JAKARTA— Belakangan ini viral narasi akhir zaman dan terminologi Bangsa Rum terhadap Rusia (sekutu Muslim di akhir zaman) yang merupakan hasil bacaan terhadap suatu teks hadits dan fenomena konflik Rusia-Ukraina.
Menanggapi itu, Wakil Ketua Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) MUI Pusat, Merlinda Irwanti, meminta umat Islam aktif menyuarakan kontra narasi dengan lebih bijak dan selektif sebagai komunikator.
“Kita harus membuat kontranarasi terhadap viral-viral hadits yang menyatakan bahwa Rusia adalah kaum Rum kita di akhir zaman,” ucapnya dalam acara Webinar Konflik Ukraina oleh pihak BPET-MUI Pusat, Jumat (8/4/2022).
Sebagai seorang ahli komunikasi, Merlinda menyebut hermeneutika sebagai metode interpretasi/penafsiran terhadap teks-teks al-hadits sangat berpengaruh terhadap kesimpulan makna yang dihasilkan dari suatu bacaan.
Maraknya narasi akhir zaman belakangan ini di media sosial, kata Merlinda, disebabkan semua orang dengan leluasa melakukan interpretasi secara bebas dengan latar keilmuan masing-masing tanpa basis konsep hermeneutika yang dapat dipertanggungjawabkan.
“Ketika kita semua menafsirkan dengan beragam interpretasi itulah akan terjadi kekacauan tentang apa yang disebut al-kubra akhir zaman bahwa Rusia adalah kaum Rum itu begitu melebar di media sosial,” beber Merlinda dalam Webinar yang berlangsung secara online itu.
Lebih lanjut, Merlinda tidak membenarkan terminologi Kaum Rum yang dinisbatkan kepada Bangsa Rusia atau narasi akhir zaman dari konflik Ukraina, selain bersifat interpretatif yang sangat dipengaruhi subjektivitas seseorang, konflik Ukraina juga bersifat geopolitis yang tidak didapati masalah antarkeagamaan di dalamnya.
“Kita memang yakin bahwa akhir zaman itu terjadi, dan pasti terjadi. Tapi tidak dalam konteks peperangan antara Rusia dan Ukraina saat ini,” terangnya.
Karena itu, dia menyebut umat Islam sebagai bagian dari komunikator harus bisa menghadirkan pemahaman yang komprehensif di tengah maraknya narasi dan terminologi destruktif yang menyesatkan. “Kita para komunikator perlu menghadirkan intelektual keislaman Indonesia sebagai penengah dalam narasi akhir zaman tadi,” ucap Merlinda menjelaskan. (A Fahrur Rozi, ed Nashih)
All posts by Admin
PMII Kota Metro, Lampung Tolak Kenaikan Harga Sembako
Metro: Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Metro, Provinsi Lampung, akan turunkan massa menolak kebijakan pemerintah yang membuat masyarakat tersiksa. Tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), tolak kenaikan harga bahan pokok, sampai tolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
“Saya rasa melihat kondisi hari ini, sudah sangat kongkrit untuk mahasiswa turun kejalan”, terang Amanda Wijaya, Ketua PC PMII Kota Metro, Jum’at (8/4/2022) siang.
Keterpurukan ekonomi masyarakat akibat Pandemi Covid-19 belum terselesaikan. Pimpinan PC PMII Kota Metro, Amanda Wijaya menganggap Pemerintah seharusnya dapat membuat kebijakan pro-rakyat untuk membuat kebijakan yang dapat memulihkan perekonomian nasional.
“Dalam Kondisi Seperti ini Pandemi Covid 19 bukanya pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang pas malah membuat kebijakan yang imbasnya tidak berpihak kepada rakyat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Amanda Wijaya memandang masuk bulan April akan jauh lebih baik dari pada sebelumnya, tetapi nyatanya makin diperparah dengan kenaikan harga di berbagai sektor yang terus bermunculan.
“Pada awal bulan April sendiri kita di sambut dengan Kenaikan BBM yang sebelumnya 9.600 menjadi 12.750, Kenaikan Harga Bahan Pokok, Kenaikan PPN 10% Menjadi 11%,” tambahnya.
Amanda Wijaya juga menyoroti akan kegagalan pemerintahan dalam prinsip Good Governance.
“Melihat kondisi seperti ini artinya suatu kegagalan bagi Pemerintah dalam melihat realitas sosial yang ada,” tegasnya.
Seruan menolak kenaikan BBM, Menolak kenaikan harga bahan pokok dan menolak kenaikan PPN sudah dilontarkannya melalui media sosial. Ia juga akan turun bersama mahasiswa yang tergabung di PC PMII Kota Metro untuk aksi turun ke jalan baik di daerah maupun di pusat nantinya.
“Disini saya Amanda Wijaya Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kota Metro Menolak Kenaikan BBM, Menolak Kenaikan Harga Bahan Pokok, menolak kenaikan PPN dan menolak perpanjangan masa jabatan Presiden Republik Indonesia” Pungkasnya. (Akhmad Syarief Kurniawan)
MPII Kunjungan Silaturahim ke MUI Sulsel
MUIsulsel.com — Majelis Pemuda Islam Indonesia (MPII) berkunjung ke Kantor MUI Sulsel, Masjid Raya Makassar, Kamis (7/4/2022) .
Dalam kunjungan itu Ketua MPII Sulsel Akbar Hadi menjelaskan tujuan dari organisasi cabang yang baru terbentuk 22 Februari 2022 di Sulsel ini. Salah satu yang melatarbelakangi kehadiran MPII adalah keprihatinan banyaknya kaum muda yang terjerumus dalam paham-paham negatif.
“Paham-paham yang menyesatkan ini sangat berpotensi memecah belah umat, maka dibentuklah MPII ini sebagai benteng kaum muda agar terhindar dari paham intoleransi, radikalisme dan terorisme atas nama agama,” ujarnya.
Akbar juga berharap agar MPII bisa berkolaborasi dengan MUI Sulsel dalam penguatan moderasi beragama dan kesatuan NKRI. Hadir juga Sekertaris Umum MPII Sulsel, Aspar.
Organisasi ini juga merupakan wadah laguyuban para pemuda (generasi millenial) lintas organisasi Islam di Indonesia.
Ketua Umum MUI Sulsel Prof DR KH Najamuddin Lc MA berharap agar MPII terus melakukan koordinasi dengan MUI dalam melakukan kegiatan dakwahnya.
Sekum MUI Sulsel DR KH Muammar Bakry Lc MA juga menambahkan agar MPII lebih banyak memanfaatkan media digital untuk berdakwah terutama pesan Islam yang moderat kepada kaum milenial.■ Irfan
The post MPII Kunjungan Silaturahim ke MUI Sulsel appeared first on MUI SULSEL.
Ketua MUI Jatim Prof Dr KH Ali Maschan Moesa: Ramadan, Syahrul Qur’an dan Bulan Literasi
Kehadiran bulan puasa selama sebulan dalam setiap tahun merupakan ranah ‘muhasabah’ yang paling signifikan bagi setiap muslim untuk melakukan ‘dekonstruksi’ atas penjara-penjara nafsu yang mengungkung dirinya selama ini. Setiap manusia selalu berhadapan dengan 4 penjara, yaitu sejarah, alam, masyarakat, dan egonya sendiri. Dan fakta obyektif menunjukkan bahwa dari sekian penjara yang melingkupi, perjuangan melawan ego […]
Artikel Ketua MUI Jatim Prof Dr KH Ali Maschan Moesa: Ramadan, Syahrul Qur’an dan Bulan Literasi pertama kali di publikasikan oleh MUI Jatim.
