih cukup tinggi. Sistem kita masih piramida. Sedikit high class, low class masih banyak, midle class masih berkembang,” kata Jenderal Tito.
Bila kesenjangan tersebut tidak ditangani dengan baik, Kapolri melanjutkan, perpecahan bisa terjadi. “Low class bila tidak ditangani, mereka bisa bereaksi. Apalagi ketika low dan high class berbeda ras dan agama,” ujarnya.
Kapolri juga menyampaikan bahwa pada tahun 2030, perekonomian Indonesia menempati urutan empat besar dunia. Syaratnya, keamanan dan politik harus stabil.
“Indonesia menjadi negara dengan posisi ekonomi terbesar ke empat di dunia, pendapatan per kapitanya juga menjadi lebih baik. Catatannya, Indonesia mampu menjaga stabilitas politik dan kemanan. Bila tidak terjadi, masyarakat yang dirugikan adalah kelas bawah,” kata Kapolri.
Di akhir pertemuan, setelah berdialog dan tanya jawab dengan Dewan Pertimbangan MUI dan perwakilan ormas Islam, Kapolri mencetuskan ide untuk mengadakan dialog antargolongan membahas perekonomian.
Dialog tersebut bertujuan meredam potensi konflik horizontal sekaligus menebas kesenjangan perekonomian antara kelas atas dan kelas bawah.
“Perlu ada dialog bagaimana keturunan dan pengusaha pribumi, sehingga bisa membuat skema yang menguntungkan semua pihak. Terutama membesarkan masyarakat pribumi Islam,” ujarnya. (Azhar/Din)
Wakil MUI Ikuti Coaching Pembuatan Video Pendek untuk Gencarkan Dakwah Digital
Bogor – Perwakilan Komisi Informasi Dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (Infokom MUI) mengikuti kegiatan Coaching Pembuatan Video Pendek Kebimasislaman Rabu s.d Jumat (22-24/03/2017) bertempat di The High Land Park Resort, Desa Sukajadi, Tamansari, Bogor, Jawa Barat.
Penyelenggara kegiatan tersebut, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Kementrian Agama, juga mengundang beberapa perwakilan media Islam dan mitra straregis, seperti MUI, NU, Muhammadiyah dan Media Islam Online. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan literasi dan dakwah digital dalam bentuk video pendek.
Pelatihan ini dipandu oleh Tim Film Maker Muslim yang telah sukses membuat video-video pendek bergenre Islam sebagai sarana dakwah di masyarakat.
Dalam sambutan pembukaannya, Kepala Bagian Humas, Data, dan Informasi Ditjen Bimas Islam, Alatief, mengatakan “dalam era modern ini, dakwah dengan video pendek lebih banyak diminati masyarakat, khususnya para kawula muda yang sangat aktif di media sosial”, ujarnya.
Sementara itu, sekretaris Ditjen Bimas Islam, Prof. Dr. Muhammadiyah Amin, M.Ag juga mengatakan “Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, sangat senang dengan kegiatan yang sangat luar biasa ini”, “tolong jika ada acara ini kabarkan ke saya terlebih dahulu” tambah Lukman.
Acara Coaching ini adalah acara ketiga yang diselenggarakan Bimas Islam Kemenag bersama Media Islam, sebelumya adalah pelatihan fotografi, kemudian jurnalistik.
Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari ini di isi sebagian besar dengan praktek lapangan, yang diujung pertemuan, masing-masing tim yang terdiri dari tiga orang harus mampu membuat video pendek bergenre dakwah Islam kemasyarakatan.
Peserta coaching juga diminta untuk membuat film pendek dengan tema kebimasislaman, diantaranya, Ayo Memakmurkan Masjid, Tips Menghindari Aliran Sesat, Pensewasaan Usia Nikah, dan Menjaga Kemurnian Islam. (im/iit/mui)
Kyai Hasyim, Produk Lokal Berkelas Global
Untuk kesekian kalinya, umat Islam dan bangsa Indonesia berduka. Kamis jam 06.15 (16/3) di kediamannya, Malang, Al-Mukarram Dr. KH. Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum PBNU dua periode (1999 -2009) berpulang ke haribaan Allah Swt, menyusul pendahulunya, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Air mata pun mengalir mengiringi kemuliaan jenazah sosok humanis ke peristirahatan terakhirnya, di pemakaman keluarga, Komplek Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Kukusan Beji, Depok.
