All posts by Admin

Komisi PPRK MUI Sulsel Gencarkan Dakwah Perempuan Keluarga dan Anak

komisi-pprk-mui-sulsel-gencarkan-dakwah-perempuan-keluarga-dan-anak

FOKUS, muisulsel.com — Komisi Pemberdayaan Perempuan Remaja dan Keluarga (PPRK) MUI Sulsel menyusun jadwal kegiatan shooting dakwah di MUI TV.

Hal itu terungkap dari diskusi berlangsung di Sekretariat MUI Sulsel, Ahad (6/3/2022).

Ketua Komisi PPRK MUI Sulsel DR Indo Santalia MA menjelaskan pemanfaatan teknologi digital menjadi bagian yang terpenting untuk mensosialisasikan pendidikan dakwah bagi umat terutama masalah perempuan dan keluarga.

Santalia yang juga merupakan dosen pasca sarjana UIN Alauddin ini berharap kegiatan shooting PPRK MUI Sulsel ini diharapkan menjadi bagian dari pengkhidmatan yang berorientasi solutif.

“Senantiasa memberikan respon positif terhadap permasalahan umat melalui prakarsa kebajikan atau amal shaleh untuk kemaslahatan umat,” imbuhnya.

Anggota Komisi PPRK MUI Sulsel Hj Masnawati Mappasawang SH MKn juga berharap kegiatan shooting dakwah MUI TV nantinya bisa memberikan kontribusi ilmu agama terutama terhadap perempuan, remaja dan keluarga yang saat ini sedang menghadapi berbagai masalah baru terutama di musim pandemi dan juga memasuki bulan Ramadhan.

Turut hadir pada diskusi tersebut Sekjen MUI Sulsel DR KH Muammar Bakry Lc MA, pengurus komisi PPRK yang hadir, Prof DR Hj Aisya Kara MA PhD (Ketua Bidang PPRK) , DR Ir Hj Andi Laksimiwaty M Si dan DR Aisyah Arsyad SAg MA.■ Irfan

The post Komisi PPRK MUI Sulsel Gencarkan Dakwah Perempuan Keluarga dan Anak appeared first on MUI SULSEL.



MUI DKI Monev BP-PKU ke PDU MUI Kota ini Hasilnya

mui-dki-monev-bp-pku-ke-pdu-mui-kota-ini-hasilnya

Dalam rangka penyegaran dan upgrade organisasi, Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta melakukan monitoring dan evaluasi (monev) Pendidikan Kader Ulama (PKU) ke Pendidikan Dasar Ulama (PDU) MUI Kota Adm. se-DKI Jakarta (14/10)

Kegiatan MONEV PDU & PKU MUI DKI Jakarta

Kegiatan ini di hadiri oleh Dr. Tubagus Wahyudi, M.Si. yang merupakan Sekertaris bidang Pendidikan, H. Irfan Helmi, Direktur BP-PKU, Moh. Idrus, M.Pd. Sekretaris BP-PKU, H. M. Amin Daulay, M.Pd.I Sie. Koordinasi PDU, H. Abdul Hadi, S.Ag. Sie. Akademik Bp-PKU) dan Hartono, S.S. dari Sekretariat.

Monev ini dilaksanakan untuk menentukan perkuliahan PKU dan PDU pasca pemerintah membolehkan kuliah tatap muka sekaligus adanya kerjasama dengan instansi terkait dengan tujuan para mahasiswa yang telah lulus nantinya bisa berkiprah ditengah masyarakat serta mengamalkan imunya, terlebih bisa memahami dan menjelaskan fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh MUI Provinsi DKI Jakarta.

Sekretaris bidang pendidikan MUI DKI Jakarta Dr. Tubagus Wahyudi, mengatakan  “Alhamdulillah saat ini perkuliahan PDU di 5 wilayah Kota sudah bertatap muka, setelah sebelumnya menggunakan zoom meeting, dikarenakan penerapan PPKM darurat” ujar Tubagus Hadi.

Pencapain yang telah dilakukan oleh PKU lanjutnya akan memberikan kemudahan kepada tiga lulusan PDU terbaik untuk menjadi Mahasiswa Pendidikan Kader Ulama PKU tanpa melalui tes seleksi. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan support dan dukungan kepada lulusan PDU agar bisa melanjutkan jenjang pendidikannya ke PKU.

“Alhamdulillah Untuk tahun ini MUI DKI Jakarta telah bekerjasama dengan Pasca Sarjana Universitas Islam Jakarta (UIJ) untuk mensejajarkan kurikulum PKU dengan jenjang S-2. Dengan demikian para mahasiswa PKU yang sudah lulus S-1 bisa berkesempatan mengikuti perkuliahan S-2 Magister Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Jakarta. Tentu saja ini menjadi nilai plus bagi mahasiswa PDU yang ingin melanjutkan ke PKU”
Berharap melalui pertemuan ini bukan yang terakhir, akan ada pertemuan dan silaturahim lainnya untuk terus menjalin koordinasi dan komunikasi antara BP-PKU MUI DKI Jakarta dengan BP-PDU MUI Kota Adm. Se-DKI Jakarta

The post MUI DKI Monev BP-PKU ke PDU MUI Kota ini Hasilnya first appeared on Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta.



MUI DKI Jakarta Menghimbau Melaksanakan Maulid Serentak

mui-dki-jakarta-menghimbau-melaksanakan-maulid-serentak

Dewan Pimpinan MUI DKI Jakata menghimbau kepada para ketua MUI Kota dan Kabupaten Administrasi se-DKI Jakarta dan para ketua MUI Kecamatan se-DKI Jakarta agar meramaikan masjid-masjid dan musholla-musholla di wilayah DKI Jakarta dengan melaksanakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Kegiatan serentak ini di laksanakan pada hari senin tanggal 18 Oktober 2021 atau bertempatan pada 12 Rabiul Awwal 1443 H, adapun waktunya adalah setelah sholat Maghrib hingga waktu Isya. Lokasi acara dilaksanakan di Masjid/Musholla di Wilayah masing-masing.

Download Himbauan Maulid MUI DKI Jakarta di bawah ini

The post MUI DKI Jakarta Menghimbau Melaksanakan Maulid Serentak first appeared on Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta.



Ijtima Ulama MUI, Mengupas Istinbath Fatwa Ormas.

ijtima-ulama-mui,-mengupas-istinbath-fatwa-ormas.

Jakarta 20 Oktober 2021 , www.muidkijakarta.or.id Ijtima Ulama MUI, Mengupas Istinbath Fatwa Ormas.

Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta melalui bidang fatwa menggelar Ijtima Ulama Bidang Fatwa dengan tema Manhaj Istinbath Fatwa MUI, NU, Muhammadiyah, Persis dan Al Irsyad di Hotel Santika, TMII 20-21/10

Hadir di acara tersebut Sekretaris Umum KH. Yusuf Aman, Ketua Bidang Fatwa, KH. Zulfa Mustofa, Sekertaris Bidang Fatwa KH Fuad Thohari, perwakilan Ormas Muhammadiyah Dr. Endang Mintarja, Ust. Teten Romly Qomaruddin mewakili Persis, Ust. Izuddin Al Qosam Bahalwan mewakili ormas Al Irsyad.

Ijtima Ulama Bidang Fatwa se DKI Jakarta merupakan forum permusyawaratan bidang fatwa yang membahas berbagai masalah strategis keumatan dan kebangsaan salah satunya mengenai istinbath fatwa menurut ormas islam.

KH. Yusuf Aman mengatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta sebagai wadah permusyawarahan para ulama, zuama dan cendekiawan Muslim, mempunyai peranan luhur sebagai pengayom bagi umat Islam  khususnya di Jakarta, terutama di dalam memecahkan dan menjawab seluruh persoalan sosial-keagamaan dan kebangsaan  yang timbul di tengah-tengah masyarakat. ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh KH. Zulfa Mustofa selaku ketua bidang fatwa, Dalam Pedoman dan Prosedur Penetapan Fatwa, MUI juga menegaskan bahwa penetapan sebuah fatwa harus senantiasa memperhatikan kemaslahatan umum mashālih ammah dan maqāshid al-syariah. Sehingga Fatwa yang dikeluarkan dapat memberikan ketenangan masyarakat dalam mengambil sikap.

“istinbath Fatwa MUI Jakarta tidak akan keluar dari koridor tata cara istinbath hukum yang lazim berlaku di kalangan ulama Ahlussunnah wal Jama’ah, maka kita dapat simpulkan MUI DKI Jakarta merujuk kepada literatur-literatur ilmu Ushul Fiqh yang mu’tabarah dengan memusyawarahkan secara kolektif, baik di tingkat provinsi sampai tingkat kabupaten/kota ujar Kiyai Zulfa.

Agenda ini diikuti oleh puluhan peserta termasuk didalamnya seluruh pimpinan bidang Fatwa MUI kota dan kabupaten se-DKI Jakarta, perwakilan ormas islam dan ulama di bidang fatwa.

The post Ijtima Ulama MUI, Mengupas Istinbath Fatwa Ormas. first appeared on Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta.



Tanggapan Prof Alamsyah terkait Ciri Penceramah Radikal versi BNPT

tanggapan-prof-alamsyah-terkait-ciri-penceramah-radikal-versi-bnpt

Bandar Lampung: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah mengeluarkan penjelasan terkait dengan ciri-ciri dan indokator penceramah radikal. Terkait hal ini, Ketua Komisi Kerukunan antara Umat Beragama MUI Lampung yang juga Guru Besar UIN Raden Intan Lampung, Prof Alamsyah menilai bahwa indikator tersebut sudah baik.