Rakyan Adibrata: Muslim Indonesia Tidak Boleh Diombang-ambing Kepentingan Politik Internasional
JAKARTA – Maraknya narasi yang tersebar tentang perang akhir zaman saat berlangsungnya konflik antara Rusia dan Ukraina, tidak boleh menjadikan umat Muslim di Indonesia mudah diombang-ambing oleh kepentingan politik internasional.
Hal ini disampaikan oleh Direktur IACSP Indonesia, Rakyan Adibrata pada webinar yang bertajuk ‘’Konflik Ukraina: Glorifikasi Akhir Zaman oleh Kelompok Ekstrimisme’’, Jumat (8/4).
Rakyan yang juga menyebutkan bahwa tersebarnya narasi-narasi perang, justru tidak terlalu berpengaruh di Eropa ataupun wilayah perang lainnya.
“Berbeda halnya dengan di Indonesia, terdapat pengaruh yang diberikan dalam konteks naratif mengenai narasi perang akhir zaman,” ujar Rakyan
Dalam webinar yang digelar oleh BPET MUI tersebut, Rakyan menjelaskan bahwa perang yang mulanya diharapkan selesai dalam kurun satu minggu, nyatanya masih berlarut-larut hingga berjalan satu bulan.
Melansir data dari Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, per 2 April 2022 disebutkan lebih dari 3.455 korban sipil, di antaranya 1.417 jiwa tewas dan 2.038 orang luka-luka.
“Perang ini mempengaruhi bagaimana pola pikir masyarakat Indonesia. Terlebih adanya keterlibatan muslim Chechnya yang menurukan lebih dari 10 ribu pasukan untuk bersama-sama dengan Rusia melakukan invasi kepada Ukraina,” tuturnya.
Rakyan juga menyatakan, dalam beberapa sumber disebutkan bahwa kelompok Kurdistan dari YPJ yang dulu terlibat aktif dalam perang Suriah, ikut serta turun ke medan perang.
Faktor-faktor tersebut pada akhirnya menciptakan narasi yang sangat berbahaya bagi Indonesia.
“Saya coba mendata persebaran narasi berdasarkan keyword di Indonesia dengan cara media monitoring. Tercatat per tanggal 13 Maret hingga 8 April, kata Ukraina diulangi lebih dari 1 juta kali pada berbagai platform media sosial di Indonesia yang kemudian diikuti kata Rusia,” ungkap Rakyan.
Melalui riset yang dilakukan olehnya, didapatkan data bahwa rasa ingin tahu masyarakat Indonesia mengenai apa yang terjadi di Ukraina masih sangat tinggi.
Di samping itu, dia menyatakan, salah satu tagar yang cukup terkenal saat berkecamuknya perang antara Rusia dan Ukraina yaitu #bangsarum. Tagar ini sengaja diciptakan dan disebarkan di sosial media Indonesia, karena target dari tagar tersebut adalah orang Indonesia sendiri.
“Kenapa hastag ini diciptakan? Karena bangsa Rum identik dengan nubuwat Rasulullah yang disebutkan dalam hadis. Bahkan jika kita teliti lebih jauh lagi narasi-narasi yang menggunakan hastag Bangsa Rum ini sudah terjadi sebelum perang dimulai,” jelas Direktur IACSP Indonesia.
Rakyan berpesan, perlu ada pernyataan sikap dari lembaga keagamaan dan ormas Islam termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mendorong terciptanya kedamaian di tengah umat.
Ditambahkan Rakyan, peran utama umat muslim yaitu apabila terjadi pertikaian antara 2 kelompok, maka umat muslim berada di antara mereka untuk mendamaikan. Ia menyatakan bahwa umat Isla tidak justru menjadi salah satu pihak yang terlibat. (Isyatami Aulia/Angga)
Pemred TV9 Wafat
Muhammad Said Hudaini, Manajer News TV9 Nusantara yang juga pemimpin Redaksi, Jumat hari ini sekitar pukul 13.40 wafat di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Almarhum wafat dalam usia 44 tahun, setelah dirawat beberapa hari menyusul kondisi kesehatannya menurut pasca operasi.
Artikel Pemred TV9 Wafat pertama kali di publikasikan oleh MUI Jatim.
Pengurus LPPOM MUI Sulsel akan Dikukuhkan Besok Sabtu
MUIsulsel.com — Lembaga Penjaminan Pengakajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI Sulsel akan dikukuhkaan di Sekretariat MUI Sulsel, Sabtu (9/4/2022) besok.
Hal ini disampaikan ketua Panitia Pengukuhan LPP POM Andi Mutiah Anwar ST yang juga menjabat sebagai Dewan Direksi LPPOM, saat mengelar rapat persiapan pelantikan di Sekretariat MUI Sulsel.
LPPOM MUI merupakan lembaga yang didirikan oleh MUI untuk menjalankan tugas MUI dalam menjaga ketentranaman umat mengkonsumsi makanan, penggunaan obat dan kosmetika yang jelas kehalalannya. LPPOM MUI didirikan pada 6 Januari 1989.
Ketum MUI Sulsel DR KH Najamuddin Lc MA yang ikut rapat persiapan tersebut berharap LPPOM ke depannya lebih maju lagi terutama meningkatkan kinerja dan pengawasan terhadap makanan dan obat-obatan sebagai ikhtiar untuk melayani umat.
Turut Hadir DR KH Muammar Bakry Lc MA (Sekum MUI Sulsel). Dewan Direksi LPPOM yang hadir, Budi Kurniawan Kamrul SH, Raudhatul Jannah Syarief S TP, Arniati Samaila S Si M Kes dan Achmad Juwaeni G S Farm.■ Irfan
The post Pengurus LPPOM MUI Sulsel akan Dikukuhkan Besok Sabtu appeared first on MUI SULSEL.
Ikutilah Ngaji di Masjid Thoriqul Jannah dengan Wakil Ketua MUI Tarik Sidoarjo
MUI JATIM – Masjid Besar Thariqul Jannah Tarik, Sidoarjo pada delapan hari pertama bulan Ramadhan 1443 hijriyah menggelar ‘Ngaji Sore’ berasma KH Santoso Abdul Ghafur, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan/kabupaten setempat. “Mari ikut ngji Safinatun Najah bersama MUI Kecamatan Tarik setiap sore di Masjid Besar Thariqul Jannah Tarik,” ajak Syaiful Amri salah seorang […]
Artikel Ikutilah Ngaji di Masjid Thoriqul Jannah dengan Wakil Ketua MUI Tarik Sidoarjo pertama kali di publikasikan oleh MUI Jatim.
Launching Buku Ekonomi Syariah BSI, MUI Sulsel Harap Syiar Menyentuh Kalangan Awam
MUIsulsel.com — Bank Syariah Indonesia (BSI) Region X Makassar bekerjasama dengan MUI Sulsel mengadakan launching buku berjudul ‘Ekonomi Perbankan Syariah dan Sistem Pembayaran’.
Buku yang berisi kumpulan khutbah dan kultum ini diluncurkan pada acara Tabliq Akbar yang diselenggarakan oleh BSI dan Yayasan Masjid Raya Makassar di Masjid Raya Makassar pada Kamis (7/4/2022).
Regional CEO BSI Region X Makassar Ficko Hardowiseto berharap buku ini dapat bermanfaat bagi pendakwah untuk menyampaikan materi ekonomi syariah agar masyarakat bisa memahami ekonomi syariah.