Beberapa jam, bahkan beberapa menit setelah informasi kewafatannya menyebar luas, bermunculan berbagai ragam kesaksian publik di media sosial baik dalam bentuk infografis maupun tulisan pendek dari beberapa tokoh dan masyarakat umum tentang sosoknya yang fenomenal. Rerata kesaksiannya seputar profilnya sebagai ulama mumpuni yang memiliki kedalaman ilmu, kelihaian retorik, dan sense of humor yang tinggi. Almarhum juga digambarkan sebagai tokoh pejuang keragaman yang konsisten memegangi prinsip dengan sifat-sifat lembutnya khas NU. Sehingga tidak heran jika Ketua Umum PBNU saat ini, KH. Said Agil Siraj, menyebut almarhum sebagai orang yang pantas menggantikan posisi Gus Dur sebagai Ketua Umum PBNU saat itu.
Dari sekian banyak ulasan di media, satu hal yang cukup menarik dari sosok alumni Gontor ini adalah kontribusinya terhadap harmoni dan kedamaian dunia. Kyai Hasyim sangat dikenal di dunia internasional. Bahkan saat serangan WTC 11 September 2001, dimana Amerika mengarahkan telunjuknya kepada dunia Islam, dan menangkap serta menghukum kelompok-kelompok Islam yang diduga terlibat dalam serangan tersebut, Kyai Hasyim berani mengatakan bahwa bukan Islam yang jadi problem, tetapi sekelompok kecil orang yang memiliki ideologi keras untuk merusak citra Islam.
Sebagaimana dimuat di laman www.nu.or.id (NU Online), kiprah Hasyim tersebut sangat nampak. Meski posisi Islam moderat Indonesia luput dari tuduhan atas peristiwa WTC, hal tersebut bukan berarti persoalan berhenti sampai di situ. Dalam kontek ini, Kyai Hasyim mengambil peran penting untuk memberi pemahaman tentang masyarakat Islam Indonesia kepada dunia internasional. Menurutnya, dunia internasional dipandang perlu mengetahui Islam di Indonesia yang tidak setuju agama dijadikan dasar tindak kekerasan. Sehingga, Kyai Hasyim memandang penting untuk membangun komunikasi dengan dunia luar secara intensif, tak terkecuali dengan Negeri Paman Sam.
Atas inisiatifnya tersebut, Kyai Hasyim lalu diminta datang ke AS untuk menjelaskan bagaimana pemahaman masyarakat Islam Indonesia terhadap agamanya. Dia kemudian memaparkan secara jelas dan tegas terkait peta dan struktur Islam.
“Saya gambarkan kepada pemerintah publik AS bahwa umat Islam di Indonesia itu pada dasarnya moderat, bersifat kultural, dan domestik. Tak kenal jaringan kekerasan internasional,” ujar Kyai Hasyim seperti dikutip oleh NU Online.
Begitu pula terkait kelompok hard liners (garis keras), Kyai Hasyim menyarankan agar AS tidak menggunakan sikap respresif. Solusi yang ditawarkannya yaitu melalui pendekatan sosio-kultural. Pendekatan pendidikan, kultural, dan social problem solving masih lebih tepat dan mengena daripada dengan cara-cara kekerasan. Karena kekerasan akan menimbulkan benci dan dendam yang pada akhirnya dapat memperbesar kekerasan baru yang tidak pernah selesai. Dengan demikian, gerakan-gerakan kekerasan atas nama agama dan Tuhan secara perlahan akan dapat diatasi atau bahkan hilang.
Bukan sampai di situ, Kyai Hasyim juga terlibat aktif dalam Konferensi Dunia Agama untuk Perdamaian (World Conference on Religion for Peace/WCRP) ke 8 yang berlangsung di Kyoto, Jepang. Dalam event tersebut, Kyai Hasyim terpilih sebagai salah satu dari 9 presiden WCRP. WCRP merupakan organisasi lintas agama yang menghimpun tokoh-tokoh berbagai agama dari seluruh dunia dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia. Pada pertemuan di Kyoto, hadir 600-an tokoh ragam agama dari 100 negara di dunia. WCRP sendiri didirikan pada 1970 dan saat ini berpusat di markas PBB New York.