“BNPT hanya menyebut radikal secara umum dengan tidak menyebut nama dan kelompok. Itu sudah baik dan sudah seharusnya diterima,” katanya dalam keterangan tertulisnya kepada MUI Lampung Online, Sabtu (5/3/2022).

Ia menyebut bahwa hal ini bisa menjadi catatan bagi masyarakat dan juga para tokoh agama untuk kembali menguatkan sikap moderat dalam beragama. Kebersamaan dalam berbagai perbedaan, menurut Profesor Ilmu Hadits ini hanya bisa terwujud jika semua kelompok mengutamakan titik temu yang sama dan bukan menonjolkan perbedaan.

“Titik temu itu hanya ada pada sikap moderat, bukan radikal bukan liberal.
Moderat adalah sikap di tengah-tengah adil dan seimbang. Moderat lah yang bisa mengumpulkan, menyatukan, dan mendamaikan semua perbedaan,” tambahnya.

Sebelumnya Dikretur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Jenderal Ahmad Nurwakhid mengurai beberapa indikator yang bisa dilihat dari isi materi yang disampaikan bukan tampilan penceramah. Setidaknya ada lima indikator yang disampaikannya.

Pertama, mengajarkan ajaran yang anti Pancasila dan pro idieologi khilafah transnasional. Kedua, mengajarkan paham takfiri yang mengkafirkan pihak lain yang berbeda paham maupun berbeda agama.

Ketiga, menanamkan sikap anti pemimpin atau pemerintahan yang sah, dengan sikap membenci dan membangun ketidak percayaan (distrust) masyarakat terhadap pemerintahan maupun negara melalui propaganda fitnah, adu domba, hate speech, dan sebaran hoaks.

Keempat, memiliki sikap eksklusif terhadap lingkungan maupun perubahan serta intoleransi terhadap perbedaan maupun keragaman (pluralitas). Kelima, biasanya memiliki pandangan anti budaya ataupun anti kearifaan lokal keagamaan.

“Mengenali ciri-ciri penceramah jangan terjebak pada tampilan, tetapi isi ceramah dan cara pandang mereka dalam melihat persoalan keagamaan yang selalu dibenturkan dengan wawasan kebangsaan, kebudayaan dan keragaman”, tuturnya.

Sejalan dengan itu, Nurwakhid juga menegaskan strategi kelompok radikalisme memang bertujuan untuk menghancurkan Indonesia melalui berbagai strategi yang menanamkan doktrin dan narasi ke tengah masyarakat.

“Ada tiga strategi yang dilakukan oleh kelompok radikalisme. Pertama, mengaburkan, menghilang bahkan menyesatkan sejarah bangsa. Kedua, menghancurkan budaya dan kearifan lokal bangsa Indonesia. Ketiga, mengadu domba di antara anak bangsa dengan pandangan intoleransi dan Isu SARA”, urai Nurwakhid.

Strategi ini dilakukan dengan mempolitisasi agama yang digunakan untuk membenturkan agama dengan nasionalisme dan agama dengan kebudayaan luhur bangsa. Proses penanamanya dilakukan secara massif di berbagai sektor kehidupan masyarakat, termasuk melalui penceramah radikal tersebut. (Muhammad Faizin)



MUI DKI Jakarta Gelar Rapat Paripurna

mui-dki-jakarta-gelar-rapat-paripurna

Jakarta 25 Oktober 2021, www.muidkijakarta.or.id MUI DKI Jakarta Gelar Rapat Paripurna

Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menggelar Rapat Pleno dan Paripurna di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat (25/10)

Hadir Ketua Dewan Pertimbangan MUI DKI Jakarta KH. Maulana Kamal Yusuf, PLT Kabiro Dikmental Prov. DKI Jakarta H. Aceng Zaini, Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH. Munahar Muchtar, Sekertaris Umum MUI DKI Jakarta KH. Yusuf Aman. Dan seluruh Pimpinan MUI DKI Jakarta.

Dalam sambutannya Ketua umum MUI DKI Jakarta, KH. Munahar Muchtar mengatakan selamat datang Ketua dan Anggota Dewan Pertimbangan MUI DKI Jakarta di tengah kesibukannya bisa meluangkan waktunya untuk hadir di acara rapat paripurna siang ini.

“Hari ini alhamdullilah, dua agenda rapat pleno dan paripurna berjalan dengan lancar, sebelumnya silaturahim ini pernah terlaksana juga, yaitu pada acara halal bihalal di Balai Agung bersama seluruh jajaran pengurus MUI DKI Jakarta termasuk Dewan pertimbangannya, dikarenakan pandemi kurang lebih dua tahun melanda khsusunya di Jakarta, seluruh kegiatan di fokuskan kepada acara acara virtual” imbuh KH. munahar.

Diadakannya rapat pleno dan paripurna kali ini bermaksud Penggantian Antar Waktu (PAW) di lingkungan MUI DKI Jakarta yang dilakukan karena tiga sebab, yaitu pengurus yang meninggal dunia, atas permintaan sendiri dan perubahan posisi Jabatan, dan Rapat paripurna kali ini dihadiri unsur Dewan Pertimbangan MUI DKI Jakarta, Pimpinan MUI DKI Jakarta, serta para pimpinan badan, dan lembaga di MUI Jakarta

Diakhir Acara, Ketua Dewan Pertimbangan MUI DKI Jakarta, KH Maulana Kamal Yusuf berpesan kepada pengurus “Kita bekerja harus punya visi yang sama, kerja yang sama, mengingat MUI adalah cerminan ulama yang sikapnya, perbuatannya, menjadi contoh bagi masyarakat muslim.

“Seharusnya kita semua harus memiliki tujuan untuk memperbaiki, mulai dari diri kita, masyarakat kita, kota kita, bahkan negara kita. Kalau boleh kita punya program yang tujuannya menyelamatkan kita dan masyarakat, agar mereka mau dan bisa membaca Al-Qur’an, memahami, dan menempatkan amal perbuatan atau akhlak berdasarkan al Qur’an. Karena Siapa yang mengamalkan Al-Qur’an, InsyaAllah rakhmat selalu hadir di setiap denyut nafas kita”. Tutup Ulama Karismatik Jakarta

The post MUI DKI Jakarta Gelar Rapat Paripurna first appeared on Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta.



INFOKOM MUI DKI JAKARTA KUNJUNGI KANTOR REPUBLIKA 

infokom-mui-dki-jakarta-kunjungi-kantor-republika 

Jakarta 22 Oktober 2021, www.muidkijakarta.or.id INFOKOM MUI DKI JAKARTA KUNJUNGI KANTOR REPUBLIKA 

Ketua Bidang Infokom MUI DKI Jakarta mengunjugi kantor Republika, Jakarta, Jumat (22/10). Pertemuan tersebut sebagai ajang perkenalan sekaligus silaturahim pengurus MUI DKI kepada Redaksi Republika.

Dr. Faiz Rafdhi yang merupakan pemimpin Media MUI DKI Jakarta menghaturkan rasa senangnya karena telah bisa mengunjungi Republika dan disambut dengan baik oleh jajaran redaksi.

“Alhamdullilah, akhirnya kami bisa bersilaturahim di kantor Republika, memang dari awal setelah pelantikan, niat ini sudah direncanakan, karena pandemi yang mengharuskan kita tidak bisa bertatap muka, niat baik ini baru bisa terlaksana hari ini” ujar Faiz Rafdhi

Nur hasan Murtiaji selaku wakil pemred Republika mengatakan Republika menjadi salah satu media yang masih eksis, hingga saat ini masih terus menerbitkan koran, sementara di sejumlah negara, kebanyakan koran sudah mulai tutup.

“Republika yang semula merupakan media cetak, kemudian bertransformasi dengan portal berita online pertama mereka di Indonesia, yakni Republika Online (ROL), kenapa kami masih di koran? Menurut dia, media online memang sangat berkembang pesat, tetapi soal iklan, pengiklan masih banyak yang percaya dengan koran.

Di akhir pertemuannya, MUI DKI Jakarta berharap kerjasama dengan Republika dapat berjalan dengan baik, termasuk giat keislaman di bulan desember nanti, yaitu kegiatan refleksi akhir tahun dengan menghadirkan para ulama dan umaro DKI Jakarta. Tutup Faiz Rafdi .

The post INFOKOM MUI DKI JAKARTA KUNJUNGI KANTOR REPUBLIKA  first appeared on Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta.



DP MUI Kab Mandailing Masa Khidmat 2021-2026 Dikukuhkan

dp-mui-kab-mandailing-masa-khidmat-2021-2026-dikukuhkan

muisumut.or.id, Panyabungan, DP MUI Kab. Mandailing masa khidmat 2021-2026 dikukuhkan oleh Dewan Pimpinan MUI Sumatera Utara, di masjid Agung Nur Ala Nur  Aek Godang, Penyabungan, Rabu (2/3/2022). Pengukuhan yang langsung dihadiri Ketua Umum MUI Suamtera Utara, Dr. H. Maratua Simanjuntak beserta Prof. Dr. H. Asmuni MA selaku Sekretaris Umum. Juga turut hadir Bupati Madina, H. Muhammad Jakfar Sukhari Nasution, Ketua NU, Syekh, H, Musthapa Bakri Nasutioan, Kemenag Madina, H. Ahmad Qosbi, S.Ag, MM. serta Kapolres Madina, Agus Maryana, SH.