Sementara itu Ketua Umum MUI Sulsel Prof DR KH Najamuddin H Abd Shafa Lc MA dalam sambutanya menyampaikan apresiasinya. Menurutnya literasi keuangan syariah sangat dibutuhkan karena masih banyak umat Islam yang belum faham dengan ekonomi Islam terutama kalangan awam.
Pada Tabliq Akbar itu dihadirkan dai Syekh Muhammad Jaber dan dilaksanakan hingga jelang buka puasa.
Turut hadir pula pada peluncuran buku tersebut Causa Iman Karana (Ketua Perwakilan Bank Indonesia Sulsel), Teguh Prasetya (Deputy Funding Region X Makassar) DR KH Baharuddin MA (Ketua Yayasan Masjid Raya Makassar) dan H M Irfan Sanusi (Pengurus Masjid Raya Makassar).■ Irfan
The post Launching Buku Ekonomi Syariah BSI, MUI Sulsel Harap Syiar Menyentuh Kalangan Awam appeared first on MUI SULSEL.
Bersertifikat Halal, Kiai Ma’ruf Khozin Endorse Kue Bu Sanny di Fecebook
MUI Jatim – Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, KH Ma’ruf Khazin merekomendasikan menu kue untuk saur atau buka puasa Ramadhan 1443 hijriyah. Rekomendasi itu ia tuliskan melalui akun Fecebooknya @Ma’ruf Khozin Kamis (07/04/2022). “Mumpung malam masih bisa menikmati kue dan roti 180° produksi Bu Sanny yang sudah mendapatkan sertifikat Halal dari LPPOM […]
Artikel Bersertifikat Halal, Kiai Ma’ruf Khozin Endorse Kue Bu Sanny di Fecebook pertama kali di publikasikan oleh MUI Jatim.
Gus Najih: Radikalisme dan Isu Akhir Zaman tak Bisa Dipisahkan
JAKARTA — Anggota Badan Penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisme (BPET) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dr M Najih Arromadhoni atau Gus Najih, menyebut radikalisme dan isu akhir zaman merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan.
Hal ini disampaikannya saat menjadi narasumber dalam webinar bertajuk ‘’Konflik Ukraina: Glorifikasi Akhir Zaman oleh Kelompok Ekstrimisme’’ yang digelar oleh BPET MUI, Jumat (8/4/2022).
‘’Salah satu yang menjadi isu kelompok radikal adalah hadits-hadits akhir zaman. Misalkan Islam ini akan menjadi agama yang asing, perang yang akan terjadi di negeri Syam yang banyak sekali di propagandakan oleh ISIS,’’ ujarnya.
Akibat propaganda tersebut, kata Gus Najih, puluhan ribu orang dari 86 negara datang ke Suriah karena mempercayai bahwa Suriah atau Syam adalah negeri akhir zaman atau pertempuran akhir zaman. Kemudian, lanjutnya, ada hadits yang munculnya bendera hitam yang terus dipropagandakan oleh Taliban ketika berkuasa di Afghanistan.
‘’Akan berdirinya khilafah itu juga salah satunya, isu kembalinya perbudakan, kembalinya dinar dirham, memanah, berkuda, karena dianggap bahwa waktu itu senjata tidak berfungsi lagi sampai dengan perang akhir zaman,” kata dia
Gus Najih menyebut bahwa materi-materi seperti ini dijadikan materi propaganda dan rekrutmen anggota untuk kelompok teror. Hal ini juga diperkuat oleh setiap penangkapan anggota teror oleh aparat keamanan yang selalu ditemukan buku akhir zaman.
‘’Misalnya penangkapan pada tahun 2012, di Bandung, selain ditemukan komputer dan laptop juga disita sejumlah buku di antaranya bertema tentang akhir zaman.
Salah satunya buku perang akhir zaman karyanya abdul Robbani Abdullah. Yang terdekat pada tahun 2018 bom Surabaya,’’ ungkapnya.
Menurutnya, para pelaku teror pun sering sekali ingin mempercepat aksinya karena amaliah yang diyakininya ketika akhir zaman sudah berakhir, tidak akan ada lagi amal syahid. Sehingga, harus mempercepat aksinya.
‘’Nah, sayangnya kita meskipun jajaran terror masyarakat kita marak kajian akhir zaman atau istilah ustad akhir zaman ada Zulkilfi dan Baikuni dan lain-lain,’’ ucapnya.
Gus Najih menjelaskan, kebanyakan materi akhir zaman diambil dari hadits. Padahal, hadits akhir zaman adalah hadits yang paling banyak lemahnya. Berdasarkan penelitian banyak ulama seperti Roshid Ridho, ia menemukan bahwa hadits akhir zaman ini banyak bercampur dengan riwayat-riwayat yang di luar Islam, tapi berasal dari cerita-cerita bani Israel.
‘’Wahhab bin Munabbih, Ka’ab bin Al Akhbar dan lain-lain. Sehingga, kalaupun disebutkan hadist banyak hadits dhoif dan bahkan hadits palsu itu hadits tentang akhir zaman. Sampai tradisi ulama hadits untuk mengenal hadits itu lemah itu adalah hadits-hadits akhir zaman, misalnya tentang Imam Mahdi, yang shoheh sebenernya ada dua yang lainya itu dhoif,’’ tuturnya.
Oleh karena itu, kata dia, para ulama Ketika menyampaikan cerita tentang akhir zaman pasti menyampaikanya secara ringkas karena memang informasinya umum dan terbatas. (Saddam Al Ghifari/Fakhruddin).
Ketua MUI: Pemerintah Harus Kerja Keras Atasi Lonjakan Harga Bahan Pokok
JAKARTA- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Jeje Zaenudin meminta pemerintah bekerja keras mengatasi kenaikan beberapa bahan pokok, termasuk harga minyak goreng yang menjadi kebutuhan pokok yang sangat vital bagi masyarakat.
“Kita tentu sangat prihatin dengan situasi seperti ini. Pada saat umat Islam sedang puasa bulan Ramadhan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat lemah diperparah dengan meroketnya harga-harga kebutuhan pokok,” ujarnya saat dihubungi MUIDigital, Jumat (8/4).
Kiai Jeje memahami kesulitan yang dihadapi oleh pemerintah. Namun di sisi lain, Kiai Jeje menilai, rakyat juga mengetahui bahwa pemerintah memiliki program-program raksasa dengan menggunakan anggaran yang sangat besar.
“Maka masyarakat berpikir bahwa sebaiknya pengendalian harga-harga kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan masyarakat itu lebih diprioritaskan diatasi dari proyek-proyek raksasa yang tidak bersentuhan langsung dengan hajat hidup masyarakat kecil,”sambungnya.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk semakin hemat dan mengendalikan diri dari budaya konsumtif.
“Hindari dan kurangi belanja barang dan benda-benda yang tidak terlalu penting,” jelasnya.
Kiai Jeje menyarankan agar masyarakat yang mengalami kesulitan untuk memasak dengan minyak goreng karena harga yang tidak menentu, sedapat mungkin disiasati dengan berbagai pola masakan yang mengurangi penggunaan minyak goreng.
Ia juga mengajak umat Islam untuk menjadikan momen Ramadhan ini untuk dijadikan sprit budaya hemat.
“Momentum Ramadhan penting dijadikan spirit budaya hidup hemat dan bersahaja terlebih dalam menghadapi kesulitan ekonomi sekarang ini,” pungkasnya.(Sadam Al-Ghifari/Angga).