Beberapa program WCRP adalah menghentikan perang, mengakhiri kemiskinan dan melindungi bumi. Mereka telah berupaya untuk membantu upaya rekonsiliasi di Irak, menjadi mediator dalam perang antar suku di Sierra Leone serta membantu jutaan anak yang terinfeksi virus HIV di Afrika. Kyai Hasyim dipilih karena perannya dalam pengembangan perdamaian baik di tingkat nasional maupun internasional. PBNU telah menggelar International Conference of Islamic Scholar (ICIS) pada 2004 dan 2006 yang dihadiri peserta dari 53 negara. PBNU juga membantu resolusi konflik di Thailand Selatan.
Melihat peran Kyai Hasyim di atas cukup lah menggambarkan bahwa almarhum termasuk tokoh yang sangat diperhitungkan dunia. Tentu masih banyak peran-peran lain beliau, seperti dalam dunia pendidikan, pertemuan para tokoh sufi dunia, dan lain-lain. Yang menjadi pertanyaan adalah, bukankah Kyai Hasyim hanyalah seorang tokoh yang dilahirkan dari pendidikan dalam negeri (lokal)? Kenapa “produk lokal” justru mampu berekspansi ke kancah global? Bukankah tidak sedikit “produk-produk” global, lulusan-lulusan universitas terkenal di Amerika, Eropa atau negara maju “hanya” menjadi tokoh lokal, bahkan tidak menjadi siapa-siapa?
Pertanyaan tersebut cukup menggelitik mengingat oleh sebagian kita masih meragukan “produk-produk” lokal untuk bisa tampil di dunia internasional. Ya, Kyai Hasyim merupakan salah satu pengecualian. Meskipun beliau dididik murni di dalam negeri, misalnya mulai dari MI, MTs, MA, Pesantren Gontor, pesantren salafiyah NU, dan IAIN, faktanya beliau justru menjadi tokoh dalam bidang kerukunan dan perdamaian dunia. Kira-kira faktor pendukung apa saja yang menjadikan Kyai Hasyim mampu berkiprah di dunia internasional. Ada beberapa faktor menurut hemat saya, diantaranya:
Pertama, kapasitas pribadi yang mumpuni, baik secara intektual, emosional, maupun spiritual. Siapapun akan menjadi apapun semuanya terpulang pada kapasitas dirinya. Kyai Hasyim yang dibesarkan murni dari pendidikan lokal mampu membuktikan bahwa “kedisinian” tidak menjadi penghalang untuk menembus batas prestasi level dunia. Anak pesantren yang dulunya hanya belajar ngaji kitab kuning dan mengarungi wisdom pesantren bisa menjadi “amunisi” dalam menaklukkan bentangan dunia yang sangat luas. Plus Kyai Hasyim pernah digembleng di pesantren Gontor untuk mendalami bahasa Arab dan Inggris sebagai modal penting kesuksesannya kelak, dan menjadi jendela bagi cakrawala kebesarannya hingga akhir hayatnya.
Kedua, sejak muda, Kyai Hasyim adalah aktifis organisasi. Di lingkungan NU pernah menjadi ketua ranting hingga memegang posisi puncaknya sebagai ketua PBNU. Demikian juga secara politik posisi beliau pernah menjadi anggota parlemen dari partai PPP, bahkan pernah menjadi Cawapres Megawati, meski tidak berhasil, dan sampai hembusan nafasnya yang terakhir beliau masih menjabat sebagai anggota Wantimpres. Keaktifannnya di Ormas dan di Parpol menjadikan dirinya makin matang dalam pandangan, sikap, dan perilaku sosialnya. Di lingkungan NU, Kyai Hasyim adalah tipe organisatoris yang handal, memiliki sikap disiplin dan pemahaman yang bagus dari sisi manajemen. PBNU di tangannya mengalami perubahan besar, khususnya dalam penataan manajerial yang sebelumnya kurang tertata di zaman Gus Dur. Dari sinilah bagaimana Kyai Hasyim mampu merancang, menyusun, memenej, memimpin, dan mengambil peran dalam berbagai problem solving keummatan, sehingga mengantarkannya sebagai sosok tangguh dan sukses.