Pelantikan dan Pengukuhan pengurus MUI Mandailing Natal ini berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pimpinan MUI Sumatera Utara Nomor: Kep-109/DP-P II/XII/2021.

Muhammad Nasir dikukuhkan sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Mandailing Natal,  dua wakil ketua umum masing-masing H. Muhammad Nurdin dan H.M. Yusuf Nasution serta 12 ketua. Sebagai Sekretaris Umum dijabat H. Ahmad Zainal Khobir, S.Ag, MM dan bendahara umum dr. H. Syafi’i Siregar, S.POG.

Maratua Dalam sambutannya menyampaikan harapannya Semoga kab, Madina menjadi kab, yang terbaik. “ Saya merupakan putra Madina, maka biasanya saya sering diberi kabar dari aparat apabila ada msaalah di Madina”

“Saya berharap dan Bersukur, mari kita doakan MUI semakin baik kepengurusannya ke depan, kadang- kadang perubahan perlu asal menuju kebaikan” ucapnya

Kakankemenag dalam sambutannya menyampaikan MUI sebagai lembaga dan wadah berkumpulnya para ulama ulama dan cendekiawan muslim, diharapkan dapat menjadi motor penggerak kebangkitan umat, pemersatu umat, dan pemberi solusi terhadap masalah masalah keummatan.

MUI juga harus dapat terus membina dan mensosialisasikan  moderasi beragama, ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah dalam upaya terwujudnya umat Islam yang berkualitas dan berkarakter Islam rahmatan lil alamin dalam NKRI, ujarnya.

Sementara itu Bupati Mandailing Natal H. Muhamamd Jaffar Sukhairi Nasution dalam sambutannya mengatakanbahwa kehadiran MUI makin dibutuhkan sebagai organisasi kepemimpinan umat Islam yang bersifat kolektif guna meningkatkan silaturahim dengan terciptanya persatuan, kesatuan, dan kebersamaan umat Islam.

Bupati mengajak MUI bersama sama bergandengan tangan dengan umara untuk melakukan hal-hal yang baik untuk mewujudkan kehidupan beragama dan bermasyarakat yang diridhoi Allah SWT. Kita sebagai umat Islam juga diharapkan bisa mewujudkan ukhuwah islamiyah dan kerukunan antar-umat beragama dalam memantapkan persatuan dan kesatuan masyarakat Kabupaten Mandailing Natal yang kita cintai ini,” tuturnya.

Kepada pengurus yang baru dikukuhkan, Sukhairi mengucapkan selamat bertugas dan mengabdi kepada umat. Dia berharap kerja sama yang selama ini telah terbangun antara ulama dan umara dapat ditingkatkan pada masa-masa mendatang

.



Memperkokoh Ketahanan Keluarga dan Ekonomi Melalui Ketahanan Kebangsaan.

memperkokoh-ketahanan-keluarga-dan-ekonomi-melalui-ketahanan-kebangsaan.

4 November 2021, www.muidkijakarta.or.id .Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) bekerjasama dengan Bidang Perempuan Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (PRK MUI) Provinsi DKI Jakarta, hari ini, Kamis (04/11/2021), menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang diselenggarakan di Gedung Sosial Budaya, Jakarta Islamic Centre, Jakarta Utara.

Acara sosialisasi ini dihadiri, Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni, Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH. Munahar Muchtar, dan sekretaris Umum KH. Yusuf Aman,  Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo, Perwakilan Kepala DKPKP DKI Jakarta, Ketua Bidang PRK MUI DKI Jakarta Nuraini Syaifullah dan Kepala sekretariat Jakarta Islamic Centre Ahmad Johandi.

Ketua Panitia Sekaligus Ketua Bidang PRK MUI DKI Jakarta Hj. Nuraini Syaifullah dalam sambutanya mengatakan, kami  menyambut baik penyelenggaraan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini. Menurut Nuraini, sosialisasi ini sangat penting untuk dipahami dan dimengerti secara benar oleh seluruh warga negara Republik Indonesia pada umumnya, khususnya kepada para ibu, karena ibu sebagai ujung tombak penanaman nilai-nilai kebangsaan kepada keluarga dan masyarakat. Untuk itu kita mengangkat tema Peran Ketahanan Keluarga dan Ekonomi Melalui Ketahanan Kebangsaan.

“Acara ini sangat berarti sekali, mengingat banyak permasalahan selama dua tahun kita di hadapi, pandemi covid 19 yang saat ini masih terjadi, semoga dengan dialog interaktif ini bisa memberikan informasi dan solusi permasalahan yang ada, karena ketahanan bangsa diawali dari ketahanan keluarga” sebut nuraini.

Selain itu, Nuraini Syaifullah juga menyampaikan, menilik pada perjalanan bangsa, tokoh-tokoh perempuan banyak yang berkiprah dari desa, kota, daerah bahkan nasional. Semoga setelah dialog interaktif ini akan dilanjutkan dengan kolaborasi program antara dinas KPKP dan Dinas PPK & UKM dengan bidang PRK MUI DKI Jakarta seperti yang kita lihat ini jakarta sebagai kota dengan semangat kolaborasinya.

Lebih lanjut, semoga kedepannya eksistensi keberadaan bidang PRK MUI DKI Jakarta dapat dirasakan manfaatnya khususnya bagi masyarakat DKI Jakarta “Bidang PRK adalah salah satu bidang yang ada di pengurusan MUI DKI Jakarta yang anggotanya terdiri dari berbagai elemen ormas perempuan, ustazah, akademisi dan professional, alhamdullilah PRK MUI DKI Jakarta telah melaksanakan program, baik program sosial maupun program pendidikan dan dakwah” Tutup Nuraini. 

Hal yang sama disampaikan oleh Ketua Umum MUI DKI Jakarta, “Sosialisasi dan diskusi ini sangat penting guna membangkitkan kembali semangat dan wawasan kebangsaan indonesia, diharapkan peserta dapat memahami dan mengerti apa yang disampaikan. Sehingga, mampu pula menjelaskan dan menanamkam Empat Pilar Kebangsaan ini sejak dini, minimal di lingkungan terdekat dalam kehidupan sehari-hari guna menanamkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air yang menjadi modal dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara” 

Lanjut KH. Munahar Muchtar “saya sangat mengapresiasi pada kegiatan hari ini, peserta sangat antusias dan bisa diikuti oleh ratusan peserta dari bidang PRK MUI DKI Jakarta dan Bidang PRK MUI lima wilayah satu kabupaten, sehingga harapan dari kegiatan ini dapat terealisasi guna mendorong ketahanan pangan dan ekonomi khususnya di Jakarta” Pungkas Ketua Umum MUI DKI Jakarta  

The post Memperkokoh Ketahanan Keluarga dan Ekonomi Melalui Ketahanan Kebangsaan. first appeared on Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta.



Memperkokoh Ketahanan Keluarga dan Ekonomi Melalui Ketahanan Kebangsaan.

memperkokoh-ketahanan-keluarga-dan-ekonomi-melalui-ketahanan-kebangsaan.

4 November 2021, www.muidkijakarta.or.id .Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) bekerjasama dengan Bidang Perempuan Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (PRK MUI) Provinsi DKI Jakarta, hari ini, Kamis (04/11/2021), menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang diselenggarakan di Gedung Sosial Budaya, Jakarta Islamic Centre, Jakarta Utara.

Acara sosialisasi ini dihadiri, Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni, Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH. Munahar Muchtar, dan sekretaris Umum KH. Yusuf Aman,  Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo, Perwakilan Kepala DKPKP DKI Jakarta, Ketua Bidang PRK MUI DKI Jakarta Nuraini Syaifullah dan Kepala sekretariat Jakarta Islamic Centre Ahmad Johandi.

Ketua Panitia Sekaligus Ketua Bidang PRK MUI DKI Jakarta Hj. Nuraini Syaifullah dalam sambutanya mengatakan, kami  menyambut baik penyelenggaraan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini. Menurut Nuraini, sosialisasi ini sangat penting untuk dipahami dan dimengerti secara benar oleh seluruh warga negara Republik Indonesia pada umumnya, khususnya kepada para ibu, karena ibu sebagai ujung tombak penanaman nilai-nilai kebangsaan kepada keluarga dan masyarakat. Untuk itu kita mengangkat tema Peran Ketahanan Keluarga dan Ekonomi Melalui Ketahanan Kebangsaan.

“Acara ini sangat berarti sekali, mengingat banyak permasalahan selama dua tahun kita di hadapi, pandemi covid 19 yang saat ini masih terjadi, semoga dengan dialog interaktif ini bisa memberikan informasi dan solusi permasalahan yang ada, karena ketahanan bangsa diawali dari ketahanan keluarga” sebut nuraini.

Selain itu, Nuraini Syaifullah juga menyampaikan, menilik pada perjalanan bangsa, tokoh-tokoh perempuan banyak yang berkiprah dari desa, kota, daerah bahkan nasional. Semoga setelah dialog interaktif ini akan dilanjutkan dengan kolaborasi program antara dinas KPKP dan Dinas PPK & UKM dengan bidang PRK MUI DKI Jakarta seperti yang kita lihat ini jakarta sebagai kota dengan semangat kolaborasinya.

Lebih lanjut, semoga kedepannya eksistensi keberadaan bidang PRK MUI DKI Jakarta dapat dirasakan manfaatnya khususnya bagi masyarakat DKI Jakarta “Bidang PRK adalah salah satu bidang yang ada di pengurusan MUI DKI Jakarta yang anggotanya terdiri dari berbagai elemen ormas perempuan, ustazah, akademisi dan professional, alhamdullilah PRK MUI DKI Jakarta telah melaksanakan program, baik program sosial maupun program pendidikan dan dakwah” Tutup Nuraini. 