Wakil Ketua MUI Jatim, Allah Beri Kebahagian Pada Manusia yang Beriman
MUI Jatim – Wakil ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, KH Abdul Halim Soebahar menuturkan Allah memberikan kebahagiaan langsung di hati manusia yang beriman. Hal itu ia sampaikan saat mengisi ngaji Ramadhan di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Kamis (07/04/2022). “Begitu Allah menurunkan kebahagiaan dan ketenangan kepada seseorang. Maka kebahagian itu akan menambah keimanan kepada orang […]
Artikel Wakil Ketua MUI Jatim, Allah Beri Kebahagian Pada Manusia yang Beriman pertama kali di publikasikan oleh MUI Jatim.
Bolehkah Puasa Qadha pada Hari Jumat
TANYA, MUIsulsel.com — Assalamu’alaykum Warohmatullahi Wabarokatuh. Saya ingin menanyakan perihal tentang apakah boleh memulai qodho puasa pada hari Jum’at?
Karena teman saya ada yang mengatakan bahwa jangan memulai qodho puasa di hari Jum’at. Sekian dari pertanyaan saya mohon maaf bila ada salah kata.
— Dari 62 822 5997 33***
JAWAB : Puasa hari Jum’at atau Sabtu tanpa puasa sehari sebelumnya atau setelahnya sesuai hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallan hukumnya hanya makruh, tidak sampai ke hukum haram.
Larangan hadits Nabi tersebut berlaku terhadap puasa sunnah. Adapun puasa qadha jika hari Jum’at merupakan waktu yang terasa tidak memberatkan untuk dikerjakan dibandingkan hari lain maka tidak ada masalah.
Hanya saja jika dikerjakan puasa qadhanya hari Jum’at dan disertai sebelumnya puasa atau setelahnya maka itu lebih baik.■
The post Bolehkah Puasa Qadha pada Hari Jumat appeared first on MUI SULSEL.
Bagaimana Hukumnya Tradisi Massanra/Mappasanra Galung
TANYA, MUIsulsel.com — Bagaimana hukum “Massanra/Mappasanra Galung” tradisi yang mayoritas dilaksanakan oleh masyarakat di kampung kami.
Contoh si A meminjam uang Rp 50 juta kepada si B dengan jaminan 1 ha sawah yang dia miliki, dengan kesepakatan si B boleh menggarap sawah tersebut dan uangnya nanti akan dikembalikan sesuai dengan perjanjian kepada si B.
Nah bagaimana hukumnya ini apakah termasuk riba atau tidak, padahal sudah ada kesepakatan. Ada juga beberapa tokoh agama yang melakukan ini.
— Dari Hamba Allah
JAWAB : “Massanra Galung” dalam budaya masyarakat Sulawesi Selatan masuk dalam kategori akad gadai atau al-rahn.
Al-Rahn adalah suatu akad hutang piutang dengan orang yang berhutang menyertakan suatu barang untuk dipegang oleh orang yang berpiutang (murtahin) untuk memberikan rasa aman bagi orang yang memberikan hutang.
Perbuatan gadai ini telah mendapat legalisasi dari Alquran sebagaimna yang terdapat dalam surah Al-Baqarah:
“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai), sedangkan kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang (oleh yang berpiutang). QS Al-Baqarah : 283.
Karena itu keseluruhan ulama telah bersepakat (ijmak Ulama) bahwa gadai adalah perbuatan yang dibolehkan di dalam Islam.
Gadai adalah perbuatan yang dibolehkan dalam rangka untuk memudahkan hubungan antar manusia.
Namun ulama sepakat bahwa orang yang menerima gadai tidak boleh mengambil manfaat dari barang gadaian itu.
Hal itu didasarkan bahwa di dalam gadai akad pokoknya adalah hutang piutang, dan di dalam hutang piutang asas yang berlaku adalah tolong menolong (ta’wun) bukan mencari keuntungan (tanpa pamrih).
Jumhur ulama Hanafiah, Syafiiyah dan Malikiyah mengatakan tidak bisa memakai barang digadaikan oleh penggadai. Bahkan dikatakan hukumnnya haram dan termasuk merampas barang gadaian berdasarkan dalil dalil Al-Quran dan Hadits.
Mengambil keuntungan dengan memanfaatkan barang gadaian adalah suatu transaksi ribawi. Hak atas hasil dari barang gadaian tetap menjadl milik si punya barang. Pemanfaatan terhadap barang gadaian dipandang sebagai penambahan di dalam hutang atau riba.
Menurut Ahmad, Ishak, al-Laits, dan al-Hasan bahwa jika barang gadaian itu berupa kendaraan yang dapat dipergunakan untuk atau berupa binatang termak yang dapat diambil susunya, maka penerima gadai dapat mengambil manfaat dari kedua benda gadai itu.
Pengambilan manfaat itu sifatnya adalah terbatas. Pengambilan itu harus disesuaikan dengan biaya pemeliharaan yang dikeluarkan selama kendaraan atau binatang itu ada padanya.
Pemanfaatan sawah dan kebun yang telah di “sanra” bisa dilakukan dengan asas termasuk sebagai pengurang utang, sehingga manfaat yang didapatkan dari sawah dan kebun tersebut harus diperhitungkan sebagai pengurang utang.
Wallahu A’lam.
The post Bagaimana Hukumnya Tradisi Massanra/Mappasanra Galung appeared first on MUI SULSEL.
17 Sunnah Rasulullah SAW untuk Hidupkan Bulan Suci Ramadhan
Oleh: Ustadz H Yendri Junaidi, Lc MA, Ketua Bidang Fatwa dan Hukum MUI Tanah Datar
— Ramadhan merupakan bulan istimewa yang juga dimuliakan oleh Rasulullah, Muhammad SAW. Ada banyak tradisi atau sunnah yang dilakukan Rasulullah SAW selama Ramadhan. Sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW selama Ramadhan itu adalah:
Pertama, mengakhirkan sahur
عَنْ أَبِي حَازِمٍ أَنَّهُ سَمِعَ سَهْلَ بْنَ سَعْدٍ، يَقُولُ: كُنْتُ أَتَسَحَّرُ فِي أَهْلِي، ثُمَّ يَكُونُ سُرْعَةٌ بِيْ أَنْ أُدْرِكَ صَلاَةَ الفَجْرِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Abu Hazim, dia mendengar Sahal bin Sa’ad berkata, “Aku sahur bersama keluargaku, kemudian aku buru-buru menyelesaikannya untuk bisa dapat sholat Fajar (Subuh) berjamaah bersama Rasulullah SAW.” (HR Bukhari no 577)
Kedua, sahurlah meskipun sedikit
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَةً “Sahurlah, karena dalam sahur itu ada keberkahan.” (HR Bukhari 1923)
عَنْ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ
Dari Amru bin al-‘Ash, Rasulullah SAW bersabda, “Beda antara puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah makan sahur.” (HR Muslim 1096)
Ketiga, mengajak teman makan sahur dan sahur dengan kurma
قَالَ عِرْبَاض بْنُ سَارِيَة : دَعَانِي رَسُوْلُ اللهِ إِلَى السَّحُوْرِ فِى رَمَضَانَ فَقَالَ : هَلُمَّ إِلىَ هَذَا الْغَذَاءِ الْمُبَارَكِ
‘Irbadh bin Sariyah berkata, “Aku diajak Rasulullah SAW untuk sahur di bulan Ramadhan. Beliau bersabda, “Mari nikmati makanan penuh berkah ini.” (HR Ahmad)
نِعْمَ سُحُوْرِ الْمُؤْمِنِ التَّمَرُ “Sebaik-baik sahur adalah kurma.” (HR Abu Dawud)
Keempat, mengurangi tidur dan banyak beristighfar
كَانُوْا قَلِيْلاً مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُوْنَ وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ
“Mereka sedikit tidur di malam hari. Di waktu sahur mereka beristighfar.” (QS Ad Dzariyat 17-18)
Kelima, sholat sunnah Fajar dan sholat sunnah Syuruq
كان الرسول صلى سنة الصبح ركعتين خفيفتين في بيته ثم يصلي الصبح جماعة ، ثم يجلس في المسجد يذكر الله تعالى حتى تطلع الشمس، فينتظر قرابة الثلث ساعة أو يزيد ثم يصلي ركعتين
Nabi Muhammad SAW biasanya sholat sunnah Subuh dua rakaat yang ringan (singkat) di rumahnya. Kemudian beliau sholat Subuh berjamaah di masjid.