Ketiga, jabatan puncak selama dua periode sebagai Ketua Umum PBNU, Organisasi Masyarakat (Ormas) terbesar dengan jumlah anggotanya sekitar 70 juta orang, tidak dapat dipungkiri yang dapat membuka jalan lempang kariernya di dunia internasional. Sebagai pemimpin tertinggi dari jamaah Nahdhiyyah yang tersebar di seluruh pelosok nusantara dan mungkin terbesar di dunia, menjadi sosok penting, baik dalam ranah sosial, politik, ekonomi, baik lokal, nasional, maupun internasional. Ormas Nahdlatul Ulama (NU), adalah Ormas Islam yang paling seksi secara politik, sehingga daya magnetnya cukup tinggi. Siapapun yang memegangi pimpinan puncak akan menjadi daya pikat dari banyak golongan, termasuk dunia internasional yang berkepentingan, baik dalam dunia pendidikan, maupun kedamaian dan kerukunan. Politik nasional tidak akan pernah melupakan peran Ormas besar NU, selain tentu saja Muhammadiyah. Demikain juga di kancah internasional, NU sangat diperhitungkan karena dapat berkontribusi memberikan gagasan dan perannya untuk harmoni dunia.
Keempat, corak paham dan keberagamaan Kyai Hasyim adalah jalan Nahdliyyah, yaitu Islam jalan tengah, Islam yang menjunjung tinggi moderasi, Islam rahmatan lil ‘alamin. Model Islam nusantara ala NU yang diperjuangkan Kyai Hasyim telah membuktikan bahwa agama dapat berdialog dengan tradisi, sehingga agama tidak dalam posisi berseberangan atau berhadapan dengan kultur masyarakatnya. Pandangan Islam yang membawa rahmat yang diusung Kyai Hasyim di level lokal dan interrnasional seakan menjadi penawar di tengah berkecamuknya perang antara agama dan politik di negara-negara Timur Tengah. Dunia Islam merindukan Islam ramah, bukan Islam marah, yang ditunjukkan oleh umat Islam Indonesia. Tingginya ancaman terorisme di level lokal, regional, dan internasional, Islam ala Indonesia yang dijaga ketat oleh NU dan Muhammadiyah mengantarkan Kyai Hasyim sering tampil di level dunia untuk menjelaskan tentang Islam damai seperti pengalaman Indonesia.
Berdasarkan keempat hal tersebut, dapat ditarik garis tegas bahwa kenapa Kyai Hasyim yang murni “produl lokal” pada akhirnya mampu berbicara di kancah internasional. Hal ini membuktikan bahwa “produk lokal” tidak boleh dipandang sebelah mata karena faktanya mampu menjadi rujukan dunia internasional. Dalam banyak kesempatan, para pemimpin negara Islam, seperti Bosnia, Rusia, Pakistan, dan lain-lain pernah dengan terus terang ingin belajar dengan Indonesia. Berkali-kali tokoh dunia Barat menyampaikan bahwa Islam Indonesia merupakan masa depan dunia Islam. Dan itu salah satunya diperjuangkan oleh sosok fenomenal Kyai Hasyim Muzadi yang saat ini telah meniggalkan kita semua.
Terima kasih pak Kyai atas inspirasi, dedikasi dan wisdom-nya yang engkau persembahkan untuk bangsa ini. Wallahu a’lam.
Dr. Thobib Al-Asyhar, M.Si.
Anggota Komisi Infokom MUI, Dosen Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia.
This is a Sticky Post
This is default paragraph. Morbi sagittis sem quis lacinia faucibus, this is a text link orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla luctus. Fusce id mi diam, non ornare orci. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor. Suspendisse consectetur fringilla luctus.
Single line blockquote:
Stay hungry. Stay foolish.
Multi line blockquote with a cite reference:
People think focus means saying yes to the thing you’ve got to focus on. But that’s not what it means at all. It means saying no to the hundred other good ideas that there are. You have to pick carefully. I’m actually as proud of the things we haven’t done as the things I have done. Innovation is saying no to 1,000 things. Steve Jobs – Apple Worldwide Developers’ Conference, 1997
Unordered Lists (Nested)
- List item one
- List item one
- List item one
- List item two
- List item three
- List item four
- List item two
- List item three
- List item four
- List item one
- List item two
- List item three
- List item four
Ordered Lists (Nested)
- List item one
- List item one
- List item one
- List item two
- List item three
- List item four
- List item two
- List item three
- List item four
- List item one
- List item two
- List item three
- List item four
HTML Tags
These supported tags come from the WordPress.com code FAQ.