Hal yang sama disampaikan oleh Ketua Umum MUI DKI Jakarta, “Sosialisasi dan diskusi ini sangat penting guna membangkitkan kembali semangat dan wawasan kebangsaan indonesia, diharapkan peserta dapat memahami dan mengerti apa yang disampaikan. Sehingga, mampu pula menjelaskan dan menanamkam Empat Pilar Kebangsaan ini sejak dini, minimal di lingkungan terdekat dalam kehidupan sehari-hari guna menanamkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air yang menjadi modal dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara” 

Lanjut KH. Munahar Muchtar “saya sangat mengapresiasi pada kegiatan hari ini, peserta sangat antusias dan bisa diikuti oleh ratusan peserta dari bidang PRK MUI DKI Jakarta dan Bidang PRK MUI lima wilayah satu kabupaten, sehingga harapan dari kegiatan ini dapat terealisasi guna mendorong ketahanan pangan dan ekonomi khususnya di Jakarta” Pungkas Ketua Umum MUI DKI Jakarta  

The post Memperkokoh Ketahanan Keluarga dan Ekonomi Melalui Ketahanan Kebangsaan. first appeared on Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta.



Memperkokoh Ketahanan Keluarga dan Ekonomi Melalui Ketahanan Kebangsaan.

memperkokoh-ketahanan-keluarga-dan-ekonomi-melalui-ketahanan-kebangsaan.

4 November 2021, www.muidkijakarta.or.id .Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) bekerjasama dengan Bidang Perempuan Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (PRK MUI) Provinsi DKI Jakarta, hari ini, Kamis (04/11/2021), menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang diselenggarakan di Gedung Sosial Budaya, Jakarta Islamic Centre, Jakarta Utara.

Acara sosialisasi ini dihadiri, Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni, Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH. Munahar Muchtar, dan sekretaris Umum KH. Yusuf Aman,  Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo, Perwakilan Kepala DKPKP DKI Jakarta, Ketua Bidang PRK MUI DKI Jakarta Nuraini Syaifullah dan Kepala sekretariat Jakarta Islamic Centre Ahmad Johandi.

Ketua Panitia Sekaligus Ketua Bidang PRK MUI DKI Jakarta Hj. Nuraini Syaifullah dalam sambutanya mengatakan, kami  menyambut baik penyelenggaraan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini. Menurut Nuraini, sosialisasi ini sangat penting untuk dipahami dan dimengerti secara benar oleh seluruh warga negara Republik Indonesia pada umumnya, khususnya kepada para ibu, karena ibu sebagai ujung tombak penanaman nilai-nilai kebangsaan kepada keluarga dan masyarakat. Untuk itu kita mengangkat tema Peran Ketahanan Keluarga dan Ekonomi Melalui Ketahanan Kebangsaan.

“Acara ini sangat berarti sekali, mengingat banyak permasalahan selama dua tahun kita di hadapi, pandemi covid 19 yang saat ini masih terjadi, semoga dengan dialog interaktif ini bisa memberikan informasi dan solusi permasalahan yang ada, karena ketahanan bangsa diawali dari ketahanan keluarga” sebut nuraini.

Selain itu, Nuraini Syaifullah juga menyampaikan, menilik pada perjalanan bangsa, tokoh-tokoh perempuan banyak yang berkiprah dari desa, kota, daerah bahkan nasional. Semoga setelah dialog interaktif ini akan dilanjutkan dengan kolaborasi program antara dinas KPKP dan Dinas PPK & UKM dengan bidang PRK MUI DKI Jakarta seperti yang kita lihat ini jakarta sebagai kota dengan semangat kolaborasinya.

Lebih lanjut, semoga kedepannya eksistensi keberadaan bidang PRK MUI DKI Jakarta dapat dirasakan manfaatnya khususnya bagi masyarakat DKI Jakarta “Bidang PRK adalah salah satu bidang yang ada di pengurusan MUI DKI Jakarta yang anggotanya terdiri dari berbagai elemen ormas perempuan, ustazah, akademisi dan professional, alhamdullilah PRK MUI DKI Jakarta telah melaksanakan program, baik program sosial maupun program pendidikan dan dakwah” Tutup Nuraini. 

Hal yang sama disampaikan oleh Ketua Umum MUI DKI Jakarta, “Sosialisasi dan diskusi ini sangat penting guna membangkitkan kembali semangat dan wawasan kebangsaan indonesia, diharapkan peserta dapat memahami dan mengerti apa yang disampaikan. Sehingga, mampu pula menjelaskan dan menanamkam Empat Pilar Kebangsaan ini sejak dini, minimal di lingkungan terdekat dalam kehidupan sehari-hari guna menanamkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air yang menjadi modal dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara” 

Lanjut KH. Munahar Muchtar “saya sangat mengapresiasi pada kegiatan hari ini, peserta sangat antusias dan bisa diikuti oleh ratusan peserta dari bidang PRK MUI DKI Jakarta dan Bidang PRK MUI lima wilayah satu kabupaten, sehingga harapan dari kegiatan ini dapat terealisasi guna mendorong ketahanan pangan dan ekonomi khususnya di Jakarta” Pungkas Ketua Umum MUI DKI Jakarta  

The post Memperkokoh Ketahanan Keluarga dan Ekonomi Melalui Ketahanan Kebangsaan. first appeared on Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta.



Apa Hukumnya Berpuasa tapi Tidak Shalat

apa-hukumnya-berpuasa-tapi-tidak-shalat

TANYA, muisulsel.com — Assalamualaikum. Mau bertanya, mohon pencerahannya. Bagaimana hukumnya berpuasa tidak shalat ?
— Dari 08872507***

MUI MENJAWAB — Ada dua arus pandangan ulama dalam menyikapi puasa orang yang tidak shalat.

Pertama, mereka berpendapat tidak sah puasanya, sebab ibadah diterima dengan syarat status Islam, shalat adalah penentu keislaman seseorang. Maka orang yang tidak puasa tidak bersyarat, dianggap tidak sah.

Pandangan kedua, bahwa tidak ada keterkaitan antara rukun puasa dan rukun shalat. Dengan demikian, puasanya sah, tapi tidak diterima pahalanya sebab shalat adalah kunci segala ibadah. Ia pun tentu berdosa karena meninggalkan salat.■

*) Dijawab tim Komisi Fatwa MUI Sulsel

The post Apa Hukumnya Berpuasa tapi Tidak Shalat appeared first on MUI SULSEL.



LADUI MUI SUMUT BERSAMA UMAT BAHAS PERNYATAAN MENTERI AGAMA

ladui-mui-sumut-bersama-umat-bahas-pernyataan-menteri-agama

muisumut.or.id, Medan,  Lembaga Advokasi Umat Islam (LADUI) bersama dengan Wakil Ketua Umum MUI, Dr. H. Arso, SH, MH, menerima kunjungan tokoh tokoh umat Islam di Aula MUI Sumatera Utara Jalan Sutomo Ujung/ jalan Majelis Ulama No.3  pada Jumat, 4 Maret 2022. Hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Direktur LADUI  H. Marasamin Ritonga, Raja Makayasa, SH,  Dr. Fauzi, serta Sekretaris LADUI, Dr. Akmaluddin Syahputra, M.Hum beberapa tokoh umat Islam (sekitar 18 orang)

Pada pertemuan ini mendiskusikan permasalahan umat yang menyinggung hati umat Islam, yakni, penganiayaan umat Islam di India, penggusuran masjid, dan pernyataan Menteri Agama terkait azan.

Indra syafii, ketua BKM  amal silaturrahim menyampaikan bahwa Menteri Agama yang menyampaikan  pelecehan Islam, seharusnya ini cepat diseselaikan oleh Pemerintah dalam hal ini Presiden, agar umat Islam tidak melakukan unjuk rasa.

Indra suheri   dalam kesempatan ini berharap MUI bisa menjadi jembatan kami, “bagi kami MUI adalah labuhan hati, tempat kami mengadu. Kami mohon dukungan dan support, karena terkesan ketika kami mau melaporkan permasalahan kepada pihak yang berwajib, malah kami yang diproses karena perbuatan tidak menyenangkan”  tuturnya

Affan  lubis, meminta kepada MUI bisa menjembatani antara ormas Islam terkait hal ini, karena saat ini terlihat antara ormas saling berbenturan hanya dikarenakan ucapan dari Menteri Agama.

Dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua Umum, H. Arso menyampaikan bahwa Ketua Umum tidak bisa hadir dikarenakan ada kegiatan yang lain, ia menyampaikan bahwa pada prinsipnya kehadiran Bapak Bapak ke MUI untuk menyampaikan aspirasi keumatan, adalah sama dengan yang saya rasakan. MUI mengucapkan paresiasi atas  munculnya aspirasi.umat Islam  Namun ia berharap untuk bersabar menunggu sikap Lembaga MUI terhadap peristiwa ini.