Setelah itu duduk berdzikir sampai terbit matahari. Setelah menunggu sekitar sepertiga jam atau lebih sedikit beliau sholat dua rakaat (sholat sunat syuruq atau Dhuha).
عَنْ أَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَلَّى الغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
Dari Anas ra, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang sholat Subuh berjamaah, kemudian dia duduk berdzikir sampai terbit matahari, lalu dia sholat dua rakaat, maka pahalanya sama seperti pahala haji dan umroh, sempurna, sempurna, sempurna.” (HR At-Tirmidzi)
Keenam, menjaga lidah selama puasa
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَالَ اللَّهُ سبحانه وتعالى : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ، إِلَّا الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ
Dari Abu Hurairah ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Allah Swt berfirman (hadits qudsi) : “Setiap amal anak cucu Adam adalah untuknya, kecuali puasa, itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya. Puasa itu perisai (benteng). Apabila kalian berpuasa maka janganlah berkata kotor dan bersuara keras (berteriak-teriak). Kalau ada yang mengajak bertengkar atau berdebat maka katakanlah: “Aku sedang puasa.” (HR Bukhari 1904)
Ketujuh, berusaha untuk tetap puasa meski dalam perjalanan. عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: أَنَّ حَمْزَةَ بْنَ عَمْرٍو الأَسْلَمِيَّ قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَأَصُومُ فِي السَّفَرِ؟ وَكَانَ كَثِيرَ الصِّيَامِ، فَقَالَ: إِنْ شِئْتَ فَصُمْ وَإِنْ شِئْتَ فَأَفْطِرْ (رواه البخاري رقم 1943)Dari Aisyah ra, Hamzah bin Amru al-Aslami bertanya pada Nabi SAW: “Apakah sebaiknya aku berpuasa dalam safar?” Hamzah adalah seorang yang hobi berpuasa. Nabi Saw menjawab: “Kalau mau silakan berpuasa, kalau mau silakan tidak berpuasa.” (HR Bukhari 1943)
Kedelapan, lebih berfokus mengkaji Alquran
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ
Dari Ibnu Abbas ra, dia berkata, “Rasulullah SAW adalah orang yang paling pemurah, dan beliau lebih pemurah lagi ketika bertemu Jibril. Jibril bertemu dengan Nabi setiap malam Ramadhan untuk mengkaji/mengulang (mudarasah) Alquran. Sungguh Rasulullah SAW lebih pemurah daripada angin yang bertiup.” (HR Bukhari 6)
Kesembilan, memperbanyak sedekah
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : كُلٌّ امْرِئٍ فىِ ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُفْصَلَ بَيْنَ النَّاسِ ، قَالَ يَزِيْد : وَكَانَ أَبُو الْخَيْرِ لاَ يُخْطِئُهُ يَوْمٌ إِلاَّ تَصَدَّقَ فِيْهِ بِشَيْءٍ وَلَوْ كَعْكَةً أَوْ بَصَلَةً أَوْ كَذَا
Dari Uqbah bin Amir, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Setiap orang berada di bawah naungan sedekahnya sampai diputuskan perkara manusia.”
Yazid berkata, “Abu al-Khair, tak pernah satu hari pun berlalu melainkan dia pasti bersedekah, walaupun hanya sepotong kue atau sebutir bawang dan semisalnya.” (HR Ahmad)
Kesepuluh, memperbanyak berdoa
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ تُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ “Tiga doa yang tidak akan ditolak yaitu doa orang tua, doa orang berpuasa, dan doa musafir.” (HR Baihaqi)
Kesebelas, konsisten dalam amal
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا عَمِلَ عَمَلًا أَثْبَتَهُ، وَكَانَ إِذَا نَامَ مِنَ اللَّيْلِ أَوْ مَرِضَ صَلَّى مِنَ النَّهَارِ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً
Dari Aisyah ra, dia berkata, “Rasulullah SAW apabila mengerjakan sesuatu beliau konsisten (menetapinya). Apabila beliau tertidur di malam hari atau sakit beliau (menggantinya dengan) mengerjakan sholat sunnah dua belas rakaat di siang hari.” (HR Muslim 746)
Keduabelas, menyegerakan berbuka
عَنْ أَبِي عَطِيَّةَ قَالَ: دَخَلْتُ أَنَا وَمَسْرُوقٌ عَلَى عَائِشَةَ فَقُلْنَا : يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ، رَجُلَانِ مِنْ أَصْحَابِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَحَدُهُمَا يُعَجِّلُ الْإِفْطَارَ وَيُعَجِّلُ الصَّلَاةَ وَالْآخَرُ يُؤَخِّرُ الْإِفْطَارَ وَيُؤَخِّرُ الصَّلَاةَ، قَالَتْ: أَيُّهُمَا الَّذِي يُعَجِّلُ الْإِفْطَارَ وَيُعَجِّلُ الصَّلَاةَ؟ قَالَ : قُلْنَا عَبْدُ اللهِ يَعْنِي ابْنَ مَسْعُودٍ قَالَتْ: كَذَلِكَ كَانَ يَصْنَعُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Abu ‘Athiyyah, dia berkata: “Saya bersama Masruq datang menemui Sayyidah Aisyah. Kami berkata, “Wahai Ummul Mukminin, ada dua orang sahabat Nabi SAW yang pertama menyegerakan berbuka dan menyegerakan mengerjakan sholat. Yang kedua menunda buka dan menunda sholat.” Aisyah ra bertanya: “Siapa yang menyegerakan berbuka dan menyegerakan sholat?” Kami menjawab: “Abdullah bin Mas’ud.” Ia berkata: “Demikian juga yang dilakukan Rasulullah SAW.” (HR Muslim)
لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ عَجِّلُوا الْفِطْرَ فَإِنَّ الْيَهُوْدَ يُؤَخِّرُوْنَ “Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka. Segerakanlah berbuka, karena orang-orang Yahudi sengaja melambatkannya.” (HR Ibnu Majah 1698)
Ketiga belas, berbuka dengan kurma
عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلىَ تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَّمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
Dari Anas bin Malik ra, dia berkata: “Rasulullah SAW biasa berbuka dengan rutab (korma muda/basah) sebelum sholat Maghrib. Kalau tidak ada rutab maka beliau berbuka dengan tamar (kurma kering). Kalau tidak ada maka beliau berbuka dengan minum beberapa teguk air.”