Address Tag
1 Infinite LoopCupertino, CA 95014
United States
Anchor Tag (aka. Link)
This is an example of a link.
Abbreviation Tag
The abbreviation srsly stands for “seriously”.
Acronym Tag (deprecated in HTML5)
The acronym ftw stands for “for the win”.
Big Tag (deprecated in HTML5)
These tests are a big deal, but this tag is no longer supported in HTML5.
Cite Tag
“Code is poetry.” —Automattic
Code Tag
You will learn later on in these tests that word-wrap: break-word;
will be your best friend.
Delete Tag
This tag will let you strikeout text, but this tag is no longer supported in HTML5 (use the <strike>
instead).
Emphasize Tag
The emphasize tag should italicize text.
Insert Tag
This tag should denote inserted text.
Keyboard Tag
This scarsly known tag emulates keyboard text, which is usually styled like the <code>
tag.
Preformatted Tag
This tag styles large blocks of code.
.post-title { margin: 0 0 5px; font-weight: bold; font-size: 38px; line-height: 1.2; and here's a line of some really, really, really, really long text, just to see how the PRE tag handles it and to find out how it overflows; }
Quote Tag
Developers, developers, developers…
–Steve Ballmer
Strike Tag (deprecated in HTML5)
This tag shows strike-through text
Strong Tag
This tag shows bold text.
Subscript Tag
Getting our science styling on with H2O, which should push the “2” down.
Superscript Tag
Still sticking with science and Isaac Newton’s E = MC2, which should lift the 2 up.
This is a Video Post
Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla suctus. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla suctus. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor.
Satisfaction Lies in the Effort
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla suctus. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla suctus. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla suctus. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor.
Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla luctus. Fusce id mi diam, non ornare orci. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor.
- This is a unorder list. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo.
- Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla luctus.
- Fusce id mi diam, non ornare orci. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla luctus. Fusce id mi diam, non ornare orci. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor.
This is a Gallery Post
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla suctus. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor.
Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla luctus. Fusce id mi diam, non ornare orci. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor.
- This is a unorder list. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo.
- Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla luctus.
- Fusce id mi diam, non ornare orci. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla luctus. Fusce id mi diam, non ornare orci. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor.
Imagination Encircles the World
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla suctus. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor.
Nullam dictum felis eu pede mollis pretium. Integer tincidunt. Cras dapibus. Vivamus elementum semper nisi. Aenean vulputate eleifend tellus. Aenean leo ligula, porttitor eu, consequat vitae, eleifend ac, enim. Aliquam lorem ante, dapibus in, viverra quis, feugiat a, tellus.
Lorem ipsum dolor sit amet. Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla luctus. Fusce id mi diam, non ornare orci. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla suctus. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla suctus. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla suctus. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor.
Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla luctus. Fusce id mi diam, non ornare orci. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor.
- This is a unorder list. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo.
- Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla luctus.
- Fusce id mi diam, non ornare orci. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla luctus. Fusce id mi diam, non ornare orci. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor.
Photography is the Science
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla suctus. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor.
Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla suctus. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor.
Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla luctus. Fusce id mi diam, non ornare orci. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor.
- This is a unorder list. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo.
- Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla luctus.
- Fusce id mi diam, non ornare orci. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla luctus. Fusce id mi diam, non ornare orci. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor.
Some Interesting Post
Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla luctus. Fusce id mi diam, non ornare orci. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor. Nunc volutpat odio sit amet, consectetur adipiscing elit.
Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla luctus. Fusce id mi diam, non ornare orci. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor. Nunc volutpat odio sit amet, consectetur adipiscing.
Morbi sagittis, sem quis lacinia faucibus, orci ipsum gravida tortor, vel interdum mi sapien ut justo. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla luctus. Fusce id mi diam, non ornare orci. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque dictum tincidunt enim, vitae eleifend magna bibendum in. Ut at nunc vitae odio consequat euismod eget eget nunc. Nunc at enim placerat, sodales nisl ac, posuere ipsum. Aliquam vel justo sed nisl vulputate sodales. Donec ac mattis dui. Suspendisse ultricies nulla vel pellentesque imperdiet.