Marasamin yang merupakan Wakil Direktur menyatakan siap melayani umat Islam dalam hal pendampingan hukum namun   kita harapkan MUI  bisa menjembatani,  perselisihan antar ormas ini

“Agar kita tidak diadu domba  dengan  ormas  Islam, ada hal  perlu diduskisikan  secara bersama, kita duduk bersama untuk membicarakan permasalahan umat” tutupnya



Ketua TP PKK Provinsi DKI Jakarta Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad bersama PRK MUI Jakarta

ketua-tp-pkk-provinsi-dki-jakarta-hadiri-peringatan-maulid-nabi-muhammad-bersama-prk-mui-jakarta

Jakarta 17 November 2021 | www.muidkijakarta.or.id. Ketua TP PKK Provinsi DKI Jakarta Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad bersama PRK MUI Jakarta

Dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta melalui bidang Perempuan Remaja dan Keluarga menggelar peringatan Maulid Nabi pada rabu (17/11).

Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat ini, dihadiri Fery Farhati Ganis Ketua TP PKK DKI Jakarta, KH. Munahar Muchtar Ketua Umum MUI DKI Jakarta, KH. Munawir Aseli Penceramah Maulid Nabi, Hj. Nuraini Syaifullah Ketua Bidang Perempuan Remaja dan Keluarga (PRK) MUI DKI Jakarta, dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya Ketua bidang PRK MUI DKI Jakarta mengatakan ucapan terimakasih kepada Ibu Gubernur Prov DKI Jakarta, Jajaran pimpinan MUI DKI Jakarta dan BAZNAS (Bazis) DKI Jakarta yang telah hadir pada hari ini yang sekaligus memberikan suport pada kegiatan kegiatan PRK lainnya, semoga Allah membalas dengan kebaikan yang banyak.

Acara ini diawali dengan perkenalan bidang PRK MUI DKI Jakarta sekaligus memberikan pesan kepada masyarakat khususnya Pimpinan Majelis Taklim yang hadir “Semoga peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat menambah keimanan kita kepada Allah dan Rasul-Nya dan lebih mencintai dan mambawa perubahan dalam semua  bidang dalam kehidupan kita” Tutur Hj. Nuraini Syaifullah

Hal yang sama disampaikan oleh Ketua Umum MUI DKI Jakarta, KH. Munahar Muchtar yang mengapresiasi kegiatan hari ini, karena acara ini dapat berjalan dengan lancar sekaligus mengingatkan kita untuk senantiasa mengagungkan dan mencontoh Baginda Nabi Muhammad SAW.

“Alhamdullilah, Acara hari ini dapat berjalan dengan baik, mari kita rapatkan barisan, dan istiqomah di Jalan Allah SWT, dengan itu kita bisa menjalin kebersamaan dalam satu ikatan para ustazah dan  adanya kegiatan ini diharapkan juga dapat membawa keberkahan dan mengangkat permasalahan yang sedang melanda Indonesia” Jelas Munahar

Fery Farhati, mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi kegiatan silaturahmi ibu ibu PRK MUI DKI Jakarta dan Mejelis Taklim Se-DKI Jakarta dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 H. ”Alhamdulillah, hari ini kita dalam keadaaan sehat dan penuh keberkahan, ini sebuah kehormatan saya bisa hadir, karena kita sudah lama merindukan suasana kehangatan dari ibu ibu majelis taklim, biasanya kegiatan ini rutin dilaksanakan, tapi selama dua tahun belakangan kita bisa silaturahim hanya lewat online saja” ujar Ketua TP PKK DKI Jakarta

“Saya sangat menyakini, Jikalau Ustazah bergerak, insyaAllah bisa tertangani semua, untuk itu dimoment Maulid Nabi ini, yang biasa  dilaksanakan pada 12 Rabiul Awwal, ini mengingatkan kita untuk senantiasa meneladani nabi muhammad SAW, karena kita sadar akhlak mulia nabi adalah contoh yang baik, dan itu bisa kita meneladaninya melalui majelis majelis antara kita semua”

InsyaAllah jakarta ini satu satunya kota yang memiliki majelis taklim terbanyak dan itu yang menjaga akhlak dan kehangatan kota ini, tanpa adanya ustazah yang mengajarkan kebaikan kepada ibu ibu rumah tangga, kepada keluarga keluarga yang kemudian dampaknya sangat positif bagi kota ini.

“Ijinkan saya berhqrap, majelis taklim tetap terus hadir di kota Jakarta, di rumah rumah, di sudut sudut kota dan insyaAllah dengan ini memberikan kemudahan bagi jakarta, mari kita doakan karena kebaikan bersama” tutup Ibu Gubernur Provinsi DKI Jakarta.

The post Ketua TP PKK Provinsi DKI Jakarta Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad bersama PRK MUI Jakarta first appeared on Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta.



MUI Serdang Bedagai dan Sadar Group Gelar Manasik Haji dan Umroh

mui-serdang-bedagai-dan-sadar-group-gelar-manasik-haji-dan-umroh

muisumut.or.id, Sei Rampah – Komisi Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sergai dan PT Sadar Group Travel Umroh Cabang Sergai melaksanakan pelatihan manasik haji dan umroh. Manasik berlangsung di Masjid Agung Sergai, Jumat (3/3).

Hadir dalam acara tersebut Ketua MUI Sergai Buya H. Haspul Huznain,SH, H. Abdul Malik Kepala Cabang Sergai Sadar Group Sergai, Yusuf Al Fath,  Ketua Komisi Ukhuwah MUI Sergai dan para peserta yang ikut pelatihan manasik sekitar 30 an orang.

Yusuf Al Fath ketua Komisi Ukhuwah Sergai mengatakan kegiatan ini untuk memberikan pendidikan dan pelatihan manasik haji dan umroh bagi peserta pondok pesantren Imam Muslim.

Sementara itu, H. Abdul Malik, S.Pd Kepala Cabang PT Sadar Group Sergai mengucapkan apresiasi kepada DP Majelis Ulama Sergai yang telah membuat kegiatan manasik ini dengan melibatkan Sadar Group Sergai, semoga kedepan ada program yang bisa bisa dijalankan bersama.

H. Haspul Huznain Ketua MUI Sergai kegiatan haji dan umroh pada dasar ibadah yang agung. Berdoalah kepada Alloh agar kita bisa ke Baitullah, tukasnya. H. Haspul yang pernah menjabat Kabid Haji Kakanwil Sumut, diakhir arahan dan bimbingan berharap agar kegiatan manasik haji dan umroh ini dapat memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat dalam melaksanakan ibadah haji dan umroh. (Syaifulh)



Siber MUI DKI

siber-mui-dki

SIBER MUI DKI

Seperti kita ketahui siber (cyber) adalah sesuatu yang berhubungan dengan sistem komputer dan informasi. Bahkan dalam perkembangannya dalam bahasa yang lebih ringkas, siber dapat diartikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan internet. Jadi kalau dilihat dari perspektif ajaran agama islam Hukum dasar membuat siber itu adalah halal atau boleh. Cuma persoalannya untuk apa siber tersebut dibuat dan dipergunakan. Kalau siber tersebut dibuat dan dipergunakan untuk menegakkan kebaikan dan kemashlahatan bagi umat dan bagi bangsa maka hal demikian tentu jelas merupakan sesuatu yang baik dan terpuji.

Tapi kalau dipergunakan untuk sesuatu yang buruk dan bisa menciptakan suatu kemafsadatan maka tentu dia merupakan suatu hal yang terlarang dan tercela. Oleh karena itu kalau MUI DKI akan membuat sebuah siber tentu tidak ada masalah asal hal demikian dipergunakan untuk kebaikan dan kemashlahatan baik bagi masyarakat , umat dan bangsa serta negara .

Bahkan menurut saya jika bisa seperti demikian keadaannya maka kita sebagai bagian dari umat dan bangsa tentu sangat patut untuk mendukungnya. Dan saya yakin serta percaya bahwa MUI DKI membuat siber tersebut adalah untuk hal demikian sehingga kita harapkan MUI DKI nantinya melalui siber yang dimilikinya akan bisa berbuat baik dan terbaik bagi umat bangsa dan negaranya dengan melaksanakan satu tugas suci dan mulia dalam agama yaitu menegakkan dakwah amar maruf nahi mungkar artinya menyeru dan mengingatkan orang dan warga bangsa akan kebaikan dan mencegah mereka dari berbuat mungkar. Bila MUI DKI bisa melaksanakan tugas ini dengan baik maka kehadiran siber ini selain harus kita sambut gembira tapi kita juga sangat baik dan sangat patut untuk mendukungnya. Tks

Anwar abbas
Wakil ketua umum MUI.

The post Siber MUI DKI first appeared on Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta.



Penimbunan Minyak Goreng Haram, Ini Penjelasannya Menurut MUI Palu

PALU— Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, menyesalkan penimbunan minyak goreng oleh oknum distributor di Palu. Penimbunan ini pun disebut sebagai perbuatan itu haram karena menyulitkan warga mendapatkan komoditas tersebut di pasaran.

“Kalau ditinjau dari aspek hukum Islam, penimbunan barang yang menjadi kebutuhan masyarakat, apalagi komoditas itu menjadi kebutuhan pokok, maka perbuatan itu hukumnya haram atau dilarang agama,” kata Ketua MUI Kota Palu, Prof Zainal Abidin saat dihubungi di Palu, Jumat (4/3/2022).

Dia menilai penimbunan minyak goreng itu akan memicu lonjakan harga di pasaran karena permintaan konsumen meningkat.

Sehingga, apa yang dilakukan oknum distributor itu sangat merugikan Pemerintah dan masyarakat.

Dari cara-cara seperti itu, katanya, sudah tentu masyarakat akan kesulitan mendapatkankomoditas tersebut.

Sehingga, praktik penimbunan dengan maksud menaikkan harga sangat dilarang dalam Agama Islam, bahkan masuk dalam kategori haramkarena keuntungan diperoleh di atas kesulitan rakyat.