Keempat belas memberi hidangan berbuka orang berpuasa
عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الجُهَنِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا Dari Zaid bin Khalid al-Juhani, dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang membukakan (memberikan perbukaan) orang yang berpuasa maka dia akan mendapatkan pahala puasanya tanpa mengurangi pahala orang itu sedikitpun.” (HR Tirimidzi 807)
Kelima belas, qiyam Ramadhan
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ “Sesungguhnya orang yang qiyam bersama imam sampai imam pulang maka itu ditulis seolah-olah qiyam semalam penuh.” (HR Tirmidzi)
Ini yang disabdakan Nabi SAW untuk umatnya. Adapun untuk beliau sendiri sebagai berikut:
كان إذا انتهى من الصلاة نام قبل أن يصلي الوتر، فتسأله عائشة رضي الله عنها : يا رسول الله أتنام قبل أن توتر؟ قال: يا عائشة إن عيني تنامان ولا ينام قلبي
Nabi SAW kalau selesai sholat tarawih beliau tidur sebelum sholat witir. Aisyah bertanya: “Ya Rasulullah, engkau tidur sebelum mengerjakan witir?” Beliau menjawab, “Wahai Aisyah, sesungguhnya kedua mataku tidur, tapi hatiku tak pernah tidur.”
Keenam belas, memperbanyak ibadah di sepuluh hari terakhir
قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ
Aisyah ra berkata, “Rasulullah SAW bersungguh-sungguh melakukan ibadah di sepuluh terakhir melebihi malam-malam lainnya.” (HR Muslim)
وقَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ العَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
Aisyah juga berkata, “Ketika masuk sepuluh terakir, Nabi SAW mengencangkan sarungnya, menghidupkan seluruh malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR Bukhari 2024)
Ketujuh belas, itikaf di sepuluh hari terakhir
إِنِّي اعْتَكَفْتُ الْعَشْرَ الْأَوَّلَ، أَلْتَمِسُ هَذِهِ اللَّيْلَةَ، ثُمَّ اعْتَكَفْتُ الْعَشْرَ الْأَوْسَطَ، ثُمَّ أُتِيتُ، فَقِيلَ لِي: إِنَّهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ، فَمَنْ أَحَبَّ مِنْكُمْ أَنْ يَعْتَكِفَ فَلْيَعْتَكِفْ، فَاعْتَكَفَ النَّاسُ مَعَه
“Sesungguhnya aku itikaf di sepuluh pertama Ramadhan untuk mencari Lailatul Qadar. Setelah itu aku juga itikaf di sepuluh kedua (pertengahan). Kemudian aku diberi tahu bahwa Lailatul Qadar itu di sepuluh terakhir. Maka siapa yang ingin itikaf maka lakukanlah.” Akhirnya banyak orang yang itikaf bersama Nabi SAW.” (HR Muslim 1167).
Bolehkah dalam Islam Menjual Buah Secara Tebasan
TANYA, MUIsulsel.com — Saya ingin menanyakan perihal kebolehan menjual buah secara tebasan. Dalam hal ini menjual buah Duku banyak yang sudah menguning.
Karena di desa saya masyarakatnya banyak yang menjual buah Duku yang sudah banyak menguning secara tebasan.
Ketika dijual ini buah Duku masih berada di pohon sehingga kejelasan tentang jumlahnya tidak diketahui secara pasti.
– Dari 085950289XXXX
Jawab : Menjual buah belum matang yang masih di pohon atau sudah matang tapi tidak bisa dipastikan jumlahnya itu tidak diperbolehkan, karena ada unsur gharar (spekulatif dan manipulatif) dan bisa menimbulkan kekecewaan.
Dalam hal menjual buah di atas pohon terdapat dua kategori:
Pertama, jika buah yang masih di pohon itu buah yang masih mentah, maka tidak diperkenankan menjualnya dengan harga buah saat sudah matang.
Karena pada saat matang belum tentu jumlahnya sama seperti saat ditawarkan dan ada unsur ketidakjelasan (gharar), juga bisa menimbulkan kekecewaan dan merugikan sebagaimana Hadits Rasulullah
نَهَى رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ بَيْعِ الْغَرَرِ
Artinya: “Rasulullah melarang jual beli (yang mengandung) gharar.” (HR. Muslim). Begitupun dalam hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Beliau mengatakan,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنْ بَيْعِ النَّخْلِ حَتَّى يَزْهُوَ وَعَنِ السُّنْبُلِ حَتَّى يَبْيَضَّ وَيَأْمَنَ الْعَاهَةَ نَهَى الْبَائِعَ وَالْمُشْتَرِى
Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang jual beli kurma sampai memerah atau menguning. Dan tidak boleh jual beli bulir gandum sampai memutih (terlihat isinya), dan aman dari gagal panen. Beliau melarang penjual dan pembeli.” (HR. Ahmad 4493, Muslim 3943, dan Abu Daud 3370).
Kedua, begitupula jika yang dibeli adalah buah matang, tetapi masih di pohon itu juga tidak diperkenankan karena masih mengandung gharar (ketidajelasan) dari sisi kuantitas barang seperti yang ditanyakan.
Illah (alasan) larangan itu adalah adanya gharar (ketidak jelasan) dalam transaksi. Bisa untung besar dan bisa rugi besar.■
The post Bolehkah dalam Islam Menjual Buah Secara Tebasan appeared first on MUI SULSEL.
Keistimewaan Ramadhan dan Keutamaan Hidupkan Malam-Malamnya
JAKARTA –
Bulan Ramadhan merupakan ladang pahala yang berlimpah bagi umat Muslim. Bulan yang penuh keberkahan, pengampunan, dan rahmat dari Allah ta’ala bagi siapapun hamba-Nya yang melakukan setiap kebajikan.
Tak heran selaras dengan pengertian di atas, Prof Quraish Shihab dalam bukunya Lentera Al-Qur’an menyebutkan bahwa lafal Ramadhan berasal dari kata irmadha yang berarti “membakar” atau “mengasah”.
Lafal tersebut bermakna dihapusnya dosa-dosa manusia, habis terbakar, dikarenakan kesadaran dan amal shaleh yang diperbuat. Pada bulan tersebut juga dijadikan sebagai waktu untuk mengasah dan mengasuh jiwa manusia.
Mengutip dalam buku “Menyikap Tabir Puasa Ramadhan” karya KH Cholil Nafis, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah disebutkan hampir semua anugerah dan kemuliaan yang diturunkan oleh Allah Ta’ala terjadi pada malam hari.
Peristiwa-peristiwa tersebut di antaranya yaitu waktu turunnya Alquran (Nuzul Alquran), Isra dan Miraj, dan malam Qadar (Lailatul Qadar).
Bahkan disebutkan pula ciri orang yang gemar beribadah dan taat pada Allah SWT yaitu mereka yang menjaga diri untuk sholat dan bermunajat pada Allah SWT pada waktu tengah malam.
Qiyamullail, menghidupkan malam-malam Ramadhan. Allah ta’ala berfirman dalam surat Al Isra ayat 79:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
“Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”
Kiai Cholil dalam bukunya menjelaskan mendirikan malam dengan beragam ibadah, termasuk sholat malam merupakan tradisi yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan ulama salaf.
Orang yang tengah bermunajat pada hakikatnya sedang mendekatkan diri pada-Nya, mengagungkan keesaan Allah SWT semata, serta tunduk khusyu memohon ampunan-Nya. Qiyamullail sebagai wasilah mendapat kemuliaan yang telah Allah sebutkan dalam surat Al Isra ayat 79 di atas.