Maecenas eget tincidunt neque, quis pellentesque ante. Nulla pharetra nulla at euismod tristique. In hac habitasse platea dictumst. Praesent laoreet, eros nec laoreet ullamcorper, neque orci molestie diam, quis facilisis arcu arcu at est. Ut et sem pharetra, eleifend purus quis, vehicula leo.
Etiam nec erat tellus. Mauris et vulputate velit. Nulla varius consequat magna, id molestie ipsum volutpat quis. Suspendisse consectetur fringilla luctus. Fusce id mi diam, non ornare orci. Pellentesque ipsum erat, facilisis ut venenatis eu, sodales vel dolor. Nunc volutpat odio sit amet, consectetur adipiscing elit.
Hello, World! Again
I’ve learned that people will forget what you said, people will forget what you did, but people will never forget how you made them feel.
Post with separate sections
Aliquam convallis bibendum arcu. Maecenas non porttitor nibh. Aliquam erat volutpat. Sed cursus tincidunt risus eu tristique. Phasellus eleifend odio at lectus faucibus, ac ornare nisl molestie. Vivamus mattis volutpat leo, at tincidunt sem auctor eu. Nam at diam eget augue placerat congue non ac augue. Suspendisse a suscipit ipsum, at fringilla elit. Suspendisse eget pulvinar eros. Duis euismod velit eu interdum tincidunt.
Suspendisse turpis ligula, pulvinar eu ex vel, maximus euismod risus. Ut tincidunt, ipsum ac varius mattis, enim metus bibendum diam, in volutpat dolor nulla non metus. Vivamus vel justo felis. Suspendisse non facilisis massa. Proin nec nibh vel massa congue convallis at a odio. Suspendisse in sapien nec lorem sollicitudin malesuada nec a massa. Ut ac metus sem. Curabitur ornare, eros quis dapibus placerat, massa dui aliquet diam.
Wonderful digital things require
a good mix of combined skills
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Maecenas in purus. Praesent viverra, est vitae efficitur auctor, nibh orci varius ligula, gravida molestie enim justo ut diam. Praesent eget congue lacus, ut viverra neque.
Projects completed
Projects completed
Projects completed
Projects completed
Phasellus elementum consequat sapien in venenatis. Nulla facilisi. Maecenas auctor urna quis sagittis aliquam. Donec vitae lorem non enim placerat mollis sed vitae dolor. Sed sit amet blandit augue. Aliquam vel tempus velit, vel blandit nunc. Nam et purus non libero varius maximus at in purus. Integer sed ante lacus. Sed enim nisi, efficitur sed est quis, tristique tristique enim. Ut viverra pharetra erat. Vivamus aliquet auctor tellus, ac vestibulum leo semper non. Etiam vel velit est. Morbi efficitur ex at mauris tristique, quis ultrices sapien fermentum.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Duis nec pretium velit. Sed accumsan leo lorem, sed accumsan risus efficitur at. Ut sollicitudin dui et augue hendrerit lobortis. Integer congue magna mi, ut lacinia dui mattis in. Morbi sit amet sagittis diam, sit amet facilisis massa. Proin quis dui eget velit auctor commodo. Pellentesque ante neque, porttitor vitae eleifend vitae, aliquam in leo. Donec elementum justo vitae nunc laoreet malesuada. Curabitur vel cursus felis, sed egestas metus. Aliquam erat volutpat. In ornare turpis vitae fermentum rutrum.
Suspendisse turpis ligula, pulvinar eu ex vel, maximus euismod risus. Ut tincidunt, ipsum ac varius mattis, enim metus bibendum diam, in volutpat dolor nulla non metus. Vivamus vel justo felis. Suspendisse non facilisis massa. Proin nec nibh vel massa congue convallis at a odio in sapien nec lorem sollicitudin malesuada nec a massa. Curabitur ornare, eros quis dapibus placerat, massa dui aliquet diam, et volutpat est diam lobortis nisl. Morbi sed nibh quam. Nam iaculis erat condimentum efficitur malesuada. Nam nec lorem ante.