MUI juga memiliki kewajiban dalam urusan perdagangan barangkarena organisasi yang melibatkan para ulama itu memiliki legitimasi dalammenentukan suatu produk makanan dan minuman haram atau halal.

“Kami mengimbau kepada pihak-pihak tertentu yang berkecimpung di dunia perdagangan, jangan melakukan praktik-praktik ini, tentu dampaknya merugikan orang banyakkarenaperbuatan semacam itu adalah bagian dari dosa,” katanya.

Atas kejadian tersebut, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Palu itu juga meminta aparat penegak hukum melakukan penindakan sesuai peraturan perundang-undangan berlaku, karena perbuatan itu adalah tercela yang membuat situasi perekonomian daerah bisa menjadi buruk.

“MUI tidak merestui tindakan-tindakan semacam itudan apa yang dilakukan oknum tertentu merupakan perilaku buruk. Kami juga menaruh apresiasi apa yang telah dilakukan Satuan Tugas Pangan (Polri)yang telah membongkar praktik penimbunan minyak goreng,” katanya.

Sebelumnya, Satgas Pangan Kepolisian Daerah (Polda) Sulteng berhasil membongkar dugaan penimbunan 53.869 liter minyak goreng milik salah satu distributor CV AJ di Kota Palu, Kamis (3/3/2022).

Menurut Kepala Satgas Pangan Polda Sulteng Kombes Pol. Ilham Saparona, gudang yang menjadi tempat penimbunan puluhan ribu liter minyak goreng itu langsung disegel.

“Kami sudah menyegel dua tempat setelah kami temukan ribuan liter minyak goreng merk Viola, yang sudah ditimbun sejak Oktober 2021. Totalnya ada 4.209 dos atau 53.869 liter,” ujar Ilham. (Antara/ Nashih)



Fatayat NU Ranting Srikaton Pringsewu Gelar Konferensi

fatayat-nu-ranting-srikaton-pringsewu-gelar-konferensi

Pringsewu: Fatayat NU Ranting Srikaton Kec. Adiluwih Kabupaten Pringsewu menggelar Konferensi, Senin (28/2/2022) dengan tajuk “Mendorong Perempuan Aswaja untuk Memerankan Diri pada Kancah Kehidupan, Hingga Tercipta Kemandirian, Kecerdasan dan Kesejahteraan Masyarakat”.

Acara yang digelar di Masjid Ta’limul Hidayah Srikaton dihadiri oleh H. Adek Gunawan Kepala Pekon Srikaton, Iin Irawan, S.Pd.I Anggota DPRD Kabupaten Pringsewu, jajaran PC Fatayat NU Kabupaten Pringsewu, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

Hj. Nurul Hasanah, S.Pd.I Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Pringsewu dalam sambutannya mengatakan konferensi adalah agenda rutin untuk mengevaluasi apa saja yang telah dilakukan dikepengurusan ini, dan mudah-mudahan konferensi ini dapat berlangsung dengan khidmah, aman serta terpilihnya ketua yang terus berkomitmen mandiri dan bertanggung jawab menjalankan estafet kepemimpinan kedepan.

“Semoga kepengurusan kedepan lebih maju dan kompak dalam hal kebaikan. Terus bergerak menerbarkan kebaikan dan membentengi diri dengan ASWAJA An Nahdliyah, sehingga tidak terpengaruh informasi hoaks,” kata Hj. Nurul Hasanah, S.Pd.I

Hj. Nurul Hasanah, S.Pd.I berharap supaya Fatayat NU sebaiknya diam ketika mendapat informasi hoaks yang belum jelas kebenaranya, sebagaimana anjuran Fatwa MUI No 24 Tahun 2017 tentang Hukum dan Pedoman Bermuamalah Melalui Media Sosial. Fatwa ini sangat bermanfaat bagi umat Islam untuk menjadi panduan dalam menyikapi derasnya informasi di era media sosial saat ini.

Lebih jauh Hj. Nurul Hasanah, S.Pd.I mengatakan, dalam  menggerakkan Fatayat sebaiknya diniatkan untuk memperbaiki diri, menjaga hati, jari dan lisan. Apa yang keluar dari mulut kita itulah yang mencerminkan siapa kita.

Senada dengan hal tersebut Kaminem Ketua Muslimat NU Ranting Srikaton yang juga hadir dalam acara ini turut menyampaikan nasihat. Jangan takut tidak memiliki uang atau seragam, semua anggota Fatayat bisa menyampaikan dan koordinasi dengan Muslimat NU, insyaAllah Muslimat akan membantu semaksimal mungkin.

Sementara Tresnawati, S.Pd.I Ketua Ranting Fatayat NU Srikaton terpilih, menyampaikan terimakasih kepada sahabat Fitriyani, S.Kom atas pengabdiannya selama 4 tahun kepengurusan. Ia akan berusaha semaksimal  mungkin untuk melanjutkan dan menambahkan program kegiatan Fatayat NU Ranting Srikaton yang harapannya bisa lebih baik lagi kedepannya dalam menjalankan Amanah yang mulia ini.

H. Adek Gunawan Kepala Pekon Srikaton pada kesempatan tersebut mengucapkan terimakasih kepada para suami yang telah mengizinkan para istri untuk aktif di Fatayat NU untuk mengisi kegiatan desa ini, mereka semua adalah para pejuang desa, tanpa izin dari suami tidak mungkin semua akan tercapai sebaik ini.

“Semoga Fatayat NU bisa memberikan contoh atau teladan dalam lingkup keluarga, karena semua berawal dari dukungan keluarga. Dan selamat menjalankan amanah kepada pengurus baru Fatayat NU, Semoga kepengurusan kedepan dapat terus mencetak dan melahirkan generasi “Baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghofur,” kata H. Adek Gunawan.

H. Adek Gunawan juga mengajak semua masyarakat supaya tetap tenang menghadapi situasi pandemi, jangan kendor menerapkan protokol Kesehatan. Mudah-mudahan Allah senantiasa segera mengangkat pandemi ini dari muka bumi selamanya, serta ekonomi kita bisa bangkit. (Neneng Yulia Ermawati/Rita Zaharah)



PC Fatayat NU Lampung Tengah Gelar LKD di Ponpes Sabilun Najah 

pc-fatayat-nu-lampung-tengah gelar-lkd-di-ponpes sabilun-najah 

Lampung Tengah:  Jajajaran keluarga besar Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung kembali menggelar proses kaderisasi, yakni Latihan Kader Dasar (LKD).

LKD PC Fatayat NU Kabupaten Lampung Tengah di laksanakan di komplek Pesantren Sabilun Najah, Kampung Rejo Asri, Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, Sabtu-Ahad, (26 – 27/2/2022), bertepatan 23-24 Rajab 1443 H.

Ketua PC Fatayat NU Lampung Tengah, Hj. Mar’atus Sholekhah, S.Ag, M.M, dalam sambutannya menyampaikan, program pengkaderan yang ada di Fatayat NU dengan harapan dari kegiatan ini para peserta mendapatkan penguatan kapasitas, bekal dan muatan tentang NU dan perjuangan NU, kita harus merapatkan barisan untuk bergerak bersama dan meningkatkan militansi, berjuang bersama agar maju dan berdayaguna bersama para alim ulama menjaga NKRI sekaligus menjaga tradisi Aswaja an Nahdliyyah.

“Latihan Kader Dasar ini adalah bagian dari eksistensi organisasi, hidupnya organisasi adalah dengan hidupnya proses kaderisasi dalam setiap tingkatannya, sehingga terwujudlah kader Fatayat NU di Kabupaten Lampung Tengah umumnya, khususnya diwilayah Kecamatan Seputih Raman ini, yang istikomah, militan, bermanfaat, dan mandiri seperti dalam tema kegiatan ini ” tutup alumni IAIN Kota Metro ini.

Tema besar yang diusung dalam LKD PC Fatayat NU Kabupaten Lampung Tengah tahun 2022 di komplek Pesantren Sabilun Najah, Kampung Rejo Asri, Kecamatan Seputih Raman ini adalah “Mewujudkan Kader Fatayat NU Yang Mandiri Bermartabat dan Bermanfaat Bagi Umat”.

Adapun materi – materi pokok LKD PC Fatayat NU Kabupaten Lampung Tengah yang disampaikan antara lain; Ahlussunnah wal Jama’ah dan Ke-NU-an, Leadership dan Keorganisasian, Islam dan Wawasan Kebangsaan, Analisis Sosial dan Gender, Kewirausahaan, Demokrasi, HAM dan Hak-hak Perempuan, Dasar-dasar Jurnalistik dan Rencana Tindak Lanjut.

Peserta LKD PC Fatayat NU Lampung Tengah ini adalah dari pengurus PAC Fatayat NU Kecamatan Seputih Raman, pengurus Pimpinan Ranting Fatayat NU se Kecamatan Seputih Raman, dan lain-lain sebanyak 53 peserta. Disela – sela LKD PC Fatayat NU juga dihelat agenda pelatihan pembuatan sabun cuci piring.

Sedang para pemateri dari PCNU Kabupaten Lampung Tengah, MWC NU Seputih Raman, PC Lakpesdam NU Lampung Tengah, PC LTN NU Lampung Tengah, PW Fatayat NU Lampung, para alumni ToT PC Fatayat NU Lampung Tengah, dan lain-lain.