Perintah untuk melakukan ibadah di malam hari pada surat Al Isra tersebut dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW yang tidak pernah meninggalkan sholat malam. Sebagaimana yang dikisahkan oleh Aisyah RA dalam hadits, yaitu:
أَنَّ نَبِيَّ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُوْمُ مِنَ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ فَقَالَتْ عَائِشَةُ لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُوْلَ اللهِ وَقَدْ غَفَرَ اللهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ قَالَ أَفَلَا أُحِبُّ أَنْ أَكُوْنَ عَبْدًا شَكُوْرًا
“Sungguh Nabi SAW sholat malam hingga kedua telapak kakinya merekah. ‘Aisyah berkata kepada baginda: mengapa engkau melakukan hal ini wahai Rasulullah, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang. Baginda bersabda: “Apakah aku tidak ingin menjadi hamba yang banyak bersyukur?” (HR Bukhari).
Selain itu, qiyamullail juga sebagai sarana melatih diri. Kiai Cholil menyebutkan bahwa ibadah di malam hari merupakan sarana untuk melatih diri menghindari perbuatan maksiat. Karenanya dapat dikatakan pula sebagai terapi untuk melembutkan hati dan merevitalisasi asa.
Suasana hening yang tercipta pada malam hari mampu melepaskan penatnya hiruk pikuk berbagai kegiatan yang dilakukan pada siang hari. Oleh karenanya, salah satu cara mengobati hati yang keras dan sulit menerima nasihat yaitu dengan mengistiqomahkan sholat malam.
Ibadah puasa yang dilakukan dengan disertai dengan memperbanyak qiyamullail adalah cara untuk menggapai kesucian fitrah.
Sebab bulan Ramadhan yang dipenuhi keberkahan dan dilipat gandakannya pahala semua amalan sangat lekat dengan qiyamullail. Ibadah yang dilakukan jauh dari pengamatan orang lain karena didirikan pada waktu malam lebih menghindari diri dari sifat pamer (riya’).
Karenanya, ibadah puasa dijadikan sebagai sarana pelatihan diri, sedangkan shalat sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Wallahu’alam (Isyatami Aulia, ed: Nashih).
Opini: Ramadhan Sarana Amal Shalih
RAMADHAN SARANA AMAL SHALIH
Dr. Agus Hermanto
Dosen Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung
Rasulullah SAW bersabda: “Ditanya Rasulullah SAW tentang siapa manusia yang paling banyak masuk surganya Allah? Maka rasul menjawab, taqwa kepada Allah dan berakhlak mulia, kemudian ditanya tentang siapa manusia yang paling banyak dimasukkan ke dalam nerakanya Allah? Maka Rasulullah menjawab, mulut dan kemaluan. (HR. Tirmidzi)
Taqwa dan akhlakul karimah merupakan jalan menuju surganya Allah SWT, maka daripada itu, kita harus berlomba-lomba untuk senantiasa mendapatkan ketaqwaan kita kepada Allah. Puasa ramadhan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah, dengan spirit inilah semoga kita senantiasa mendapatkan kebwrkahannya (la’allakum tattaqun) yaitu menjadi orang yang bertaqwa.
Sebaliknya bahwa mulut adalah sarana untuk menghantarkan manusia dimasukkan kedalam nerakanya Allah, manakala manusia tidak mampu mengendalikannya (salaamatul insaani fi hiddzi al lisan) keselamatan manusia ada pada menjaga lisan. Hal ini sangat penting, karena bisa jadi seseorang tergelincir bukan karena kakinya namun ia tergelincir karena lisannya.
Selain lisan juga kemaluan, yang menjadi sumber bencana, yaitu manakala seseorang tidak mampu mengendalikan syahwatnya., sehingganya ia selalu dalam kemaksiatan, lebih lebih di bulan ramadhan, bahwa ujian yang terbesar selama berpuasa adalah bukan karena menahan dari makan dan minum, melainkan karena menahan syahwat yang merupakan jihad besar selama ramadhan dan di luarnya (asyaddu al-jihad, jihad al-hawaa)
Kesehatan adalah sarana utama seseorang melakukan amal shalih, sehingga kesehatan dan ketenangan hati lebih berharga dari harta kekayaan (al shihhah wa raahatu al-baali, aghlaa min al-kunuuzi wa al-maali).
Ketengan hati sangat dibutuhkan dalam beribadah, karena dengan hati yang tenang akan dapat menghadirkan keikhlasan dan kekhusyukan dalam beribadah. Selain itu juga ketenangan hati sejatinya adalah buah dari ketaqwaan kepada Allah, yang dengan ketaqwa tersebut akan menghadirkan ketenangan. Yang terpenting adalah bagaimana dapat menghadirkan ketenangan tersebut dalam kehidupan kita, dan setiap langkah kita?
Imam Hasan Al Bisri mengatakan, “Sesungguhnya setiap hamba akan selalu dalam kebaikan, manakala nasehat selalu hadir pada dirinya dan ia selalu melakukan muhasabah (introspeksi diri) pada dirinya.
Mengingat bahwa manusia sumber kelalaian, sehingga setiap saat harus senantiasa adanya nasehat yang datang, karena nasehat merupakan sugesti sekaligus motivasi dalam kehidupan, introspeksi diri adalah kontrol diri agar manusia tidak selalu dalam kesalahan, kelalaian dan kekhilafan. Semoga kita senantiasa mendapatkan keberkahan ramadhan, dan menjadikan ramadhan sebagai sarana untuk memperbanyak amal shalih. Wallahu a’lam.
Ketua Umum MUI Jatim, Islam Mendapat Tempat yang Penting di Indonesia
MUI Jatim – Ketua Umum Majelis Ulama (MUI) Jatim KH Moh Hasan Mutawakkil ‘Alallah Indoneisa sebagai negara bangsa telah menempatkan agama pada tempat yang sangat penting, mulia dan luhur. Yaitu sebagai sila pertama dari dasar negara Pancasila. Hal tersebut ia sampaikan saat mengisi ngaji Ramadhan di pesantrenya Selasa, (06/04/2022), “Karena itu Indonesia menjadi model bagi […]
Artikel Ketua Umum MUI Jatim, Islam Mendapat Tempat yang Penting di Indonesia pertama kali di publikasikan oleh MUI Jatim.
Ketua Umum MUI Jatim, Islam Mendapat Tempat yang Penting di Indonesia
MUI Jatim – Ketua Umum Majelis Ulama (MUI) Jatim KH Moh Hasan Mutawakkil ‘Alallah Indoneisa sebagai negara bangsa telah menempatkan agama pada tempat yang sangat penting, mulia dan luhur. Yaitu sebagai sila pertama dari dasar negara Pancasila. Hal tersebut ia sampaikan saat mengisi ngaji Ramadhan di pesantrenya Selasa, (06/04/2022), “Karena itu Indonesia menjadi model bagi […]
Artikel Ketua Umum MUI Jatim, Islam Mendapat Tempat yang Penting di Indonesia pertama kali di publikasikan oleh MUI Jatim.
Majelis Ulama Indonesia 2022-04-06 10:19:13
Secara syariat tata cara fiqiyah, puasa ialah kewajiban bagi muslimin muslimat yang memenuhi syarat. Di antaranya, muslim, suci dari hadast besar, badan sehat, sudah baligh, berakal sehat. Untuk mencegah makan dan minum selama beberapa waktu yang ditentukan, dengan diawali niat dan ditutup dengan berbuka puasa pada waktu yang ditentukan. Di luar ketentuan itu ibadah puasa […]
Artikel pertama kali di publikasikan oleh MUI Jatim.