Secara sosiologis dan geografis, kader-kader Fatayat NU Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah tersebar pada empat belas (14) Kampung / Desa, yaitu; Rejo Basuki, Rejo Asri, Rukti Endah, Rama Dewa, Ratna Chaton, Ramayana, Rama Indra, Rukti Harjo, Rama Gunawan, Rama Oetama, Rama Nirwana, Rama Murti, Rama Klandungan dan Buyut Baru. (Akhmad Syarief Kurniawan/Rita Zaharah)



Ketum MUI: Media Memiliki Tugas Mulia dalam Bulan Suci Ramadhan

JAKARTA — Puasa Ramadhan menjadi momentum untuk memberikan tayangan yang baik dan amanah. Hal ini dalam rangka mewujudkan cita-cita mulia, meraih ruh sejati dalam kehidupan yakni akhlak karimah di bulan suci Ramadhan.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Miftahul Akhyar menyerukan agar tayangan di bulan Ramadhan harus memiliki dampak positif terutama dalam hal beribadah kepada Allah.

“Media yang Anda pimpin memiliki tugas yang penting dan mulia terutama dalam bulan suci Ramadhan” kata Kiai Miftah saat menyampaikan sambutan dalam Halaqah Siaran Ramadhan 1443 H, Jakarta, Senin (01/03/2022)

Ketum MUI menekankan bahwa sepatutnya momentum Ramadhan harus bisa menjadikan pribadi yang ikhlas yakni melepaskan jiwa kita dari selain Allah. Sebab, dengan keikhlasan kita dapat beribadah dengan baik.

“Kita jadikan puasa ini sebagai sebuah amanah, sebuah tugas dari Allah, kita sebagai makhluk yang memang diciptakan sebagai khalifah pemakmur bumi ini,” kata Kiai Miftah.

Menurut Kiai Miftah hubungan yang terjadi di dunia dengan media massa sudah berlangsung sejak lama. Perkembangan teknologi dan komunikasi di dunia semakin pesat hal ini dapat mempermudah komunikasi dari satu tempat ke tempat lain.

Kiai Miftah mengutip perkataan Rasulullah yang menyatakan bahwa ‘sesungguhnya penerangan, penjelasan, penyampaian sebuah berita ibarat seperti sihir sangat bisa menarik bahkan membalikan sebuah berita menciptakan sebuah opini yang tidak benar menjadi benar dan sebaliknya’.

“Tugas kita adalah membenarkan yang benar,” kata Kiai Miftah menegaskan.

Kiai Miftah berharap agar kesempatan ini antara MUI dengan awak media digunakan untuk memperkuat makna puasa menahan diri yang tujuannya dapat menayangkan tayangan yang baik.

(Ilham Balindra/Fakhruddin)



KOPERTAIS WIL IX SUMUT, SIAP SUKSESKAN MTQ KE-38 TINGKAT PROVINSI SUMATERA UTARA

kopertais-wil-ix-sumut,-siap-sukseskan-mtq-ke-38-tingkat-provinsi-sumatera-utara

muisumut.or.id, Medan, KOPERTAIS Wil IX Sumatera Utara nyatakan siap untuk laksanakan MTQ XXXVIII Provinsi Sumatera Utara. Hal ini sebagaimana dipaparkan Panitia Penyelenggara pada acara pertemuan selkaligus ekspose dengan LPTQ Kabupaten/Kota dan Kafilah Khusus se-Sumatera Utara pada Senin, 28 Februari 2022.

Pertemuan yang dilakukan di Aula Cemara BPSDM Sumatera Utara dilaksanakan dengan prokes yang ketat. Utusan Kab/Kota dan Kafilah Khusus hanya dibatasi satu orang saja. Sekretaris Panitia Penyelenggara Prof. Dr. H. Hasan Bakti Nasution dan Dr. Zulham, M.Hum memaparkan lokasi dan fasilitas yang akan disiapkan UIN Sumatera Utara  dalam pelaksanaan MTQ. MTQ Ke- 8 ini dilaksanakan di UIN Sumatera Utara yang arena permusabaqahan dipusatkan di dua kampus yakni Kampus I Sutomo dan Kampus II Pancing. Pelaksanaan MTQ dilaksanakan mulai 20-28 Maret 2022 yang rencananya akan dibuka langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, H, Edy Rahmayadi.

Menurut Hasan Bakti, Rektor UIN SU Prof. Syahrin Harahap, MA telah membentuk Tim Khusus untuk intens dalam mengurus segala kesiapan sarana dan prasarana MTQ. Pihak panitia, UIN telah melakukan rapat-rapat dan koordinasi untuk mempersiapkan segala yag berkaitan dengan pelaksanaan MTQ. Zulham juga menyebutkan “Tim Prokes juga akan disiagakan, begitu juga dengan Tim Kesehatan akan terus disiagakan khususnya yang berkaitan dengan peserta dari berbagai kafilah akan benar-benar dipantau dan diperhatikan dan memastikan akan memberlakukan prokes dengan ketat.” Ujarnya

Acara Ekspose tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua umum LPTQ SU, Dr Asren Nasution, MA. Dalam sambutannya Asren menyampaikan tidak ada lagi Technical Meeting dengan LPTQ Kab/Kota. Pertemuan ini sekaligus membahas Teknis Permusabaqahan. Asren menyebutkan bahwa Musabaqah tahun ini akan menerapkan standar Prokes yang sangat ketat. Ini lah salah satu isi dari Komitmen Bersama yang dtandatangani bersama-sama antara panitia, LPTQ Kab/Kota dan Kafilah khusus serta Panitia Penyelenggara Kopertais/UIN Sumatera Utara dan Panitia Pelaksana Teknis Permusabaqahan.

Asren juga menambahkan bahwa pelaksanaan MTQ akan terus berkordinasi dengan pihak gugus tugas Covid-19. Tentunya jika dalam perjalanan pelaksanaan MTQ Level Status Covid -19 di Medan bertambah tinggi, maka pelaksanaan MTQ akan menyesuaikan dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Bahkan, jika memang kondisi tidak memungkinkan, panitia siap untuk melaksanakan MTQ tanpa pengunjung/penonton di arena sama sekali, tegas Asren.

Dalam pertemuan ini Juknis LPTQ Nasional dan Hasil Rakorsus LPTQ Kab/Kota dan Kafilah Khusus se Sumatera Utara kan dijadikan sebagai Pedoman Utama dalam pelaksanaan Musabaqah, khususnya dibidang Teknis Permusabaqahan. Ekspose dan Pembicaraan juknis dipimpin Drs. Palit Muda Harahap dan Dr. Milhan Yusuf.

Pertemuan ini juga menghasilkan Komitmen untuk Bersama-sama bertanggungjawab melaksanakan MTQ Tingkat Provinsi Tahun 2022 yang sukses dan bermartabat.
Ketua Panitia Pelaksana Tekhnis Permusabaqahan MTQ Ke 38 Provinsi Sumatera Utara Dr. Hj. Halimatussa’diyah Lubis, MA didampingi Sekretaris Dr. Irwansyah, M.H.I juga menyampaikan bahwa Panitia Teknis Permusabaqahan akan terus maksimal berkordinasi dengan Panitia Daerah (UIN SU) untuk mensukseskan MTQ ini. Secara estafet, rapat-rapat sudah dilakukan, baik Menyusun teknis yang merujuk Regulasi yang ada, amupun Buku Panduan Permusabaqahan yang berisis Juknis dan Tata Tertib Permusabaqahan yang insya Allah dalam waktu dekat akan rampung dan dicetak. Ujarnya. Ketua Harian LPTQ SU, H. Ikhwan Lubis juga menambahkan bahwa Pihak LPTQ Sumatera Utara akan terus bahu membahu dengan Panitia untuk melaksanakan MTQ agar suskes dan bermartabat, tentu untuk membahwa nama baik Sumatera Utara pada even MTQ Nasional di Kalsesl pada tahun 2022 mendatang. Pungkasnya []



Jelang Ramadhan, MUI Ajak Lembaga Penyiaran Muliakan Program Siaran

jelang-ramadhan,-mui-ajak-lembaga-penyiaran-muliakan-program-siaran

Muisumut – Menjelang bulan suci Ramadhan, Majelis Ulama Indonesia mengajak sejumlah lembaga penyiaran di tanah air untuk muliakan program siaran, Selasa (1/3).

Ajakan ini disampaikan lewat kegiatan “Halaqah Siaran Ramadhan 1443H/2022M” yang digelar secara hybrid di kantor MUI dan melalui aplikasi zoom.

Lewat kegiatan ini juga berbagai lembaga penyiaran turut diundang mulai dari lembaga penyiaran televisi hingga radio untuk hadir.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar, yang turut hadir memberikan sambutannya mengatakan bahwa media memiliki tugas mulia. Kekuatan media juga memiliki kekuatan tersendiri yang bisa membawa pengaruh besar.

“Karena kita tahu bagaimana peran penting media maka di bulan Ramadan nanti jangan sampai keliru. Media punya tugas membenarkan yang benar, apalagi nanti pada bulan suci Ramadhan,” terangnya.

Ajakan MUI untuk memuliakan program siaran ini juga bukan hanya sekadar ajalan. Berangkat dari data sanksi yang dilakukan oleh media.

Hal ini pun dipaparkan secara langsung oleh Komisioner KPI Pusat, Mimah Susanti, yang memaparkan sedikitnya ada 13 lembaga penting nyiaran yang mendapat sanksi terkait tayangan di bulan Ramadhan.