Jaga Puasa, Jangan Putus Asa
Dalam sebuah hadis diterangkan: الشُّأْمُ سُوْءُ الْخُلُقِ (رواه الطبراني) “Putus asa adalah akhlak yang buruk.” (HR. Imam Thabrani, Kitab Al-Jami’us Shaghier, hadis nomor 4964). Dari hadis tersebut, kita pun diingatkan atas pentingnya keoptimisan dan betapa buruknya keputus-asaan. Tentu, hal ini menjadi self reminder penting di saat menjalani ibadah di bulan suci, karena proses peningkatan penghambaan […]
Artikel Jaga Puasa, Jangan Putus Asa pertama kali di publikasikan oleh MUI Jatim.
Melacak Alur Hoax Kabar MUI Hentikan Program Ayu Ting Ting
JAKARTA — Kabar Hoaks beberapa waktu lalu sempat menimpa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyebut bahwa Wakil Sekretaris Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI, Elvi Hudhriyah, yang meminta untuk menghentikan seluruh program televisi yang diisi oleh Ayu Ting Ting.
Terkait dengan hal ini, DroneEmprit melakukan penelurusan terkait kabar hoaks tersebut yang dibuat oleh Nova.id di amplikasi di media online dan twitter oleh sejumlah akun-akun yang berpengaruh dalam penyeberan hoaks tersebut dalam periode 18-22 Maret 2022.
Dalam penelusuran DroneEmprit ditemukan bahwa akun @Abdi_Nagari terindikasi sebagai amplifikator pertama yang menyebarkan hoaks narasi Nova.id di media sosial pada 18 Maret pukul 22:50 WIB. Selanjutnya, akun-akun yang mayoritas kontra terhadap MUI mengamplikasi cuitan @Abdi_Nagari.
Setidaknya dari 20 top influencers yang semuanya kontra terhadap MUI, lima teratas di antaranya yaitu @Abdi_Nagari, @Lady_Zeebo, @Ghurem2, @_ekokuntadhi, dan @_AnakKolong. Dari temuan SNA, tanggal 18-23 Maret pukul 16:59 WIB.
Ditemukan bahwa hanya terbentuk satu klaster besar yang berisi akun-akun kontra MUI yang saling merespons dan berjejaring suarakan kecaman kepada MUI.
Namun di sisi lain, pada tanggal 23 Maret pukul 17:00 WIB sampai 28 Maret pukul 23:59 WIB, karakteristik SNA mengalami perubahan yang siginifikan. Dimana kluster sebelumnya yang berisi akun-akun kontra terhadap MUI hampir menghilang, sementara akun-akun pro MUI membentuk kluster yang besar.
Hal ini dipicu setelah MUI melakukan klarifikasi bahwa berita yang dimuat oleh Nova.id tersebut mengandung hoaks karena tidak sesuai dengan keterengan yang disampaikan oleh Wakil Sekretaris Infokom MUI, Elvi Hudhriyah.
Selain itu, klarifikasi MUI tersebut diperkuat dengan argumentasi Wakil Ketua Komisi Infokom MUI, Ismail Fahmi dalam akun pribadinya @ismailfahmi pada 23 Maret pukul 17:35 WIB yang terpantau mulai aktif mengedukasi warganet terkait isu hoaks tersebut. Akibatnya, pandangan miring publik terhadap MUI jauh berkurang.
Dalam kasus ini, terjadi penyebaran (difusi) agenda dan frame atau bingkai antara media massa dan publik (warganet). Framming dari isu ini terjadi ketika bingkai media (Nova.id pada 18 Maret) salah menafsirkan keterangan dari pengurus Komisi Infokom MUI, Elvi Hudriyah, yang berdampak buruk pada reputasi MUI di mata publik.
Setidaknya ada dua poin kesalahan bingkai yang dihadirkan Nova.id.
Pertama, narasi berita yang dimuat Nova.id tanggal 18 Maret 2022 merupakan rilis kegiatan pada hari kesepuluh bulan Ramadhan 1441 H atau bertepatan dengan tahun 2019.
Kedua, judul dan bingkai tulisan Nova.id memberikan kesan, seolah-olah seluruh program TV yang diisi Ayu Ting Ting diminta dihentikan, karena statusnya sebagai janda. Padahal yang diminta dihentikan adalah program tertentu karena adegan yang tidak patut.
Ismail Fahmi yang juga Founder DroneEmprit mengatakan, MUI di dalamnya memiliki kompenen yang sangat banyak dari berbagai elemen umat Islam di Indonesia.
“Yang gak suka juga banyak, dan yang dukung juga banyak. Kebetulan ada beberapa yang mungkin gak setuju dan sepaham dengan MUI. Maka memberikan banyak serangan, misalkan bubarkan MUI segala macam,” ujarnya saat diwawancara oleh MUIDigital, Selasa (5/3/2022) malam.
Ismail Fahmi menduga sebagian dari mereka yang tidak suka dengan MUI kemudian mencari media untuk melahirkan sentimen terhadap MUI.
“Media itu mempunyai kekuatan untuk membangun setting atau agenda setting. Ada yang kemudian mereka mengambil berita yang lama. Jadi berita yang lama seperti Ayu Ting Ting itu konteks dihapus, tujuannya untuk melahirkan sentimen terhadap MUI,” sambungnya.
Dalam kasus hoaks Ayu Ting Ting, Ismail Fahmi mengungkapkan, Nova.Id mencari berita lama meskipun kejadiannya betul, tetapi diberitakan dengan menghilangkan konteksnya.
“Misalnya itu kan konteks dalam syiar Ramadhan kan, dan Ramadhannya dihapus seolah-olah kejadiannya baru terjadi setelah soal isu label halal. Kesannya MUI menjadi menimbulkan masalah, sehingga orang makin gak suka dengan MUI,” jelasnya.
Apalagi, kata dia, hal ini juga dipengaruhi oleh masyarakat yang cenderung tidak mengecek informasi yang diterima. Sehingga, banyak yang kemudian termakan informasi tersebut.
Untuk itu, Ismail Fahmi menyarankan apabila beredar kembali informasi yang tidak benar harus secepatnya di klarifikasi.
Ismail menghimbau kepada masyarakat untuk kritis terhadap setiap informasi yang diterima dengan melihat informasi tersebut dengan 5W+1H.
“Kejadianya dimana, kapan kejadiannya, apakah sekarang atau yang dulu, konteksnya apa, dalam acara apa, harus pinter-pinter bertanya ketika ada informasi atau berita, bertanya kepada diri sendiri,” jelasnya.
Setelah itu, Ismail Fahmi mengimbau masyarakat untuk kembali mengecek berita tersebut melalui google.
“Katanya misalkan seperti diberitakan bulan Maret misal gitu, cari di google, ada gak yang memberitakan lagi misalnya MUI Ayu Ting Ting apakah hanya dia sendiri yang memberitakan. Jadi artinya, bisa saja itu hoaks,” tuturnya.
“Kritis dengan cara 5W+1H tadi ya, paling enggak 5W+1 H nya dicari,” tambahnya.
Di samping itu, Ismail Fahmi juga mengimbau kepada media untuk berhati-hati. Sebab, media memiliki power untuk mempengaruhi opini publik, dan cenderung mudah dipercaya oleh publik.
Sehingga, lanjutnya, apapun yang ditulis meskipun itu benar atau salah, bisa dipercaya oleh publik.
“Dan kalau seandainya itu salah, itu akan menimbulkan keonaran dan menjadi berkonstitusi kepada disinformasi ke media. Jadi (masyarakat) tidak percaya terhadap media,” pungkasnya.
(Sadam Al-Ghifari/Fakhruddin)