“Dari tahun 2018-2021 terdapat data sanksi yang dilakukan para lembaga penyiaran pada bulan Ramadhan. Data sanksi tersebut berkenaan dengan program Sinetron, Talkshow, Variety Show, dan Iklan mendominasi sanksi yang dijatuhkan pada bulan Ramadan,” paparnya.

Mimah pun kembali menyampaikan kepada para lembaga penyiaran untuk turut mengindahkan regulasi, etika, serta peraturan lainnya tentang penyiaran.

“Kalau memang kita benar-benar perhatikan lagi bagaimana regulasinya, etika, serta peraturan yang menyangkut tentang penyiaran harapan kita memang siaran ramadhan nanti bukan sekedar tontonan,” ucapnya.

Ajakan muliakan program siaran di bulan Ramadhan ini juga dilakukan lewat deklarasi komitmen bersama para lembaga penyiaran. Deklarasi dipimpin langsung Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis, untuk diikuti sejumlah lembaga penyiaran yang hadir pada kegiatan tersebut. (YLT)



Sejumlah Lembaga Penyiaran Deklarasikan Tayangan Ramadhan Bermartabat

JAKARTA— Sejumlah lembaga penyiaran televisi dan radio mendeklarasikan komitmen untuk melahirkan konten-konten Ramadan yang mendidik masyarakat dan menguatkan peradaban umat. Komitmen tersebut tertuang dalam 5 Deklarasi Halaqah Ramadan.

Selain poin tersebut, peserta juga berkomitmen menghormati bulan suci Ramadan dengan tayangan isi siaran yang menjaga kesucian dan kehormatan bulan puasa, tidak menayangkan beragam isi siaran Ramadan yang merendahkan martabat manusia, mengandung muatan fitnah, menghasut, menyesatkan, menyebarkan pornografi dan perbuatan tercela lainnya, menguatkan tayangan Ramadan yang menghormati Islam sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia, dan menaati aturan serta etika bermedia guna menjaga kekhusyukan bulan suci Ramadan.

Deklarasi yang dipimpin Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis tersebut disampaikan dalam Halaqah Siaran Ramadan 1443 H/ 2022 M yang digelar Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kantor MUI, Jakarta, Selasa (1/3/2022).

Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar, menggarisbawahi tugas mulia yang diemban media. Dia menukilkan sabda Rasulullah SAW tentang kekuatan informasi atau berita yang bisa mempunyai kekuatan seperti sihir.

Maknanya bisa menarik dan membalikkan berita menciptakan opini yang dianggap benar padahal semula tidak benar. Ini hanya karena pemberitaan terus menerus, sehingga menciptakan opini sesat jadi benar dan sebaliknya. “Tugas Anda (media) adalah membenarkan yang benar, terutama pada bulan suci Ramadan,” kata dia.

Dia mengatakan amalan wajib Ramadan bisa mendapat pahala berlimpah, yang wajib bisa diganjar 70 kali lipat. Dia mengajak kerjasama antara MUI, media, dan stakeholder sehingga Ramadan yang datang tiap tahun bisa kondusif.

Hal Ini berangkat dari makna dan hikmah penting imsak (menahan diri) sebagai arti dan tujuan penting puasa. “Kenyataan di mana? Pertelevi dan surat kabar, begitu puasa justru iklan konsumstif, disertai dengan ucapan-ucapan yang tidak kondusif,” kata dia sembari kembali mengajak insan pertelevisian dan industri media bersama-sama mewujudkan kondusivitas Ramadan.

Sementara itu, saat menyampaikan materi, Kiai Cholil berpesan agar dai harus mempunyai standar sebagai dai agar memenuhi tiga hal yaitu yang pertama Islam wasathy, atau Islam moderat. Kedua, Islam yang seirama dengan NKRI, dan yang ketiga metode dakwah yang memberikan aspirasi sekaligus memberikan inspirasi.

“MUI terbuka memberikan masukan dan saran konstruktif kepada pelaku dan industria agar dakwah televisi berkualitas dan bermartabat,” ujar dia.
Ketua Pokja Media Watch dan Literasi Komisi Infokom MUI, Gun Gun Heryanto, mengatakan halaqah ini memiliki tiga tujuan. Pertama silaturahim lembaga penyiaran dengan MUI.

Kedua, membangun pemahaman bersama tentang konten siaran Ramadan yang berkualitas dan menguatkan peradaban umat. Ketiga, sebagai refleksi dan evaluasi dari tayangan siaran Ramadan tahun sebelumnya.

Dia juga menyampaikan halaqah ini berangkat dari fakta bahwa siaran Ramadan di TV tahun lalu masih belum mencerminkan keinginan bersama.

“Masih banyak terdapat pengaduan masyarakat terhadap siaran Ramadan terutama sejumlah program yang dianggap berisi hal yang kurang pas dari sisi regulasi, etika maupuan ajaran Islam” kata dia.


Dia mengatakan aduan masyarakat itu sebagai respons balik publik terhadap siaran Ramadan televisi yang mencerminkan adanya ketidaksinkronan antara isi siaran Ramadan dengan ‘suasana kebatinan’ Ramadan.


“Seharusnya, program siaran Ramadan menampilkan tayangan yang memang mendukung kekhusyukan menjalankan ibadah Ramadan,” ujar dia sembari mengajak lembaga penyiaran untuk bersama-sama menghadirkan tayangan atau konten Ramadan yang berkualitas.



Kiai Asrorun Niam Ungkap 4 Fatwa MUI untuk Wujudkan Siaran Ramadhan Ramah Keagamaan

JAKARTA – Terdapat empat fatwa yang diterbitkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait dengan pewujudan siaran Ramadhan yang ramah keagamaan.

“Keempat fatwa tersebut dapat menjadi acuan bagi lembaga penyiaran, khususnya mengenai program yang akan ditayangkan saat bulan Ramadhan,” jelas Ketua MUI Bidang Fatwa, KH Asrorun Niam Sholeh pada acara Halaqah Siaran Ramadhan 1443 H/ 2022 yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Kiai Niam menyebutkan keempat fatwa tersebut yaitu:

Pertama, fatwa nomor 287 tahun 2001 tentang pornografi dan pornoaksi. Fatwa ini menjadi salah satu sumber dan masukan terhadap UU Pornografi yang dikeluarkan oleh Pemerintah pada tahun 2008.

Kedua, fatwa nomor 5 tahun 2010 tentang infotainment yang dikeluarkan saat Musyawarah Nasional MUI tahun 2010 di Jakarta.

Ketiga, fatwa nomor 57 tahun 2014 tentang LGSP (Lesbi, Gay, Sodomi, dan Pencabulan).

Keempat, fatwa nomor 24 tahun 2017 tentang hukum dan pedoman bermuamalah dari media sosial.

“Fatwa-fatwa yang telah dikeluarkan tersebut merupakan bentuk khidmah MUI sebagai pelayan ummah dan mitra Pemerintah,” kata dia.

“Posisi MUI sebagai pelayan umat yaitu memastikan masyarakat dapat menjalankan ajaran agama sesuai dengan kaidah keagamaan tanpa hambatan yang memadai, termasuk melalui siaran yang tidak ramah terhadap Ramadhan,” tambahnya.

Menurut Kiai Niam, prinsip ibadah keagamaan tak hanya memiliki dimensi ilahiyah saja yang merupakan manifestasi ketundukan dan kepatuhan total kepada Allah. Dikatakan Kiai Niam, aktivitas ibadah khususnya puasa harus menjelma pula dalam aktivitas sosial yang baik.

Aktivitas puasa yang bersifat personal harus diikuti dengan kemampuan mengendalikan diri dari maksiat dan perilaku yang merugikan orang lain.

Atas dasar itulah, ia mengatakan bahwa media sebagai fasilitator konten yang tersebar baik di TV maupun sosial media bertanggung jawab penuh terhadap apa yang disiarkan.

Kiai Niam menjelaskan alasannya karena selama ini perilaku buruk dapat timbul melalui aktivitas penyiaran yang hanya berorientasi pada eksploitasi ghibah, namimah, talkshow debat tanpa makna yang tidak memiliki visi ramah terhadap kesucian bulan Ramadhan.

“Mengutip pendapat dari Imam Nawawi dalam kitab al-Majmu seandainya orang yang tengah berpuasa, namun dia tetap mengeksploitasi info tentang ghibah ataupun memfasilitasi tersebarnya kabar tersebut maka dia maksiat. Sekalipun bisa jadi tidak membatalkan puasa yang tengah dijalankan,” ujar Ketua MUI Bidang Fatwa ini.

Kiai Niam juga mengingatkan terdapat tiga etika yang perlu diperhatikan dalam dunia penyiaran.

Pertama, menyampaikan informasi mengenai kebaikan atau diam. Awak media bisa berkomitmen untuk membuat siaran yang positif sebagai edukasi sekaligus hiburan yang bisa menginspirasi.

Kedua, tidak boleh menyiarkan setiap sesuatu yang menarik. Hal ini dikarenakan tidak jarang sebuah berita yang belum ada verifikasi dari narasumber langsung disiarkan tanpa mekanisme klarifikasi dan konfirmasi.

Ketiga, menjaga keasusilaan, menghindari pornografi, erotisme dan aktivitas maksiat lainnya.

“Bermuamalah melalu media sosial dan penyiaran sangat berkaitan dengan muamalah syariah yaitu berdasarkan pada muasyaroh bil ma’ruf, komitmen membangun persaudaraan, tidak memecah belah, wasiat akan kebenaran serta mengajak kepada kebenaran,” imbuhnya.(Isyatami Aulia/Angga)